Euro Masih Tertahan Indeks Us Dollar Dan Sentimen Brexit

Status
Not open for further replies.

HOPTION

New Member
Indeks US Dollar masih mencoba menekan Euro disepanjang sesi market, meskipun secara teknikal harga masih terlihat mencoba bertahan meskipun dalam fundamental pun masih dibayangi oleh hasil data ekonomi yang lemah.

Data inflasi untuk blok perdagangan Eropa menunjukkan adanya tekanan harga surut lebih jauh dari target bank sentralnya, mempersulit situasi untuk European Central Bank (ECB) yang saat ini diharapkan untuk menaikkan suku bunga acuannya pada tahun ini.

Kepala strategi mata uang di Oanda, Dean Popplewell, menjelaskan bahwa data yang dirilis dari Eropa pada minggu ini berada di sisi yang lebih “lembut” dan menunjukkan bahwa dari sudut pandang ekonomi, Eropa secara teknis berada dalam bayang – bayang resesi.

Sementara itu Poundsterling naik ke level tertingginya terhadap Euro di tengah meningkatnya ekspektasi pasar bahwa Inggris dapat menghindari no-deal Brexit.

Perdana Menteri Theresa May telah bertemu anggota parlemen Inggris dalam upayanya untuk menemukan jalan keluar dari kebuntuan tentang bagaimana Inggris harus meninggalkan Uni Eropa, setelah rencana May ditolak oleh parlemen pada hari Selasa kemarin.

Meskipun dia telah berulang kali menolak referendum kedua, kampanye vokal yang mendukung pemungutan suara baru mendapat dukungan dari beberapa anggota parlemen.

Panduan resmi pemerintah Inggris yang dibagikan kepada para pembuat undang-undang pada hari Rabu yang menunjukkan bahwa pengaturan referendum kedua akan memakan waktu lebih dari setahun.

Hal ini (mengenai Brexit) ternyata berdampak pada pandangan para investor dan trader akan potensi Euro (terutama terhadap Poundsterling di pair EURGBP) yang saat ini terlihat lebih menekan Euro sehingga secara global tidak mampu bangkit “menghadapi” mata uang lainnya, termasuk Yen Jepang.


Dilansir oleh inforexnews.com
 
Status
Not open for further replies.
Loading...
Top