Penipuan First Travel, Calon Jamaah Umrah Rugi Mencapai Rp 500 Milyar

Status
Not open for further replies.

Jendela Dunia

New Member
Jalan hidup seseorang memang tak pernah bisa ditebak.

Seperti yang dialami oleh Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan pasangan suami istri pemilik First Travel yang sukses menggelapkan uang sejumlah 500 milyar lebih milik belasan ribu orang calon jemaah umrah dari berbagai pelosok Indonesia.

Namun kesuksesan yang digenggam oleh Andika terbilang cukup singkat, hanya dalam waktu sekitar 5 tahun, Penyidik Bareskrim Polri menangkap bos PT First Anugerah Karya Wisata tersebut.

Andika dan istrinya ditangkap pada Rabu, 9 Agustus 2017. Keduanya langsung ditahan karena diduga menipu ribuan calon jemaah yang ingin umrah dengan modus membayar murah, namun tak kunjung diberangkatkan.

Keduanya disangkakan Pasal 55 juncto Pasal 378 dan 372 KUHP tentang Penipuan dan Penggelapan serta Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Awalnya Andika hanyalah seorang pegawai di sebuah minimarket. Tuntutan menghidupi keluarga membuatnya mencari segala macam cara untuk meraup fulus.

Pria kelahiran Bogor, 29 Desember 1985 ini mengawali kerja selepas lulus SMA, sebagai pramuniaga di sebuah gerai minimarket di tahun 2004.

Setahun kemudian, tahun 2005, ia memutuskan menikah muda dengan wanita pujaannya, Anniesa Desvitasari Hasibuan.

Untuk membiayai keluarga barunya, Andika bekerja magang di Bank Bukopin dengan bayaran Rp 50.000 sehari.

Tahun 2008 peristiwa yang mengubah hidupnya terjadi.

Ayah mertuanya, seorang pengusaha batubara yang menjadi tulang punggung keluarga istrinya meninggal dunia.

Keluarga pun goyah karena tak ada lagi penopang, usaha sang ayah mertua pun tak ada yang bisa diteruskan.

Apalagi saat itu Andika dan keluarganya masih menumpang di rumah mertua.

Maka dengan berat hati, keduanya memutuskan untuk fokus mencari penghidupan untuk keluarga.

Sebagai tahap awal, Andika menggadaikan motornya yang ia gunakan sebagai modal.

Uang tersebut digunakan untuk menyewa kios kecil di pinggir jalan di kawasan Cimanggis, Depok.

Mereka berdua menjual apa saja. Mulai jualan pulsa handphone, burger, seprai sampai cetak foto dilakukan.

Kendati sudah menggunakan dana tambahan dari simpanan almarhum ayah mertua hingga belasan juta, usaha jualan tak kunjung laku-laku, hanya bertahan beberapa bulan saja, karena modal habis.

Tak putus asa, Andika pun nekat alih profesi dengan membuka usaha travel.

Pria yang berusia 29 tahun itu terjun ke bisnis travel tanpa memiliki pengalaman sama sekali di bidang itu. Ia hanya belajar secara otodidak. Baik melalui buku maupun browsing-browsing sekedarnya melalui internet.

Untuk memodali usaha dadakannya itu, pihak keluarga sepakat untuk menggadaikan rumah satu-satunya peninggalan sang mertua ke bank.

Tanpa pengalaman yang cukup dan bermodal nekat, Andika dan istri memberanikan diri memutar uang hasil pnjaman bank sebesar Rp 50 juta tersebut.

Untuk izin usaha, alat-alat kantor dan sewa tempat, modal tersebut pun nyaris habis.

Naas, di bulan ke enam, pinjaman di bank sulit terbayar. Akhirnya rumah disita oleh bank, listrik pun diputus.

Di momen inilah menjadi titik balik pasangan tersebut. Rumah yang digadaikan akhirnya dijual untuk menutup hutang di bank. Akhirnya mereka pindah ke rumah petakan.

Andika yang dibantu istrinya, kembali door to door menawarkan jasa travel.

Sampai suatu ketika di awal 2012, Andika mendapat kesempatan ikut pameran travel gratis, di situ ia menawarkan paket umrah super murah untuk menarik hati calon korbannya.

Pendek cerita, tanggal 12 April 2012 menjadi hari bersejarah pasangan ini sukses pertama kalinya mengirim jemaah ke tanah suci.

Tak ada yang tahu keduanya tidak punya pengalaman umrah.

Dengan beberapa kali bersandiwara layaknya guide profesional, akhirnya umrah perdana tersebut terlaksana.

Dari situlah usahanya mulai menyebar dari mulut ke mulut.

Akhir tahun 2012, mereka bisa memberangkatkan ratusan orang. Di 2013, jumlah pelanggan bahkan membengkak menjadi 3.800 orang.

Bahkan sempat mencapai puluhan ribu orang di tahun 2017, sebelum akhirnya pasangan ini diciduk oleh penyidik Bareskrim Polri dengan tuduhan penggelapan dana calon jemaah umrah.

Kaya mendadak membuat pasangan ini hidup glamor, keduanya sering bepergian ke luar negeri. Anniesa bahkan sempat mengikuti berbagai fashion show berbayar kelas dunia setelah mengambil kursus singkat desainer dengan menggunakan uang calon jemaah.

Ketika pasangan ini ditangkap, First Travel hanya menyisakan Rp 1,3 juta dalam rekening perusahaan laknat tersebut.
 

OmTon

New Member
Kasus penipuan perusahaan jasa travel perjalanan haji ini bisa jadi pelajaran berharga bagi kita semua. Kalau dilihat dari latar belakang seperti dikisahkan thread di atas, kesalahan fatal si pemilik First Travel karena kurang memanage keuangan dengan baik. Kalau niat awalnya memang ingin menipu, seharusnya dengan uang 500 milliar itu bisa buat sembunyi ke ujung dunia.

Itulah kehidupan. Kadang di atas, kadang di bawah. Seharusnya pengalaman saat hidup sengsara bisa dijadikan pelajaran sehingga waktu jaya tidak terjebak dalam pola hidup glamour. Uang memang sering membutakan mata manusia...
 

Palu1000

New Member
Kacau memang perusahaan ini. Cuman yang lebih kacau yang ditipu malah mau demo pemerintah. Lah memang ada salah apa pemerintah? -_- Tapi jujur saya berharap kasus ini cepat selesai dan yang empunya diganjar hukuman yang setimpal.
 
Status
Not open for further replies.
Loading...

Thread Terbaru

Top