politik
New Member
Jokowi diperkirakan memilih pendampingnya Non-Partisan, agama
Pengamat politik Saiful Mujani Research Center (SMRC) Djayadi Hanan mengungkapkan ia mengambil dua kriteria mungkin bahwa Presiden Joko Widodo 'Jokowi' akan dipertimbangkan saat memilih pendampingnya masa depan untuk pemilihan Presiden 2019.
"Ada dua kriteria cenderung dianggap oleh Jokowi dalam memilih masa depan pasangannya," kata Djayadi pada Selasa, Juli 10.
Yang pertama adalah seorang cawapres Jokowi 2019 yang berasal dari posisi non-partisan, yang mengatakan Djayadi adalah untuk menghindari rasa enviousness dan mempertahankan kekerasan antara sejumlah partai politik yang telah menyatakan dukungan mereka bagi Jokowi.
Calon Presiden incumbent masa depan saat ini didukung oleh lima Koalisi Partai, yaitu; Partai Demokrasi Indonesia perjuangan (PDIP), Golkar, Hanura, Nasdem dan PPP. Kedua kriteria menurut Djayadi adalah Wakil Presiden calon dengan latar belakang agama.
"Apa pun situasi ini, suara dari kelompok Muslim dan Santri (siswa sekolah asrama Islam) sangat menentukan," menurutnya.
Djayadi lebih lanjut mengatakan bahwa Presiden Jokowi juga pasti akan mempertimbangkan faktor kimia dalam individu yang Presiden akan mengumumkan untuk menjadi pasangan yang berjalan dalam pemilu presiden 2019.
Pengamat politik Saiful Mujani Research Center (SMRC) Djayadi Hanan mengungkapkan ia mengambil dua kriteria mungkin bahwa Presiden Joko Widodo 'Jokowi' akan dipertimbangkan saat memilih pendampingnya masa depan untuk pemilihan Presiden 2019.
"Ada dua kriteria cenderung dianggap oleh Jokowi dalam memilih masa depan pasangannya," kata Djayadi pada Selasa, Juli 10.
Yang pertama adalah seorang cawapres Jokowi 2019 yang berasal dari posisi non-partisan, yang mengatakan Djayadi adalah untuk menghindari rasa enviousness dan mempertahankan kekerasan antara sejumlah partai politik yang telah menyatakan dukungan mereka bagi Jokowi.
Calon Presiden incumbent masa depan saat ini didukung oleh lima Koalisi Partai, yaitu; Partai Demokrasi Indonesia perjuangan (PDIP), Golkar, Hanura, Nasdem dan PPP. Kedua kriteria menurut Djayadi adalah Wakil Presiden calon dengan latar belakang agama.
"Apa pun situasi ini, suara dari kelompok Muslim dan Santri (siswa sekolah asrama Islam) sangat menentukan," menurutnya.
Djayadi lebih lanjut mengatakan bahwa Presiden Jokowi juga pasti akan mempertimbangkan faktor kimia dalam individu yang Presiden akan mengumumkan untuk menjadi pasangan yang berjalan dalam pemilu presiden 2019.
