HOPTION
New Member
Mata uang Yen Jepang kembali di selimuti sentimen penguatan yang disebabkan karena para pedagang lebih menyukai mata uang safe haven setelah Amerika Serikat mengumumkan akan mempertimbangkan tarif barang – barang Eropa senilai $ 11 miliar (£ 8,4 miliar) dan IMF yang menurunkan prospeknya pada perekonomian global.
Faktor – faktor ini membebani sentimen pasar, mendorong penjualan di Wall Street dan menyentuh sebagian pembalikan dari kenaikan harga minyak sebelumnya.
Penarikan kembali harga minyak mentah dan komoditas lainnya memotong keuntungan awal dari dolar Kanada (CAD) dan Australia (AUD) serta beberapa mata uang negara berkembang lainnya.
Analis pasar Senior di Western Union Business Solutions di Washington, Joe Manimbo, mengatakan:
“Yen sekarang menjadi aset favorit teratas dengan saham yang lebih rendah sehingga membebani selera risiko.”
Pada akhir perdagangan AS, Yen bergerak 0,34% lebih tinggi pada 111,12 per dolar dan naik 0,3% terhadap Euro.
Pada hari Senin, Perwakilan Dagang AS mengusulkan daftar produk Uni Eropa mulai dari pesawat komersial besar dan suku cadang hingga produk susu dan anggur yang digunakan untuk “menghajar” tarif sebagai pembalasan atas subsidi pesawat Eropa.
IMF pada hari Selasa kemarin telah memangkas perkiraan pertumbuhan global untuk 2019 menjadi 3,3%, ekspansi paling lambat sejak 2016 dan dari proyeksi sebelumnya sebesar 3,5% pada Januari lalu.
Perkiraan IMF terbaru muncul bersamaan dengan mundurnya harga minyak, memberikan tekanan pada dolar Australia dan Kanada, dimana keduanya adalah salah satu produsen komoditas terbesar.
Dilansir oleh inforexnews.com
Faktor – faktor ini membebani sentimen pasar, mendorong penjualan di Wall Street dan menyentuh sebagian pembalikan dari kenaikan harga minyak sebelumnya.
Penarikan kembali harga minyak mentah dan komoditas lainnya memotong keuntungan awal dari dolar Kanada (CAD) dan Australia (AUD) serta beberapa mata uang negara berkembang lainnya.
Analis pasar Senior di Western Union Business Solutions di Washington, Joe Manimbo, mengatakan:
“Yen sekarang menjadi aset favorit teratas dengan saham yang lebih rendah sehingga membebani selera risiko.”
Pada akhir perdagangan AS, Yen bergerak 0,34% lebih tinggi pada 111,12 per dolar dan naik 0,3% terhadap Euro.
Pada hari Senin, Perwakilan Dagang AS mengusulkan daftar produk Uni Eropa mulai dari pesawat komersial besar dan suku cadang hingga produk susu dan anggur yang digunakan untuk “menghajar” tarif sebagai pembalasan atas subsidi pesawat Eropa.
IMF pada hari Selasa kemarin telah memangkas perkiraan pertumbuhan global untuk 2019 menjadi 3,3%, ekspansi paling lambat sejak 2016 dan dari proyeksi sebelumnya sebesar 3,5% pada Januari lalu.
Perkiraan IMF terbaru muncul bersamaan dengan mundurnya harga minyak, memberikan tekanan pada dolar Australia dan Kanada, dimana keduanya adalah salah satu produsen komoditas terbesar.
Dilansir oleh inforexnews.com
