HOPTION
New Member
Empat bank di Republik Islam Iran telah mengembangkan mata uang kripto yang didukung oleh emas bernama PayMon, berdasarkan laporan dari situs berita keuangan, Financial Tribune.
Menurut artikel itu, aset kripto tersebut telah dikembangkan oleh sebuah kerja sama dari Parsian Bank, Bank Pasargad, Bank Melli Iran, dan Bank Mellat. Iran Fara Bourse, Exchanger Kripto over-the-counter (OTC), dilaporkan akan mendaftarkan mata uang kripto baru.
Direktur Kuknos, perusahaan blockchain yang menangani aspek teknis, mengatakan bahwa aset kripto baru adalah cara untuk mengurangi aset dan kelebihan properti bank. Satu miliar token PayMon pada awalnya akan dirilis, berdasarkan artikel tersebut.
Iran diduga sedang bernegosiasi dengan Swiss, Afrika Selatan, Prancis, Inggris, Rusia, Austria, Jerman, dan Bosnia untuk melakukan transaksi keuangan dalam mata uang kripto.
Baru-baru ini, desas desus telah menyebar yang mengatakan bahwa Iran dapat mengungkap mata uang kripto yang didukung negara pada konferensi Perbankan Elektronik dan Sistem Pembayaran yang telah berlangsung di Teheran.
Pada bulan Juli 2018 lalu, dilaporkan bahwa negara tersebut telah mengkonfirmasi bahwa mereka akan membuat mata uang kripto yang dikeluarkan negara untuk menghindari sanksi dari Amerika Serikat .
Pada akhir Januari lalu, anggota parlemen Iran mencatat bahwa mereka akan berusaha untuk memperkenalkan undang – undang untuk memblokir penggunaan kripto untuk pembayaran di dalam negara dan menjaga warga dari kepemilikan (mata uang kripto) yang signifikan.
Pada Desember tahun 2018 lalu, Alireza Daliri, wakil untuk pengembangan manajemen dan sumber daya di wakil presiden bidang sains dan teknologi, mengatakan bahwa blockchain dapat membantu meningkatkan ekonomi nasional negara itu.
Dalam langkah yang sama, Venezuela juga meluncurkan mata uang kripto yang didukung oleh minyak bernama Petro, pada Oktober tahun lalu. Namun, tidak jelas mengenai pertukaran koin yang saat ini diperdagangkan dan adanya kritik yang menunjukkan bahwa ladang minyak yang konon mendukung Petro hanya menunjukkan sedikit tanda – tanda aktivitas.
Dilansir oleh inforexnews.com
Menurut artikel itu, aset kripto tersebut telah dikembangkan oleh sebuah kerja sama dari Parsian Bank, Bank Pasargad, Bank Melli Iran, dan Bank Mellat. Iran Fara Bourse, Exchanger Kripto over-the-counter (OTC), dilaporkan akan mendaftarkan mata uang kripto baru.
Direktur Kuknos, perusahaan blockchain yang menangani aspek teknis, mengatakan bahwa aset kripto baru adalah cara untuk mengurangi aset dan kelebihan properti bank. Satu miliar token PayMon pada awalnya akan dirilis, berdasarkan artikel tersebut.
Iran diduga sedang bernegosiasi dengan Swiss, Afrika Selatan, Prancis, Inggris, Rusia, Austria, Jerman, dan Bosnia untuk melakukan transaksi keuangan dalam mata uang kripto.
Baru-baru ini, desas desus telah menyebar yang mengatakan bahwa Iran dapat mengungkap mata uang kripto yang didukung negara pada konferensi Perbankan Elektronik dan Sistem Pembayaran yang telah berlangsung di Teheran.
Pada bulan Juli 2018 lalu, dilaporkan bahwa negara tersebut telah mengkonfirmasi bahwa mereka akan membuat mata uang kripto yang dikeluarkan negara untuk menghindari sanksi dari Amerika Serikat .
Pada akhir Januari lalu, anggota parlemen Iran mencatat bahwa mereka akan berusaha untuk memperkenalkan undang – undang untuk memblokir penggunaan kripto untuk pembayaran di dalam negara dan menjaga warga dari kepemilikan (mata uang kripto) yang signifikan.
Pada Desember tahun 2018 lalu, Alireza Daliri, wakil untuk pengembangan manajemen dan sumber daya di wakil presiden bidang sains dan teknologi, mengatakan bahwa blockchain dapat membantu meningkatkan ekonomi nasional negara itu.
Dalam langkah yang sama, Venezuela juga meluncurkan mata uang kripto yang didukung oleh minyak bernama Petro, pada Oktober tahun lalu. Namun, tidak jelas mengenai pertukaran koin yang saat ini diperdagangkan dan adanya kritik yang menunjukkan bahwa ladang minyak yang konon mendukung Petro hanya menunjukkan sedikit tanda – tanda aktivitas.
Dilansir oleh inforexnews.com