Aspek Penting Dalam Tumbuh Kembang Balita Cerdas

Status
Not open for further replies.

hersam

New Member

Balita cerdas selalu menjadi salah satu sumber kebahagiaan keluarga, terutama ibu dan ayah. Taukah Anda, setidaknya ada beberapa aspek yang harus didorong untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak, bahkan sejak si kecil masih ada didalam kandungan.

Ya, asal muasal dari kecerdasan dan kesehatan anak ada pada masa awal pertumbuhan otaknya. Yaitu, saat janin berusia 3 minggu. Saat itu, sel-sel saraf pusat pada otak mulai tumbuh hingga jutaan sel jumlahnya. Sehingga, penting bagi ibu untuk memperhatikan betul-betul asupan nutrisi harian. Agar tumbuh kembang otak janin dapat maksimal.

Beberapa Ciri Balita Cerdas dan Sehat

Memiliki anak yang sehat dan pintar, pasti idaman setiap orang tua ya. namun, agar anak dapat tumbuh secara optimal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua. Seperti asupan nutrisi haria, pemberian imunisasi lengkap sesuai dengan usianya, melakukan aktifitas fisik untuk melatih seluruh kemampuan dasar motorik, dan lain sebagainya. Lalu, bagaimana sih tanda-tanda anak itu tumbuh menjadi anak yang cerdas?

Tanda-tanda Balita cerdas dapat dilihat dari 5 aspek dasar. Yaitu kemampuan fisik motorik, kognitif, emosional, bahasa dan sosial. Anak usia 1 sampai 3 tahun, seharusnya sudah mulai memiliki keseimbangan perkembangan dari ke lima aspek tersebut, sesuai dengan usianya. Misal, pada balita usia 1 tahun, sudah dapat merangkak dengan lancar, belajar berdiri dan berjalan, serta bertepuk tangan. Dilanjutkan dengan tahapan berikutnya, seperti berjalan dengan lancar, berlari, menendang dan melempar, dan lainnya. Ini adalah bagian dari kemampuan fisik motorik dasarnya.

Kemudian, pada kemampuan bahasa, si kecil sudah mulai dapat mengucapkan setidaknya 5 kata dengan baik. Seperti papa, mama, maem, bobo, no, dan lain sebagainya. Ia juga mampu menirukan kata-kata yang diucapkan oleh orang-orang disekitarnya. Di usia 2 tahun, anak sudah mulai mampu bernyanyi lagu anak sederhana, dan sudah mulai mengucapkan 2 kata sekaligus, yang membentuk frase. Misal, mama maem.

Kemampuan kognitif anak adalah yang berhubungan dengan pemahaman situasi dan respon. Misal, anak sudah mulai paham dengan kalimat perintah sederhana, menjawab pertanyaan sederhana, menirukan gerakan orang dewasa yang familiar, dan mampu memecahkan masalah sederhana yang ia hadapi. Seperti, mengambil benda ditempat yang lebih tinggi, dengan memanjat, minta minum ketika merasa pedas, atau menghindar saat melihat sesuatu yang asing baginya.

Pada kemampuan emosi, balita berusia 1-3 tahun, sudah mulai dapat menunjukkan ekspresi sedih ketika ditinggal orang yang disayang. Menangis ketika keinginannya tak di penuhi. Hingga terlihat gembira saat mendapat apa yang ia sukai. Anak yang pintar dalam mengelola emosi, akan lebih mudah bergaul di lingkungan baru, bahkan dengan orang yang baru ia kenal. Nah, ini berkaitan dengan kemampuan sosialnya. Dimana, anak akan menunjukkan rasa empati terhadap sesama. Seperti, membantu teman yang menghadapi kesulitan, berbagi makanan dan mainan, dan mudah diajak bekerja sama.

Stimulasi Tepat Sejak Dalam Kandungan

Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan keinginan orang tua, agar memiliki anak yang sehat dan pintar. Salah satunya ada melalui pemenuhan nutrisi ibu hamil dan stimulasi yang juga dapat dimulai sejak masa kehamilan. Kedua hal tersebut merupakan langkah awal dalam mendukung tumbuh kembang otak anak secara optimal.

Stimulasi yang dapat merangsang kinerja otak anak sejak dalam kandungan dapat berupa sentuhan. Baik ayah, maupun ibu, dapat secara rutin mengelus-elus perut ibu, sambil membacakan dongeng, bernyanyi, atau membacakan ayat suci.

Selain itu, mengajak janin ngobrol juga dapat menjadi salah satu bentuk stimulasi lho. bahkan, berdasarkan sebuah penelitian dari Hart and Risley, menyatakan bahwa mengajak janin ngobrol secara rutin, memiliki 3 manfaat penting. Yang pertama, dapat meningkatkan kemampuan IQ. Yang kedua, dapat meningkatkan kemampuan akademis anak, yang akan mulai terlihat pada usia 9 dan 10 tahun. Selanjutnya, berbicara pada janin juga akan meningkatkan ikatan emosional antara orang tua dan anak nantinya.

Stimulai pada janin berupa ngobrol semacam ini, sudah dapat dilakukan sejak usia kehamilan menginjak minggu ke 18. Pada masa ini, pendengaran bayi sudah mulai berfungsi dan peka terhadap suara. Terbukti, anak yang lebih sering diajak berbicara oleh orang tuanya, akan memiliki kecerdasan lebih lho.

Nutrisi Wajib Ibu Hamil Agar Anak Sehat dan Cerdas

Otak merupakan salah satu organ vital tubuh yang memegang kendali atas sistem tubuh secara keseluruhan. Terdiri dari milyaran sel sinaps, sesungguhnya pertumbuhan sel-sel otak ini telah dimulai sejak terjadinya pembuahan didalam rahim. Dimana, sebelum organ lainnya terbentuk, sel-sel otak ini dulu yang mulai tumbuh, dan berkembang seiring dengan perkembangan organ-organ yang lain.

Periode pertumbuhan otak terjadi amat pesat mulai dari usia kandungan menginjak trimester ke tiga, hingga si kecil lahir kedunia, dan berusia 2 tahun. Dimana, ada dua tahapan penting yang terjadi. Pertama adalah multiplikasi sel otak yang terjadi saat janin masih berada dalam kandungan, kemudian pembentukan sinaps dari sel-sel korteks yang terjadi pada balita berusia 2 tahun. Nah, kedua tahapan ini dapat dioptimalkan dengan berbagai cara, diantaranya adalah stimulasi dan pemenuhan nutrisi ibu hamil.

Jadi, agar si kecil tumbuh menjadi balita cerdas, ibu sudah harus memperhatikan asupan nutrisi sejak hamil dan cara membesarkan si kecil. Dari segi nutrisi, kandungan gizi penting yang wajib di asup setiap harinya seperti asam folat, omega 3, vitamin A, Choline, zat besi dan magnesium. Semua itu ada pada ikan salmon, daging merah, telur, susu, sayuran berwarna hijau, dan buah-buahan.
 
Status
Not open for further replies.
Loading...

Thread Terbaru

Post Terbaru

Top