politik
New Member
KTT Vietnam yang mempertemukan Donald Trump dan Kim Jong-un berakhir dengan mengecewakan, bahkan memalukan, bagi Korea Utara. Dalam KTT Trump dan Kim di Vietnam, Trump menolak permintaan Kim untuk pengurangan sanksi di saat Korut siap untuk memberikan konsesi yang besar sebagai gantinya. Narasi yang berbeda dari kedua negara membuat hubungan diplomatik Amerika Serikat dan Korea Utara kini menjadi tidak jelas.
Oleh: Will Ripley (CNN)
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memancarkan kepercayaan dirinya ketika ia tiba di Vietnam dengan kereta mewahnya yang berlapis baja, Rabu (27/2), menjelang KTT-nya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Tetapi ketika dia pulang pada hari Sabtu (2/3), melambaikan tangan kepada kerumuman orang sebelum naik kereta itu dengan tangan kosong, pancaran kepercayaan diri itu telah meredup.
“(Kim) tidak memiliki rencana cadangan,” kata seorang sumber yang mengetahui informasi mengenai perundingan denuklirisasi kepada CNN. “Dia datang ke Hanoi dengan sangat percaya diri dan sepenuhnya mengharapkan untuk menandatangani kesepakatan.”
Dua pejabat yang mengetahui informasi mengenai perundingan itu setuju untuk berbicara dengan CNN secara anonim, karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada pers. Mereka menggambarkan bagaimana delegasi Korea Utara yang datang ke KTT sepenuhnya berharap mereka akan pulang dengan membawa kesepakatan.
AWAL YANG BARU
Perundingan denuklirisasi pada dasarnya terhenti dalam beberapa minggu setelah KTT Singapura 12 Juni lalu. Kali ini akan berbeda, pikir Korea Utara, karena mereka berhadapan langsung dengan Presiden Donald Trump.
Dalam apa yang mungkin merupakan tanda kepercayaan dirinya, Kim menjawab pertanyaan pertamanya dari seorang jurnalis asing―seorang wartawan Washington Post yang ke KTT bersama dengan tim pers Gedung Putih.
Baca Artikel Selengkapnya di sini
Oleh: Will Ripley (CNN)
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memancarkan kepercayaan dirinya ketika ia tiba di Vietnam dengan kereta mewahnya yang berlapis baja, Rabu (27/2), menjelang KTT-nya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Tetapi ketika dia pulang pada hari Sabtu (2/3), melambaikan tangan kepada kerumuman orang sebelum naik kereta itu dengan tangan kosong, pancaran kepercayaan diri itu telah meredup.
“(Kim) tidak memiliki rencana cadangan,” kata seorang sumber yang mengetahui informasi mengenai perundingan denuklirisasi kepada CNN. “Dia datang ke Hanoi dengan sangat percaya diri dan sepenuhnya mengharapkan untuk menandatangani kesepakatan.”
Dua pejabat yang mengetahui informasi mengenai perundingan itu setuju untuk berbicara dengan CNN secara anonim, karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada pers. Mereka menggambarkan bagaimana delegasi Korea Utara yang datang ke KTT sepenuhnya berharap mereka akan pulang dengan membawa kesepakatan.
AWAL YANG BARU
Perundingan denuklirisasi pada dasarnya terhenti dalam beberapa minggu setelah KTT Singapura 12 Juni lalu. Kali ini akan berbeda, pikir Korea Utara, karena mereka berhadapan langsung dengan Presiden Donald Trump.
Dalam apa yang mungkin merupakan tanda kepercayaan dirinya, Kim menjawab pertanyaan pertamanya dari seorang jurnalis asing―seorang wartawan Washington Post yang ke KTT bersama dengan tim pers Gedung Putih.
Baca Artikel Selengkapnya di sini