Dominasi Atau Pembangunan: Apa Tujuan Sebenarnya Belt And Road China?

Status
Not open for further replies.

politik

New Member
Rencana infrastruktur global Beijing, Belt and Road, akan menjadi sorotan minggu ini ketika puluhan kepala negara bertemu di ibu kota China untuk menghadiri Forum Belt and Road kedua. Tapi apa sebenarnya tujuan utama inisiatif itu? Dominasi atau pembangunan?

Oleh: Shi Jiangtao, Sarah Zheng (South China Morning Post)

Di pintu masuk kantor utama di Zona Ekonomi Khusus Sihanoukville Kamboja, tertera pesan merah dari Perdana Menteri negara itu, Hun Sen.

Ditulis dalam bahasa Khmer dan Mandarin, itu adalah kutipan dari pemimpin kuat yang bersahabat dengan China, yang menganggap zona tersebut sebagai “putraku sendiri.”

Di dinding yang berlawanan, terdapat kutipan dari Presiden China Xi Jinping yang menyebut zona tersebut—salah satu kawasan industri pertama di Asia yang didanai dan dikelola bersama oleh investor China—sebagai model kerja sama yang penting.

Zona ini adalah rumah bagi puluhan perusahaan China dan hanya 12 kilometer dari satu-satunya pelabuhan laut dalam Kamboja—sebuah fasilitas yang dikembangkan dengan bantuan dari saingan strategis China, Jepang.

Pelabuhan tersebut—yang menangani sekitar 70 persen impor dan ekspor Kamboja—adalah penghubung utama dalam rantai 600 fasilitas di 200 negara yang terhubung oleh “Inisiatif Belt and Road” (Sabuk dan Jalan) China.

China meluncurkan skema Belt and Road pada tahun 2015 untuk memacu perdagangan di sepanjang jalur darat dan laut Jalur Sutra kuno yang terhubung ke Asia, Afrika, dan Eropa.

Kamboja adalah salah satu negara termiskin dan paling tidak berkembang di dunia dan telah menjadi surga bagi investor China, dengan arus masuk modal mencapai sekitar $3,9 miliar tahun lalu.

Pertumbuhan investasi di tempat-tempat seperti Kamboja terjadi di tengah meningkatnya kritik dan perlawanan, dan menggarisbawahi percepatan dorongan Beijing untuk proyek paling ambisius ini, di tengah perselisihan ekonomi China dengan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa, serta persaingan geopolitik mereka yang berlangsung.

Ambisi-ambisi itu akan menjadi sorotan minggu ini ketika 37 kepala negara, termasuk Hun Sen dan Presiden Rusia Vladimir Putin, menuju Beijing untuk menghadiri Belt and Road Forum—Forum Sabuk dan Jalan—yang kedua kalinya diadakan dalam waktu kurang dari dua tahun.

Tetapi baik India maupun AS tidak akan mengirim perwakilan seniornya.

Para pengamat mengatakan bahwa gelaran ini ditujukan untuk audiensi domestik dan asing, di mana Beijing ingin menunjukkan popularitas kebijakan luar negeri Xi dan mengukur tingkat minat dan komitmen di antara para peserta dalam proyek tersebut.

Baca Artikel Selengkapnya di sini
 
Status
Not open for further replies.
Loading...

Thread Terbaru

Post Terbaru

Top