Cegah Usus Buntu Balita Dengan Menerapkan Cara Menjaga Kesehatan Pencernaan

Status
Not open for further replies.

hersam

New Member


Usus buntu tidak hanya menyerang orang-orang dewasa. Ini yang sering disalahpahami. Banyak yang menganggap usus buntu itu diderita oleh orang dewasa karena sering mengkonsumsi makanan yang pedas, misalnya. Sehingga balita tidak perlu menerapkan cara menjaga kesehatan pencernaan karena ia belum mau makan pedas. Tidak mungkin terkena usus buntu.

Faktanya tidak demikian. Siapa saja bisa terkena usus buntu. Tidak padang bulu, apakah usianya sudah tua atau masih balita.

Kenali Saat Balita Mengalami Usus Buntu

Yang lebih disayangkan lagi, banyak orang tua yang tidak bisa membedakan antara usus buntu dengan penyakit pencernaan biasa. Sekilas, gejalanya sama. Namun, dengan mengetahui informasi berikut ini, semoga saja Bunda lebih jeli dan tahu apakah si kecil sakit perut biasa atau mengalami masalah usus buntu.

  • Sakit Di Bagian Pusar
Coba Bunda tanya kepada si kecil bagian perut mana yang paling terasa sakitnya. Jika yang paling terasa sakit adalah bagian pusar, besar kemungkinan itu usus buntu. Menurut dokter, salah satu gejala penyakit usus buntu adalah rasa sakit yang tak tertahankan pada bagian pusar.

  • Diare
Sebenarnya, usus buntu ini juga dipengaruhi oleh bakteri. Ada bakteri yang merusak sistem pencernaan. Bukan hanya sakit perut yang dirasakan oleh si kecil tapi ini juga biasanya disertai dengan diare.

Karena ada faktor keterlibatan bakteri, itulah mengapa Bunda harus tahu makanan apa yang bisa digunakan untuk menjaga kesehatan pencernaan. Ada lho makanan yang bisa membasmi bakteri penyebab masalah di sistem pencernaan.

  • Perut Kembung
Biasanya, anak yang mengalami usus buntu tidak doyan makan. Ia susah sekali jika diminta untuk makan. Tubuhnya mungkin terlihat kurus. Akan tetapi, untuk bagian perut, terlihat besar. Perut sering kembung dan ini terlihat dari luar.

  • Demam
Hati-hati jika Bunda menemukan anak sering sakit perut, diare, dan juga kembung lalu berakhir dengan tingginya suhu tubuh. Menurut para ahli kesehatan, jika benar usus buntu, demam ini menunjukkan usus buntu sudah pecah dan bakteri menyebar ke mana-mana. Bakteri melakukan infeksi ke berbagai organ tubuh. Akibatnya, anak mengalami demam yang begitu tinggi.

Nah, sekarang Bunda sudah tahu beberapa tanda-tanda usus buntu pada anak, kan? Sekarang, Bunda tidak boleh menganggap remeh masalah yang satu ini. Lakukan pencegahan sedini mungkin?

Apa Saja Penyebab Usus Buntu?

Apakah usus buntu itu disebabkan terlalu sering makan makanan yang pedas? Ada yang menganggap demikian. Itu memang benar. Akan tetapi, ini bukan satu-satunya faktor penyebab usus buntu.

Lalu, apalagi?

Pada dasarnya, usus buntu ini disebabkan karena infeksi pada saluran pencernaan. Dan ini bisa disebabkan oleh banyak hal, contoh makanan yang kurang sehat, makanan yang mengandung bakteri, dan lain sebagainya.

Akan tetapi, bisa saja ada faktor internal lainnya. Kebanyakan anak yang mengalami masalah pencernaan yang satu ini karena tinja di dalam tubu. Bisa saja balita kurang lancar dalam hal buang air besar. Akibatnya, ada potensi parasit berkembang lebih cepat dan menyebar. Akibatnya, parasit tersebut menyerang bagian rongga usus.

Ada juga kasus di mana penderita usus buntu disebabkan adanya hambatan pada ronggo usus buntu. Untuk kasus seperti, dokter harus melakukan pemeriksanaan lebih lanjut.

Karena banyaknya faktor penyebab yang sebenarnya tidak terlalu berkaitan, sampai sekarang masih diteruskan penelitian untuk mengetahui apa sebenarnya penyebab usus buntu. Yang pasti, pencegahan bisa dilakukan dengan cara mengkonsumsi makanan tertentu yang bisa menjaga kesehatan sistem pencernaan.

Tindakan Yang Bunda Perlu Lakukan

Lalu, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana jika sang buah hati sudah terlanjur divonis mengalami usus buntu? Untuk hal yang satu ini, jangan bertindak gegabah. Meskipun Bunda sudah tahu tanda-tanda usus buntu pada anak dan memang tanda-tanda tersebut terlihat, jangan terburu-buru membuat kesimpulan. Sebaiknya Bunda ajak anak ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan. Biarkan dokter melakukan observasi.

Ada beberapa cara untuk melakukan diagnosasa usus buntu. Biasanya, yang sering dilakukan adalah tes urine, tes darah, dan rontgen dada. Memang ada yang lain seperti CT Scan. Namun, jika sudah terlihat indikasinya dengan hanya menggunakan tiga cara pertama, CT Scan biasanya tidak diperlukan.

Jika memang anak positif terkena usus buntu, Bunda tidak perlu panik. Sekarang, sudah ada tindakan operasi usus buntu yang hampir bisa dilakukan di rumah sakit, sekalipun itu rumak sakit di kota kecil. Jadi, Bunda tidak perlu khawatir.

Yang pasti, jangan biarkan hal ini berlarut-larut. Karena ini Bunda biarkan begitu saja, akan terjadi komplikasi lainnya seperti abses atau munculnya kantong berisi nanah, peritonitis, dan lain sebagainya.

Nah, sekarang Bunda tahu kan mengapa penting sekali menjaga kesehatan sistem cerna anak? Tidak sulit. Apalagi sekarang sudah ada susu balita terbaik yang mengandung probiotik. Inilah kandungan yang bakal menjaga sistem pencernaan. Peran probiotik adalah untuk memastikan bakter jahal di dalam sistem pencernaan tidak berkembang bebas. Dengan demikian, potensi infeksi pada saluran cerna bisa diantisipasi.

Tentu bukan hanya susu saja. Ada kok makanan yang bisa menjadi cara pencegahan usus buntu serta masalah pencernaan lainnya. Dan makanan tersebut tidak sulit untuk Bunda dapatkan. Dan yang pasti, ini cara yang paling tepat dan efektif untuk menjaga kesehatan pencernaan anak daripada menunggu anak mengalami masalah dan Bunda repot mencari pengobatan.
 
Status
Not open for further replies.
Loading...

Thread Terbaru

Post Terbaru

Top