HOPTION
New Member
Kenapa bisa terjadi 'jud1' Cryptocurrency di piala dunia ? Bagaimana selanjutnya simak berita ini !
Pihak berwajib China sudah menemukan dan menutup jaringan 'jud1' online Piala Dunia 2018 yang sudah mengumpulkan taruhan sebesar (10 miliar yuan atau sekitar USD 1,5 miliar), 'jud1' ini menggunakan mata uang crypto seperti ethereum, bitcoin, dan litecoin.
Penangkapan jaringan perjudian di dark web ini merupakan bagian dari rencana Tiongkok untuk mengatasi kegiatan kriminal. Ini adalah sindikat perjudian yang melibatkan cryptocurrency.
Platform 'jud1' yang digunakan berjalan pada situs tanpa pengawasan atau diistilahkan dark web. Kemudian Situs tersebut tidak masuk dalam indeks mesin pencari tradisional dan hanya menerima transaksi cryptocurrency seperti bitcoin, ethereum, litecoin dan lainnya.
Kepolisian Guangdong (China) menyebut mereka sudah menahan enam orang yang berada di balik jaringan 'jud1' ini. Dan selama delapan bulan ke belakang sudah sukses menarik 300 ribu penjudi ke dalam situsnya (Senin, 16/7/2018).
Perjudian di Piala Dunia memang terjadi di banyak negara, namun China adalah salah satu negara yang melarang perjudian semacam ini di hampir semua bagian negaranya. Kebanyakan jenis 'jud1' dilarang di Tiongkok.Hanya ada dua jenis lotre yang merupakan 'jud1' legal di Tiongkok.
Dan juga pihak kepolisian menyebut jaringan 'jud1' ini menggunakan skema piramid yang berarti ada 8000 agen yang mendapat komisi dengan merekrut penjudi baru ke dalam jaringan tersebut. Dan sampai sejauh ini, mereka telah menangkap 540 tersangka dan membekukan uang senilai CNY 260 juta (Rp557 miliar).
Sumber : Inforexnews
Pihak berwajib China sudah menemukan dan menutup jaringan 'jud1' online Piala Dunia 2018 yang sudah mengumpulkan taruhan sebesar (10 miliar yuan atau sekitar USD 1,5 miliar), 'jud1' ini menggunakan mata uang crypto seperti ethereum, bitcoin, dan litecoin.
Penangkapan jaringan perjudian di dark web ini merupakan bagian dari rencana Tiongkok untuk mengatasi kegiatan kriminal. Ini adalah sindikat perjudian yang melibatkan cryptocurrency.
Platform 'jud1' yang digunakan berjalan pada situs tanpa pengawasan atau diistilahkan dark web. Kemudian Situs tersebut tidak masuk dalam indeks mesin pencari tradisional dan hanya menerima transaksi cryptocurrency seperti bitcoin, ethereum, litecoin dan lainnya.
Kepolisian Guangdong (China) menyebut mereka sudah menahan enam orang yang berada di balik jaringan 'jud1' ini. Dan selama delapan bulan ke belakang sudah sukses menarik 300 ribu penjudi ke dalam situsnya (Senin, 16/7/2018).
Perjudian di Piala Dunia memang terjadi di banyak negara, namun China adalah salah satu negara yang melarang perjudian semacam ini di hampir semua bagian negaranya. Kebanyakan jenis 'jud1' dilarang di Tiongkok.Hanya ada dua jenis lotre yang merupakan 'jud1' legal di Tiongkok.
Dan juga pihak kepolisian menyebut jaringan 'jud1' ini menggunakan skema piramid yang berarti ada 8000 agen yang mendapat komisi dengan merekrut penjudi baru ke dalam jaringan tersebut. Dan sampai sejauh ini, mereka telah menangkap 540 tersangka dan membekukan uang senilai CNY 260 juta (Rp557 miliar).
Sumber : Inforexnews
