Kesalahan-kesalahan Fatal Mempelajari Bahasa Inggris

Status
Not open for further replies.

susiati

New Member
Pengalaman kursus bahasa Inggris di Jogja membuat saya menyadari beberapa hal terkait kesalahan-kesalahan fatal dalam mempelajari bahasa Inggris. Tentunya saja artikel ini cukup subjektif karena saya tulis berdasarkan dari pengalaman pribadi yang kemudian saya coba tumpahkan dalam sebuah artikel ini.

Saya berharap tulisan ini bisa memberikan secercah titik terang bagi siapa pun yang merasa kenapa perkembangan bahasa Inggris selama ini seolah-olah stagnan, atau berjalan di tempat. Padahal sudah tahunan mempelajari bahasa Inggris, namun kemampuannya seolah-olah tidak memiliki perkembangan signifikan.

Apabila ditarik benang merah dari persoalan tersebut, sebenarnya letak kesalahannya cukup sederhana. Pada dasarnya hal perpenting yang harus dipahami dari bahasa Inggris itu sendiri yaitu, bahasa Inggris pada prinsipnya buka sekedar ilmu. Lebih dari itu bahasa Inggris merupakan bagian dari keterampilan.

Banyak orang mengasumsikan bahasa Inggris sebagai ilmu karena itu cara mereka belajar bahasa Inggris tidak berbeda jauh dengan cara mereka mempelajari ilmu pengetahun secara umum. Parahnya, tidak sedikit pula yang mempelajari bahasa Inggris tidak ubahnya seperti ia mempelajari ilmu eksakta.

Hal-hal semacam ini yang terkadang menjadi pemicu dasar kesalahan-kesalahan dalam mempelajari bahasa Inggris. Untuk lebih konkritnya berikut kita akan mengulas dalam beberapa sub pembahasan agar lebih mudah untuk dipahami.

4 Kesalahan Mempelajari Bahasa Inggris

Secara garis besar berdasarkan dari pengalaman saya dalam mempelajari bahasa Inggris. Setidaknya terdapat 4 kesalahan mendasar dalam mempelajari bahasa Inggris yang kemudian menjadikan bahasa Inggris sebagai sesuatu yang sulit untuk dikuasai.

Ke 4 kesalahan tersebut yaitu:

1. Fokus ke Grammar

Sebagaimana yang saya singgung di atas banyak orang memposisikan bahasa Inggris sebagai ilmu karena itu mereka dalam mempelajari bahasa Inggris justru lebih banyak terfokus pada pemahaman grammar. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa grammar itu penting. Namun apabila terlalu terfokus ke grammar, maka bahasa Inggris akan menjadi sesuatu yang sangat menyulitkan.

Penting untuk dipahami bahwa pada prinsipnya bahasa itu merupakan alat komunikasi, begitu pun dengan bahasa Inggris. Sebagai alat komunikasi fungsi dari bahasa itu sendiri adalah untuk menyampaikan perasaan (feeling) atau keinginan (need) dalam bentuk ucapan maupun tulisan. Dari sini maka hal terpenting yang dibutuhkan adalah praktek, bukan lebih ke penguasaan teori.

Tidak ubahnya dengan bayi, apabila sebelum bisa berbicara bayi itu harus bisa menguasai grammar terlebih dahulu, kemungkinan bayi yang lahir di eropa atau di Inggris sekalipun akan kesulitan untuk bisa berbahasa Inggris. Namun karena mereka sedari kecil lebih dilatih untuk praktek, salah tidak apa-apa, maka secara perlahan si bayi itu pun pandai dalam berbahasa Inggris. Sebaliknya, ketika grammar yang ditekankan terlebih dahulu hal itu akan membuat siapa pun akan kesulitan untuk bisa menguasai bahasa Inggris aktif.

Tidak heran jika banyak orang bisa menguasai bahasa Inggris pasif, namun takut untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris.

2. Mengabaikan Pronunciation

Kembali lagi pada fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Maka tidak bisa dipungkiri pola pengucapannya (pronunciation) menjadi sesuatu yang sangat penting keberadaannya. Mengabaikan pentingnya pronuncition sama hal Anda mengabaikan fungsi dari dari bahasa itu sendiri sebagai alat komunikasi.

3. Malas dalam mempraktekkan

Pada poin pertama saya sudah menyinggung bahwa hal terpenting untuk menguasai bahasa Inggris adalah praktek dan praktek. Bahasa sebagai alat komunikasi untuk bisa menguasainya yang Anda butuhkan adalah praktek bukan pemahaman seabrek teori. Teori atau grammar itu penting, namun sebagai penyempurna dari penguasaan Anda akan bahasa Inggris.

Dari sini maka porsi yang dibutuhkan adalah praktek terlebih dahulu, kemudian sempurnakan hal itu dengan grammar. Jika Anda malas dalam mempraktekkannya sama halnya Anda mempelajari bahasa Inggris tidak ubahnya dengan mempelajari ilmu eksakta. Padahal keduanya merupakan dua hal yang sangat jauh berbeda.

Bahasa tanpa terkecuali bahasa Inggris merupakan skill atau keterampilan, untuk bisa menguasainya harus dilakukan latihan secara berkesinambungan (English is a skill, not knowledge).

4. Tidak memiliki lingkungan

Pertanyaan mendasar adalah apakah untuk bisa menguasa bahasa Inggris Anda harus memiliki lingkungan yang bisa menunjang? Jawabannya “YA”. Namun jika Anda tidak memiliki lingkungan yang memadainya, apakah mustahil bagi Anda untuk bisa menguasai bahasa Inggris? Jawabannya “TIDAK”.

Mungkin Anda sedang mengerutkan kening, karena seolah dua jawaban dari dua pertanyaan tersebut saling bertentangan. Namun sebelum Anda berlama-lama mengerutkan kening. Penting untuk Anda pahami bahwasanya, di era modern ini lingkungan sejati bisa Anda bentuk sendiri. Selama Anda memiliki keinginan untuk membentuk lingkungan itu sendiri.

Hal terpenting dari lingkungan adalah ruang bagi Anda untuk bisa mempraktekkan skill bahasa Inggris Anda.

Dari sini bisa ditarik kesimpulan bahwasanya yang dimaksud dari lingkungan dalam konteks ini adalah partner yang sevisi dengan diri Anda. Untuk bisa mendapatkan partner yang sevisi ini Anda tentu bisa memanfaatkan media sosial, semisal WhatsApp group dan lain sebagainya. Dimana Anda bisa mencari media atau partner untuk terus bisa mengasah skill bahasa Inggris Anda.

Saya berharap tulisan sederhana ini bisa memberikan cukup inspirasi bagi Anda yang sedang benar-benar terpanggil bahwa untuk menyiapkan masa depan yang baik salah satunya adalah dengan cara menguasai bahasa Inggris baik aktif maupun pasif.
 
Status
Not open for further replies.
Loading...

Thread Terbaru

Top