Dua Jenis Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil. Mana Yang Lebih Penting?

Status
Not open for further replies.

hersam

New Member
Ada banyak sekali kebutuhan nutrisi ibu hamil. Akan tetapi, apakah ibu tahu jika jenisnya itu hanya ada dua?

Bagi orang awam, tentu tidak penting untuk mengetahui jenis dari nutrisi ibu hamil. Yang terpenting, mereka tahu dan memastikan semua kebutuhan nutrisi terpenuhi. Mungkin ini juga yang ada di pikiran ibu saat ini.

Akan tetapi, kali ini, ada alasan yang membuat semua ibu hamil harus tahu dua jenis ini. Alasannya agar setiap ibu hamil tidak merasa berat untuk mencukupi kebutuhan nutrisi. Banyak yang mengeluh sulitnya menjadi seorang ibu hamil. Mereka harus selektif dalam memilih makanan. Mereka hanya boleh makan makanan yang sehat, bergizi, dan baik untuk ibu hamil. Padahal, banyak sekali nutrisi yang harus dicukupi.

Hal tersebut tidak akan ada di pikiran ibu juga ibu tahu ternyata nutrisi untuk ibu hamil itu hanya ada dua jenis; yaitu makronutrien dan mikronutrien. Mana yang lebih penting? Sebelum menjawab pertanyaan ini, ibu harus tahu apa itu makronutrien dan apa itu mikronutrien.

Apa Saja Makronutrien?

Dari namanya saja, ibu mungkin bisa menebak apa yang dimaksud dengan makronutrien. Betul jika ibu menebak ini adalah nutrisi yang untuk hal yang besar. Ini berkaitan dengan energi. Maka dari itu, beberapa yang dimasukkan ke dalam jenis makronutrien adalah karbohidrat, protein, dan lemak.

Dalam hal ini, tentu ibu sudah tahu jika kebutuhan nutrisi untuk ibu hamil seperti karbohidrat dan juga protein itu sangat penting. Namun, apakah ibu tahu jika ibu hamil juga membutuhkan lemak?

Sayangnya, terlanjur ada stigma buruk terhadap lemak. Kandungan yang satu ini dianggap sebagai hal yang negatif. Padahal, lemak sangat dibutuhkan, khususnya ibu hamil.

Tahukah ibu jika lemak itu bisa dikonversi menjadi energi? Dalam dunia medis, lemak itu cadangan energi. Ibaratnya, karbohidrat itu energi yang bisa dengan mudah digunakan. Setelah karbohidrat di dalam tubuh sudah habis, maka giliran lemak untuk diubah oleh tubuh menjadi energi.

Yang menjadi masalah adalah banyak ibu hamil yang tidak tahu bagaimana cara mengkonversi lemak menjadi energi. Caranya sangat sederhana. Cukup dengan melakukan aktivitas fisik ringan seperti jalan santai. Makanya, seharusnya ibu hamil itu lebih banyak melaukukan kegiatan di rumah yang ringan seperti memasak, membersihkan rumah, dan lain sebagainya. Bukannya justru ibu hamil menjadi lebih manja. Itu bukan hal yang bagus untuk kesehatan. Selain itu, ibu hamil yang jarang melakukan aktivitas fisik rentan mengalami kegemukan lantaran lemak tertimbun di dalam tubuh dan tidak diubah menjadi energi.

Meskipun demikian, tidak semua makanan berlemak harus dikonsumsi. Tentu saja ada lemak yang bagus dan juga buruk untuk kesehatan tubuh. Ini yang juga harus diperhatikan. Makanya, penting sekali bagi ibu untuk mencari tahu lebih banyak lagi informasi mengenai jenis lemak yang baik yang menjadi bagian dari kebutuhan nutrisi ibu hamil yang harus dipenuhi.

Micronutrien Untuk Ibu Hamil

Lalu, bagaimana dengan mikronutrien? Ini adalah nutrisi yang lebih digunakan untuk menjaga kesehatan, bukan untuk mensuplai energi. Contohnya saja vitamin, asam folat, mineral, kalsium, dan zat besi.

Masing-masing jenis nutrisi tersebut bisa ibu ketahui penjelasannya. Yang pasti, mikronutrien ini sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan perkembangan bayi di dalam kandungan. Maka dari itu, dokter kandungan selalu menyarankan agar ibu hamil mengkonsumsi susu. Pasalnya, di dalam susu ibu hamil, terdapat hampir semua mikronutrisi yang dibutuhkan oleh bayi di dalam kandungan.

Dan yang terpenting adalah asam folat. Banyak sekali penjelasan ilmiah mengenai pentingnya asam folat untuk meningkatkan perkembangan otak bayi sejak masih ada di dalam kandungan. Asam folat akan mencegah anak lahir dalam keadaan cacat mental. Bukankah ini penting menurut ibu?

Mana Yang Lebih Penting?

Tentu saja keduanya sangat penting. Makronutrien sama pentingnya seperti mikronutrien. Akan tetapi, jika harus ada level yang berbeda antara kedua jenis nutrisi ibu hamil tersebut, sepertinya makronutrien lebih penting daripada mikronutrien.

Setidaknya ada dua alasan. Yang pertama, makronutrien itu berperan untuk memastikan kesehatan ibu hamil terjaga dengan baik. Apa jadinya jika ibu hamil justru memiliki kondisi kesehatan yang kurang baik? Tentu saja hal ini akan berimbas pada kondisi kesehatan janin di dalam rahim.

Alasan yang kedua, banyak ibu hamil yang justru mengalami masalah dengan dirinya. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, memenuhi kebutuhan nutrisi kehamilan berupa mikronutrien itu jauh lebih mudah karena sudah ada susu ibu hamil. Akan tetapi, coba ibu lihat banyak ibu hamil yang justru drop. Apalagi jika mereka adalah wanita karir. Saat hamil, mereka membutukan energi dua kali lipat dibandingkan saat ia sedang tidak dalam kondisi hamil. Jika energi tersebut tidak dipenuhi, badan menjadi lemas dan ini berbahaya bagi bayi di dalam kandungan.

Percuma jika ibu sudah memenuhi kebutuhan mikronutrien tapi kondisi tubuh ibu tidak baik. Nutrisi tidak bisa dicerna dengan baik oleh tubuh. Jadi, masuk akal kan mengapa makronutrien itu lebih penting daripada mikronutrien?

Sekarang, yang perlu ibu lakukan hanyalah memastikan kedua jenis nutrisi tersebut ibu dapatkan. Dengan demikian, ibu bisa menjalani masa kehamilan dengan lancar. Janin berkembang dengan tanpa ada masalah apapun. Kunci kesehatan ibu hamil dan bayi adalah bagaimana ibu memastikan semua kebutuhan nutrisi ibu hamil terpenuhi.
 
Status
Not open for further replies.
Loading...

Thread Terbaru

Post Terbaru

Top