Pemerintah China Percepat Rencana Investasi Ketika Perekonomian Melemah

Status
Not open for further replies.

HOPTION

New Member
Pemerintah China tengah berupaya mempercepat rencana untuk berinvestasi miliaran dolar dalam proyek-proyek infrastruktur. Hal ini dikarenakan kondisi perekonomian di negara tersebut menunjukkan tanda-tanda pendinginan lebih lanjut. Dengan pertumbuhan investasi yang melambat ke rekor terendah serta konsumen berbalik lebih berhati-hati mengenai pengeluaran.

Pemerintah China Mengakali Redupnya Perekonomian

Ancaman perang perdagangan dengan Amerika Serikat telah menambah tekanan pada ekonomi China yang sudah melambat, Beijing pada hari Selasa (14/8) melaporkan data ekonomi yang suram, setelah diluncurkannya rencana kereta api perkotaan senilai $ 14 miliar dan mendorong pemerintah daerah untuk mempercepat penerbitan obligasi khusus untuk pendanaan proyek-proyek infrastruktur.

Data resmi menunjukkan investasi aset tetap menguat kurang dari yang diperkirakan sebesar 5,5 persen pada Januari-Jul. Angka tersebut diperoleh dari hasil tindakan keras Beijing terhadap pinjaman pemerintah daerah yang mewah untuk proyek-proyek dalam upaya meningkatkan pertumbuhan.

Output industri juga melampaui ekspektasi, dibebani oleh pembatasan polusi dan prospek perdagangan yang tidak menentu,. Situasi ini menambah harapan bahwa pihak berwenang akan menggulirkan stimulus kebijakan.

Data bulan Juli dmuncul karena AS mempersiapkan tarif perdagangan yang lebih ketat untuk impor prodik China. Sejak perang perdagangan dimulai, Beijing telah mengalihkan fokusnya untuk meningkatkan permintaan domestik. Serta mengambil pendekatan yang lebih terukur dalam kampanyenya untuk mengurangi risiko keuangan dan utang.

Kementerian keuangan mengatakan pada hari Selasa (14/8) bahwa pemerintah daerah harus mempercepat penerbitan obligasi khusus untuk proyek infrastruktur selama beberapa bulan ke depan. Pemerintah daerah telah diizinkan mengeluarkan 1,35 triliun yuan ($ 196,13 miliar) obligasi semacam itu di tahun ini.


Sumber : Inforexnews
 
Status
Not open for further replies.
Loading...

Thread Terbaru

Post Terbaru

Top