Apa Saja Obat Untuk Penyakit Hipertensi?

Status
Not open for further replies.

hidupsehat

New Member
European Medicines Agency di Eropa dan Food and Drug Administration Amerika Serikat telah menarik sejumlah obat antihipertensi pada tahun lalu. Obat penangkal tekanan darah tinggi alias hipertensi dengan golongan angiotensin receptor blocker (ARB) itu adalah irbesartan, losartan, dan valsartan. Obat-obatan tersebut mengandung pengotor N-Nitrosodimethylamine (NDMA) dan N-Nitrosodiethylamine (NDEA) yang diduga berefek karsinogenik alias memicu kanker.

NDMA bersifat racun, khususnya untuk liver manusia. Lewat uji laboratorium penggunaan NDMA dalam dosis tinggi pada tikus menunjukkan dampak berupa pengerasan hati atau fibrosis. Tumor pada liver juga dapat muncul setelah paparan kronis.

Obat hipertensi di Indonesia

Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan ikut menarik obat antihipertensi dan gagal jantung yang mengandung zat aktif valsartan. Pada Desember lalu, mereka melansir rilis soal obat antihipertensi yang aman digunakan. Pernyataan ini sebagai kelanjutan penarikan obat antihipertensi yang mengandung zat aktif valsartan di Indonesia, pada Juli 2018.


Valsartan merupakan obat keras atau obat yang harus dikonsumsi dengan resep dokter. Bagi penderita tekanan darah tinggi, obat ini dapat dikonsumsi tunggal maupun dikombinasikan dengan obat lain. Valsartan tergolong obat angiotensin receptor blocker (ARB). Obat ini bekerja dengan menenangkan pembuluh darah sehingga darah dapat mengalir lebih mudah.


Menurut BPOM, obat antihipertensi golongan ARB yang beredar di Indonesia dan terdampak zat pengotor NDMA dan NDEA adalah losartan dan valsartan dengan bahan baku produksi Zhejiang Huahai Pharmaceuticals, Linhai, Republik Rakyat Tiongkok. Obat yang sama juga ditarik di beberapa negara Uni Eropa setelah ditemukannya pengotor N-Nitrosodimethylamine (NDMA). Sedangkan Irbesartan, yang ditarik dari peredaran oleh FDA Amerika Serikat, sumber bahan bakunya tidak digunakan untuk produk obat yang terdaftar di Indonesia.


Mengapa produksi obat hipertensi dihentikan?


Industri farmasi, lanjut rilis tersebut, menyanggupi permintaan BPOM untuk menghentikan produksi dan distribusi obat yang mengandung bahan terdampak pengotor NDMA dan NDEA. Obat yang ditarik produsen secara sukarela (voluntary recall) karena mengandung losartan dari Zhejiang Huahai Pharmaceuticals, Tiongkok, adalah Acetensa (tablet salut selaput 50 gram) dari PT Pratapa Nirmala dan Insaar (tablet 50 gram) dari PT Interbat.


Sebaliknya, BPOM juga melansir daftar produk Irbesantan, Losartan, dan Valsartan yang tidak mengandung bahan baku terdampak pengotor NDMA dan NDEA. Dari kelompok Irbesartan terdapat 19 jenis obat, diantaranya Aprovel, Arbiten-I, Betavien, Cardiocom, dan Coirvebal. Dari kelompok Losartan ada enam jenis, diantaranya Angioten, Lifezar, Losartan Potassium, dan Santesar. Dari Valsartan ada enam jenis, diantaranya Co-Diovan, Diovan, Exforge, dan Uperio.


BPOM juga meminta tenaga kesehatan dan pihak terkait untuk lebih berhati-hati dalam memberikan obat kepada penderita tekanan darah tinggi dan mengutamakan keselamatan pasien dalam pertimbangan pemberian obat.
 
Status
Not open for further replies.
Loading...
Top