Jantung Anda Mungkin Kuat Main Kripto, Awas Kantong Jebol

Status
Not open for further replies.

forexindo

New Member
Perdagangan mata uang kripto sedang naik daun generasi milenial Indonesia. Banyak investor ritel saham berpindah haluan berinvestasi pada instrumen mata uang digital yang disebut-sebut tidak bisa dipalsukan.

Kalangan analis pun memberikan peringatan soal risiko transaksi di aset kripto. Ada kekhawatiran para investor terjebak pada aksi spekulasi yang tinggi di aset ini.

Analis PT Indo Premier Sekuritas, Mino menjelaskan kripto ini semata-mata adalah spekulasi murni, karena tidak ada underlying asset. Dan tidak berwujud. Dibandingkan dengan mata uang sebagai alat pembayaran juga tidak ada undang-undang yang menjamin.

"Kripto tidak ada yang jamin, dan tidak ada underlying asset, hanya permintaan dan penawaran, ini resiko tinggi," jelasnya, kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (28/4/2021).

Baca:Jayaforex | Pelajari Investasi & Trading Forex, Saham, Emas, Bitcoin

Dia mengakui saat ini ada fenomena trader saham mulai pindah ke kripto. Tapi menurut profilnya para spekulan tinggi yang pindah itu hanya ingin mengejar instrument yang sedang naik saat ini. ketika pasarnya kembali tidak ideal pasti akan kembali ke saham.

"Sekarang pasar bearish kalau mau return tinggi itu tidak mungkin, tapi sekarang return tinggi ada di kripto, tapi itu apakah itu akan bertahan? Ini masih dipertanyakan. Pada dasarnya ketika nanti kondisi pasar tidak ideal pasti akan kembali lagi ke saham, tergantung kondisinya," jelasnya.

Mino juga menyarankan untuk investor pemula untuk masuk ke instrument yang resiko bisa dikelola, seperti saham. Jangan tergiur dengan return tinggi karena belum tentu bisa menerima resiko yang nanti terjadi.

"Karena kripto itu spekulasinya sangat tinggi," jelasnya.

Sementara itu, investor kawakan Indonesia Lo Kheng Hong rupanya tak mau ikut latah ikut terjun berinvestasi ke aset kripto. Pria yang mendapat julukan Warren Buffet Indonesia ini menilai kripto tak memiliki aset yang berwujud.

"Saya tidak tertarik membeli cryptocurrency atau uang digital, karena tidak ada Aset berwujud yang menyertainya," kata Lo, sapaan akrabnya, kepada CNBC Indonesia, Senin (26/4/2021).

Bagi Lo, investasi saham merupakan satu-satunya investasi yang menjanjikan. Penganut prinsip value investing ini menilai, saham merupakan bentuk kepemilikan pada suatu perusahaan yang menghasilkan produk dan jasa untuk kebutuhan manusia.
 
Status
Not open for further replies.
Loading...
Top