3 Fakta Kopi Luwak Dalam Film Hollywood The Bucket List

Status
Not open for further replies.

taufiq

New Member

Bagi para pecinta film, baik di bioskop maupun rumah. Tentu kopi adalah salah satu minuman yang pas untuk menjadi teman di waktu luang Anda. Terlebih, jika film yang sedang Anda tonton di televisi sedang menayangkan iklan.

Namun dari berbagai tontonan, ada yang menarik dari salah satu film, yakni The Bucket List. Pernah menonton film Hollywood berjudul The Bucket List? Saya rasa, mungkin jarang orang yang tahu mengenai film ini.

Padahal, kita seharusnya bangga sebagai orang Indonesia. Pasalnya, dalam film ini membahas salah satu kopi terbaik di Indonesia, yakni kopi luwak. Film yang disutradarai oleh Rob Reiner ini pun lantas menjadi buah bibir di kalangan internasional.

Nah, bagi yang penasaran mengenai film ini. Khusus untuk Anda, inilah 3 fakta tentang kopi luwak dalam film The Bucket List.

1. Muncul dalam Adegan Utama

Tidak banyak nasib kopi dalam film yang diperankan layaknya pemeran tambahan. Barangkali kalau disetarakan itu seperti orang-orang yang berjalan di jalan raya. Kopi dalam film yang bernasib seperti ini tentu tidak akan diperhatikan oleh para penontonnya. Alias sambil lalu saja.

Berbeda dengan kopi luwak dalam film ini. Adegan yang berkaitan dengan kopi luwak muncul pada waktu pemeran utama bernama Nicholson berada di rumah sakit. Sudah menjadi kebiasaan Nicholson untuk membawa coffee maker ke mana-mana. Waktu itu, tokoh lainnya bernama Freeman bertanya pada Nicholson, “Apa kopi favoritmu?”

Kemudian Nicholson menjawab dengan nama kopi luwak. Selengkapnya, dia menyebutkan kalau kopi luwak yang tengah diminum berasal dari Sumatera. Menurutnya, kopi luwak juga memiliki cita-rasa terlezat di dunia. Itulah yang membuatnya menjadi kopi termahal di dunia. Begitu katanya.

2. Kopi Luwak Membuat Film The Bucket List Semakin Lucu

Adegan lucu tentang kopi luwak dalam film ini tidak terlepas dari 2 aktor utamanya (Freeman dan Nicholson). Dua manusia ini sebetulnya ditakdirkan menjadi tokoh yang berbeda nasib. Freeman ditakdirkan menjadi seorang religius yang suka baca buku, punya kehidupan finansial sederhana dan dikelilingi oleh anak-istri yang penyayang.

Sementara Nicholson hidup sebagai konglomerat alias kaya raya. Kekayaannya bahkan meliputi pesawat jet pribadi. Tapi dia tidak percaya dengan adanya Tuhan. Singkat cerita, Nicholson ini begitu mengagung-agungkan kopi luwak karena rasanya yang enak dan luar biasa.

Kedua tokoh utama tersebut akhirnya sama-sama menjalani perawatan di rumah sakit. Tapi Freeman dirawat lebih dulu. Kata sang dokter, Freeman tidak punya waktu yang lama lagi untuk hidup. Dalam kekosongan itu, Nicholson sebagai teman akrabnya memberikan Freeman selembar print-out tentang kopi luwak tanpa membacanya lebih dulu.

Freeman membacanya dengan santai. Menurut artikel itu, kopi luwak yang didapat dari Sumatera (Indonesia) awalnya dimakan binatang luwak. Lalu dikeluarkan dalam bentuk kotoran luwak. Kemudian baru diolah menjadi salah satu kopi terbaik di dunia. Mendengar itu, Nicholson terperanjat. Dia sempat mengira kalau Freeman hanya mengada-ada.

Hal itu wajar terjadi, soalnya selama itu Nicholson selalu mengagung-agungkan kopi luwak di atas kopi lainnya. Tanpa basa-basi, dia pun membaca sendiri artikel itu dan tertawa-tawa sendiri. Rupanya kopi yang enak dan mahal itu sudah lebih dulu dinikmati oleh luwak. Dia merasa kecolongan. Ada-ada saja.

3. Berkat Kopi Luwak, Film The Bucket List Masuk Nominasi Penghargaan

Film The Bucket List memang di-setting sebagai film komedi. Tak ayal, munculnya kopi luwak itu pun menjadi pembeda dari film komedi lainnya. Tidak tanggung-tanggung, 2 penghargaan bergengsi seperti AARP Movies for Grownups Awards dan National Board of Review pun memberi tempat bagus untuk film ini.

Meskipun tidak tampil sebagai pemenang, setidaknya predikat tersebut membawa sinyal bahwa film The Bucket List bukan film sembarangan. Beberapa situs pemeringkat film-film terbaik seperti IMDB pun memberi nilai 7.4 untuk film bergenre komedi-drama ini. Dengan kemunculan kopi luwak di film itu, pamor kopi luwak itu sendiri semakin melejit.

Bagaimana respons Anda setelah tahu kalau kopi luwak masuk dalam skenario film The Bucket List? Sebagai warga Indonesia tentu sangat bangga. Bahkan pemrosesan kopi luwak ditiru oleh negara penghasil black ivory alias kopi langka dari Thailand. Dengan fakta tersebut, apakah Anda masih percaya kalau kopi luwak dijual sangat murah?

Sumber : http://lifestyle.liputan6.com/read/3187795/bahas-kopi-luwak-film-ini-dapat-penghargaan-internasional
 

RobertAun

New Member
Sayangnya, kopi luwak palsu beredar di warung warung. Seakan akan itu yang asli, padahal jonk!

Jadi merusak citra yang sudah mendunia kopi luwak asli

boy13:
 
Status
Not open for further replies.
Loading...

Thread Terbaru

Post Terbaru

Top