Kisah Pencari Udang Kecil Antartika

Status
Not open for further replies.

turino92apr

New Member
Berjuang dengan keras dan kemudian pulang ke rumah: itu adalah pola pikir pencari ikan paus dan anjing laut pada abad ke-19 dan ke-20, saat mereka memburu hewan tersebut dan membuat hewan tersebut mendekati kepunahan di perairan Antartika.

Tapi saat predator tersebut lenyap, mangsanya udang kecil Antartika menarik perhatian dunia. Meskipun bertubuh mungil udang kecil Antartika, atau Euphausia superba, yang berada di puncak enam sentimeter krustasea ini mengandung asam lemak omega-3, membuatnya berguna sebagai pakan untuk ikan yang dibudidaya dan suplemen gizi bagi manusia.

Pada tahun 1970an, berbagai data nasional dan internasional menunjukkan bahwa Samudra Selatan mungkin telah menghasilakn ratusan juta ton udang ini, bahkan sebelum penangkapan ikan paus mengubah keseimbangan ekosistem.

Banyak negara mengirim kapal ke selatan untuk menyelidiki ‘harta karun’ ekonomi ini. Negara-negara seperti Peru, Ekuador dan Amerika Serikat mengikuti Polandia, lalu membangun pangkalan di tepi Teluk Admiralty King George Island.

Polandia meluncurkan dua ekspedisi ke Antartika barat pada tahun 1976, dan pada tahun 1977, Polandia membangun bangun datar basis penelitian pertama untuk mempelajari ekologi udang kecil ini dan membantu mengembangkan perikanan yang menguntungkan, stasiun penelitian Henryk Arctowski, dinamai oleh seorang ahli meteorologi Polandia dan anggota ekspedisi pertama yang menghabiskan sebuah musim dingin di Antartika.

Pada tahun 1987, Polandia memperingati penelitian perintis stasiun Arctowski dengan megeluarkan seri perangko, yang menampilkan kapal riset, beberapa spesies plankton dan krill ikonik. Pada saat itu, krill merupakan hasil laut terbesar di Samudra Selatan.

Basis Admiralty Bay yang terpisah mulai berkolaborasi sekitar 20 tahun yang lalu. "Apa pun di Antartika sangat mahal, jadi ada ‘tekanan’ finansial untuk bekerja sama dan berbagi sumber daya, daripada semua orang mengulangi serangkaian hasil yang sama," kata Peter Convey, ahli ekologi terestrial di Survei Antartika Inggris Kerajaan Inggris.

Saat ini, beberapa stasiun penelitian mempelajari pantai di bawah gletser raksasa Raja George Island, menangani topik yang luas, seperti perubahan iklim. "Tanah dan lautan di sekitar Antartika dapat mempengaruhi keseluruhan sistem iklim dan samudra global," kata Convey. "Jika kamu mengubah Antartika, maka kamu mengubah seluruh dunia."

Lainnya meneliti lebih banyak topik lokal. Malgorzata Korczak-Abshire, seorang ahli biologi Polandia yang bekerja di stasiun Arctowski, mempelajari spesies invasif dan genetika penguin. "Antartika masih merupakan tempat dengan banyak rahasia," ungkapnya dalam kata kata bijak hasil penelitiannya. Dan kita bisa berterima kasih kepada krill/udang kecil Antartika karena telah mempertemukan berbagai negara peneliti, dengan maksud untuk mengungkap misteri-misteri ini.
 
Status
Not open for further replies.
Loading...
Top