Jelang Pilpres 2019, Perang Baru Telah Meletus Di Papua Barat

Status
Not open for further replies.

politik

New Member
Pemberontak Papua Barat telah mendeklarasikan provinsi mereka sebagai zona perang dan meminta bantuan PBB. Mereka bersumpah untuk menentang keras pemerintahan Indonesia sebelum pembicaraan kemerdekaan dilakukan. Desakan militerisasi terbaru terhadap Indonesia ini dipimpin oleh generasi baru Papua, anak-anak dari mereka yang terbunuh, dipenjara, dan dipaksa untuk melarikan diri selama konfrontasi mematikan dengan militer Indonesia di dataran tinggi tengah Papua yang terpencil.

Oleh: John Martinkus (The Saturday Paper)

Terdapat perang baru di Papua Barat. Setelah 57 tahun pertempuran sporadis, penumpasan militer, pembunuhan, dan penahanan oleh pihak berwenang Indonesia terhadap orang Papua Barat, Organisasi Papua Merdeka (OPM) pekan lalu menyatakan perang terhadap pemerintah Indonesia. Berbicara di ibu kota Papua Nugini, Port Moresby, ketua OPM Jeffrey Bomanak mengatakan bahwa pertempuran tidak akan berakhir sebelum Indonesia datang ke meja perundingan untuk membahas kemerdekaan bagi wilayah Papua Barat.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah konferensi pers, Bomanak mendesak “pasukan kolonial Indonesia, militer dan polisi, untuk menghormati dan mematuhi hukum perang internasional, dan menghormati zona perang yang ditentukan oleh TPNPB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, sayap bersenjata OPM), ketika situasinya menjadi semakin putus asa dari hari ke hari bagi orang-orang Papua Barat.” Ia menambahkan, “OPM membuat seruan mendesak kepada Sekretaris Jenderal PBB.”

Eskalasi gerakan kemerdekaan ini, salah satu pemberontakan yang berjalan paling lama di dunia, membawa serta potensi konflik yang bahkan lebih mematikan bagi kedua belah pihak. Pada generasi sebelumnya, para pejuang kemerdekaan Papua Barat kalah tanpa harapan dari militer Indonesia, berusaha untuk menyerang helikopter dan senjata otomatis dengan persenjataan paling dasar.

Tahun 2002, penulis mengunjungi kamp-kamp Papua Barat di perbatasan Papua Nugini ketika para pejuang kemerdekaan mengadakan parade. Melihat mereka berbaris akan membuat siapa pun berpikir bahwa mereka tidak punya kesempatan. Lihat saja ketika militer Indonesia beraksi di Timor Timur dan Aceh. Mereka memang bukan prajurit terbaik, tetapi mereka dipersenjatai dengan persenjataan modern. Mereka berjumlah banyak dan brutal. Sementara itu, orang-orang Papua Barat memegang beberapa senapan tua, senapan berburu, tombak, serta busur dan panah.

Hari ini, banyak pejuang Papua Barat dipersenjatai dengan senjata produksi Indonesia, dibeli atau dicuri dari tentara Indonesia. The Saturday Paper telah melihat foto-foto yang menunjukkan para pejuang kemerdekaan Papua Barat memegang senjata menyerupai senapan serbu FNC, serta berbagai pistol dan senapan mesin ringan.

Senjata-senjata tersebut dilaporkan diproduksi oleh PT Pindad, produsen senjata kecil terbesar ketiga di dunia, yang berpusat di Surabaya, Jawa Timur. Di bawah lisensi, perusahaan itu menghasilkan salinan dari beberapa senjata militer kelas tertinggi di dunia, termasuk versi senapan serbu FNC, yang disebut Pindad SS2.

Baca Artikel Selengkapnya di sini
 
Status
Not open for further replies.
Loading...

Thread Terbaru

Post Terbaru

Top