As Salahkan Iran Atas Serangan Kapal Tanker Terbaru Di Teluk Oman

Status
Not open for further replies.

politik

New Member
AS telah menyalahkan Iran atas serangan kapal tanker terbaru—kapal Norwegia dan Jepang—saat kedua kapal tersebut berada di Teluk Oman menuju Teluk Persia pada Kamis (13/6) pagi. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa tidak ada negara lain yang bisa mengatur ledakan dengan “kecanggihan tingkat tinggi” seperti itu.

Oleh: Keith Johnson, Robbie Gramer, dan Colum Lynch (Foreign Policy)

Pemerintahan Trump pada Kamis (13/6) menyalahkan Iran atas serangan terhadap dua kapal tanker minyak yang menuju Teluk Persia—sebuah peningkatan yang berisiko memicu konflik langsung antara Washington dan Teheran.

Pada Kamis (13/6) pagi, sebuah kapal Norwegia dan Jepang yang membawa produk minyak dari Teluk Persia ke Asia melaporkan ledakan ketika berada di Teluk Oman dan terbakar. Semua 44 pelaut di kedua kapal tersebut diselamatkan oleh kapal Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dan Iran.

Insiden itu terjadi hanya satu bulan setelah empat kapal tanker lainnya diserang di daerah yang sama, setelah Iran berjanji untuk menutup Selat Hormuz yang penting jika sanksi AS terhadap ekspor minyak Iran meningkat. Para pejabat AS menyalahkan Iran atas serangan sebelumnya, meskipun mereka belum menunjukkan bukti untuk mendukung pernyataan mereka.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dengan tajam mengecam Teheran, menuduhnya melakukan serangan terbaru tersebut. “Iran mengeluarkan serangan, karena rezim Iran ingin kampanye tekanan maksimum kami dicabut,” kata Pompeo dalam sambutan singkatnya kepada pers di Departemen Luar Negeri AS, pada Kamis (13/6).

Dia mengatakan bahwa Iran bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang didasarkan pada “senjata yang digunakan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan operasi itu, serangan Iran baru-baru ini yang serupa, dan fakta bahwa tidak ada kelompok proksi yang beroperasi di daerah tersebut memiliki sumber daya dan kemampuan untuk bertindak dengan tingkat kecanggihan yang tinggi.”

Dia menolak memberikan bukti untuk mendukung pernyataannya.

Serangan itu dimulai pada Kamis (13/6) pagi, ketika Komando Pusat Angkatan Laut AS menerima dua panggilan darurat dari MV Front Altair dan MV Kokuka Courageous—dua kapal tanker minyak di Teluk Oman, tepat di luar Selat Hormuz.

Sebuah kapal perusak AS, USS Bainbridge, menyelamatkan 21 anggota awak dari Kokuka Courageous yang harus meninggalkan kapal mereka yang terbakar. Sebuah kapal Angkatan Laut Iran menyelamatkan para pelaut dari kapal tanker lainnya yang terserang.

Baca Artikel Selengkapnya di sini
 
Status
Not open for further replies.
Loading...
Top