Pengidap Cacar Air Enggak Boleh Kena Angin, Mitos Atau Fakta Yah?

Status
Not open for further replies.

gazmen206

New Member


Cacar air adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja. Penyakit ini terjadi akibat infeksi virus Varicella zoster. Kabar baiknya, serangan virus ini umumnya terjadi sekali seumur hidup. Virus ini memunculkan gejala seperti bentol-bentol kecil kemerahan yang perlahan menebal dan terisi cairan, gatal-gatal, badan lemas, dan demam. Infeksi virus ini termasuk penyakit yang mudah menular sehingga ada anggapan bahwa pengidapnya tidak boleh terkena angin? Ingin tahu apa alasannya? Berikut ulasannya!


Anggapan bahwa pengidap cacar air tidak boleh kena air bukan mitos belaka. Cacar air adalah penyakit yang mudah menular dan bisa menular lewat udara. Batuk dan bersin dari orang yang terinfeksi cacar air dapat mengirimkan butiran air yang mengandung virus cacar air kepada orang lain. Oleh karena itu, lebih baik jika pengidap cacar air istirahat total di rumah hingga sembuh total untuk menghindari penyebaran virus. Istirahat dibutuhkan agar tubuh mampu melawan virus.

Mengatasi Cacar Air Dengan Cara Ini

Meski menular dan memerlukan waktu sekitar satu pekan untuk menyembuhkannya, cacar air tergolong dalam penyakit ringan. Perawatan cacar air tergantung pada usia dan tingkat keparahan penyakitnya. Beberapa langkah yang dilakukan di rumah supaya cacar air cepat sembuh antara lain:

  • Konsumsi banyak cairan seperti air putih, jus, atau sup kaldu. Apalagi jika disertai dengan demam. Jika yang mengalami cacar air adalah bayi, maka harus diberikan ASI lebih sering lagi.

  • Hindari menggaruk luka atau lentingan cacar air. Jaga kuku tetap pendek dan bersih. Untuk menghilangkan refleks ketika gatal, pakai sarung tangan atau kaus kaki agar kamu tidak bisa menggaruknya dan mencegah terjadinya goresan saat tidur.

  • Gunakan obat gatal untuk mengurangi rasa gatal. Center of Disease Control and Prevention di Amerika Serikat merekomendasikan penggunaan losion calamine, obat antihistamin, atau hidrokortison.

  • Ruam atau luka yang disebabkan oleh penyakit cacar air membutuhkan waktu yang lama untuk mengering jika ruam tersebut sering terkena air. Oleh karena itu, untuk pengidap penyakit cacar air sebaiknya jangan terlalu sering mandi agar tidak menimbulkan iritasi yang lebih parah pada luka-luka akibat penyakit tersebut

  • Kenakanlah pakaian yang longgar dan berbahan katun agar gatal yang dirasakan akibat cacar air berkurang dan kulit terhindar dari keringat.
Sayangnya tidak penanganan khusus terhadap cacar air namun tujuan pengobatan yang dilakukan adalah demi mengurangi gejalanya saja. Obat yang digunakan untuk cacar air biasanya ada dua jenis yaitu parasetamol untuk menurunkan demam. Kedua adalah losion atau bedak kalamin untuk mengurangi rasa gatal pada kulit.

Selain itu, terdapat penelitian menarik seputar cara mengobati cacar air seperti yang dilansir BBC. Di studi ini, Dr. Phil Rice dari St. George's University, London, melakukan analisis data dari 25 studi mengenai virus Varicella zoster di berbagai negara, lalu membandingkannya dengan faktor iklim. Dalam studi ini didapatkan dugaan bahwa ternyata sinar matahari diduga kuat bisa membuat virus Varicella zoster menjadi tidak aktif. Oleh sebab itu, paparan sinar matahari dianggap efektif untuk mencegah penyebaran virus yang mudah menular ini. Cacar air yang pernah mewabah di negara-negara Eropa, diduga karena faktor sedikitnya cahaya matahari di sana. Lain ceritanya seperti di negara tropis, karena cacar air lebih jarang ditemui di wilayah yang paparan sinar mataharinya tinggi.
 
Status
Not open for further replies.
Loading...
Top