Ini Efek Psikologis Yang Dialami Anak Pasca Perceraian

Status
Not open for further replies.

Digitalbanget

New Member


Perceraian sangat berpengaruh terhadap kondisi psikologis anak. Ini alasannya.


Perceraian akan selalu menyisakan trauma mendalam, terutama bagi buah hati. Selain kehilangan “pegangan” dan tempat berlindung yang nyaman, anak-anak korban broken home juga biasanya akan mengalami berbagai efek psikologis pasca perceraian, dari yang ringan sampai berat—yang akan terus mereka ingat seumur hidupnya.




Berikut pengaruh buruk perceraian terhadap kondisi psikologis anak:

1. Perubahan Emosional

Perubahan emosional pada anak-anak broken home akan sangat terlihat pada tahun-tahun pertama perceraian. Anak tidak hanya menjadi lebih mudah marah, tapi sensitif, kurang percaya diri, mudah panik, sampai stres.




2. Kesehatan Menurun

Kesehatan anak sangat ditentukan oleh kondisi mental dan pikirannya. Perceraian bisa membuat anak merasa stres dan tertekan, sehingga akan menyebabkan sistem imun tubuhnya menurun.




3. Depresi

Anak korban broken home sangat rentan mengalami depresi. Hal ini disebabkan oleh perasaan tidak terima, rasa sedih yang berlebihan, serta terganggunya pikiran karena menyadari ada yang tidak beres dari hubungan kedua orang tuanya.


Di samping itu, depresi juga bisa disebabkan oleh tekanan sosial dari lingkungan sekitarnya. Anak yang orang tuanya bercerai rentan mendapat ejekan dari teman-temannya.


Jikapun tidak, dia sendiri yang akan membanding-bandingkan keluarganya dengan keluarga teman-temannya. Kenapa keluarga saya begini. Kenapa tidak begitu, dsb. Pikiran-pikiran semacam ini secara tidak langsung akan membuat anak tertekan, stres, dan akhirnya depresi.




4. Apatis terhadap Hubungan

Kegagalan pernikahan akan membuat anak trauma. Akibatnya, ia akan merasa enggan atau apatis untuk menjalin hubungan dekat dengan lawan jenisnya di masa yang akan datang.


Ini karena anak sudah menganggap bahwa hubungan asmara (baik sekadar pacaran atau menikah) hanya akan berujung pada perpisahan, seperti yang terjadi pada kedua orang tuanya.




5. Anti-Sosial

Perpisahan akan membuat anak sibuk mengurai pikiran-pikiran negatif di kepalanya. Pun anak akan ikut merasa patah hati setelah mengetahui orang tuanya tidak bisa bersama lagi. Sadar tidak sadar, hal ini akan membuat anak menutup diri dari lingkungan sekitarnya. Jika sudah begitu, ia mungkin bisa menjadi pribadi yang antisosial.




6. Tidak Percaya Komitmen

Anak yang berasal dari keluarga broken home cenderung sulit percaya, bahkan tak acuh, pada komitmen. Beberapa dari mereka juga menganggap komitmen hanya sesuatu yang bohong belaka. Ketidakpercayaan ini muncul karena dirinya sudah menyaksikan apa yang terjadi pada rumah tangga kedua orang tuanya.




7. Prestasi Menurun

Kondisi mental dan psikis yang terganggu akibat perceraian orang tua akan membuat anak malas belajar atau berkarya, kurang fokus, serta kurang maksimal dalam mencapai apa yang menjadi impiannya. Secara tak langsung, hal ini akan membuat prestasinya di sekolah (atau kantor, jika sudah bekerja) menurun drastis.




8. Kualitas Hidup yang Rendah

Berkurangnya perhatian dari kedua orang tua otomatis akan membuat kualitas hidup anak menurun pasca perceraian. Selain kebutuhan sehari-hari yang kurang tercukupi, motivasi dan dukungan yang hilang juga akan membuat anak “tersesat”. Tidak heran jika sering kita temukan anak kecil yang sudah merokok, miras, narkoba, bahkan s3ks bebas karena orang tuanya bercerai.


Melihat begitu banyak dampak negatif perceraian pada anak, sebagai orang tua sudah sepatutnya kita menjaga agar kehidupan rumah tangga berjalan seharmonis mungkin. Sebisa mungkin, hindari bercerai jika persoalan masih bisa dibicarakan secara baik-baik. Semoga bermanfaat!
 

bimo

New Member
4. Apatis terhadap Hubungan

Kegagalan pernikahan akan membuat anak trauma. Akibatnya, ia akan merasa enggan atau apatis untuk menjalin hubungan dekat dengan lawan jenisnya di masa yang akan datang.


Ini karena anak sudah menganggap bahwa hubungan asmara (baik sekadar pacaran atau menikah) hanya akan berujung pada perpisahan, seperti yang terjadi pada kedua orang tuanya.
ini efek yang paling sering saya liat dari korban broken home, cuek bodo amat ke apapun kasihan deh liatnya :(
 
Status
Not open for further replies.
Loading...

Thread Terbaru

Post Terbaru

Top