HOPTION
New Member
Pendiri dan CEO Alibaba, Jack Ma bertaruh pada blockchain, tetapi miliarder China itu memperingatkan terhadap kasus penggunaan teknologi yang pertama dan paling populer, yakni Bitcoin.
Afiliasi teknologi-keuangan raksasa e-commerce Alibaba meluncurkan usaha patungan di Hong Kong pada hari Senin (25/6) yang menggunakan blockchain untuk layanan pengiriman lintas batas. Pada acara peluncuran yang diselenggarakan oleh Ant Financial, Ma menganjurkan untuk menggunakan blockchain, tetapi mengatakan bahwa perusahaan tidak memiliki bitcoin, dan akan menjauh dari kelas aset, Wall Street Journal melaporkan.
“Tidak benar untuk menjadi kaya dalam semalam dengan bertaruh pada blockchain,” Ma mengatakan kepada wartawan pada acara tersebut, menurut Journal. “Teknologi itu sendiri bukan gelembung, tapi sepertinya bitcoin.”
Bitcoin naik lebih dari 1.300 persen tahun lalu ke level tertinggi mendekati $ 20.000. Tahun ini, mata uang digital tersebut telah jatuh 50 persen menjadi sekitar $ 6.280, menurut CoinDesk.
Ma, yang juga pemegang saham pengendali Ant, mengatakan bahwa blockchain “harus digunakan untuk memecahkan masalah privasi, keamanan dan keberlanjutan data” tetapi dengan cryptocurrency, teknologi tersebut telah diubah menjadi “alat dan konsep untuk menghasilkan uang,” lapor Journal.
Ant Financial memiliki jaringan pembayaran online, yakni Alipay. Rangkaian perusahaan baru yang berbasis di Hong Kong akan memfasilitasi transfer tunai real-time antara orang-orang di Hong Kong dan Filipina dalam layanan dompet digital yang menurut perusahaan adalah yang pertama dari jenisnya. Layanan ini merupakan kolaborasi dengan GCash yang berbasis di Filipina, yang dioperasikan oleh perusahaan telekomunikasi Globe Telecom.
Bitcoin adalah aplikasi pertama untuk teknologi blockchain tetapi sekarang memiliki banyak kasus penggunaan lainnya. Buku besar umum yang digunakan dalam blockchain tidak dapat diubah, berkat algoritma kompleks yang mendukungnya.
Sumber : Inforexnews
Afiliasi teknologi-keuangan raksasa e-commerce Alibaba meluncurkan usaha patungan di Hong Kong pada hari Senin (25/6) yang menggunakan blockchain untuk layanan pengiriman lintas batas. Pada acara peluncuran yang diselenggarakan oleh Ant Financial, Ma menganjurkan untuk menggunakan blockchain, tetapi mengatakan bahwa perusahaan tidak memiliki bitcoin, dan akan menjauh dari kelas aset, Wall Street Journal melaporkan.
“Tidak benar untuk menjadi kaya dalam semalam dengan bertaruh pada blockchain,” Ma mengatakan kepada wartawan pada acara tersebut, menurut Journal. “Teknologi itu sendiri bukan gelembung, tapi sepertinya bitcoin.”
Bitcoin naik lebih dari 1.300 persen tahun lalu ke level tertinggi mendekati $ 20.000. Tahun ini, mata uang digital tersebut telah jatuh 50 persen menjadi sekitar $ 6.280, menurut CoinDesk.
Ma, yang juga pemegang saham pengendali Ant, mengatakan bahwa blockchain “harus digunakan untuk memecahkan masalah privasi, keamanan dan keberlanjutan data” tetapi dengan cryptocurrency, teknologi tersebut telah diubah menjadi “alat dan konsep untuk menghasilkan uang,” lapor Journal.
Ant Financial memiliki jaringan pembayaran online, yakni Alipay. Rangkaian perusahaan baru yang berbasis di Hong Kong akan memfasilitasi transfer tunai real-time antara orang-orang di Hong Kong dan Filipina dalam layanan dompet digital yang menurut perusahaan adalah yang pertama dari jenisnya. Layanan ini merupakan kolaborasi dengan GCash yang berbasis di Filipina, yang dioperasikan oleh perusahaan telekomunikasi Globe Telecom.
Bitcoin adalah aplikasi pertama untuk teknologi blockchain tetapi sekarang memiliki banyak kasus penggunaan lainnya. Buku besar umum yang digunakan dalam blockchain tidak dapat diubah, berkat algoritma kompleks yang mendukungnya.
Sumber : Inforexnews
