Ktt G20: Berakhirnya Kepemimpinan Amerika?

Status
Not open for further replies.

politik

New Member
Pada KTT G20 di Osaka, Jepang, Vladimir Putin dan Xi Jinping menempatkan diri mereka sendiri sebagai pembela sistem yang berlandaskan aturan, bahkan termasuk dalam aliran bebas perdagangan. Namun gagasan masyarakat liberal yang telah selalu menemani aturan itu sama sekali absen dari visi mereka. Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, alih-alih mempertahankan tatanan dunia liberal, Trump malah mendukung visi Orde Otoritarian Baru.

Oleh: Daniel Sneider (Asia Times)

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah berusaha sebaik mungkin untuk menahan tatanan liberal internasional yang terburai pada KTT G20 di Osaka. Ia telah mempromosikan “Trek Osaka,” sebuah upaya untuk menciptakan aturan global untuk mengelola data digital, dan standar untuk proyek-proyek infrastruktur.

Ia berbicara menentang bangkitnya proteksionisme, walaupun ia bahkan mungkin gagal mempertahankan perdagangan bebas dalam komunike akhir.

Walaupun ada pertahanan kuat semacam ini tertahadap tatanan liberal, aktor-aktor dominan di G20 adalah para penjaga standar Orde Otoritarian Baru, yang dipimpin oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping, dan, tentu saja Presiden AS Donald Trump.

Pada satu sisi, Putin dan Xi menempatkan diri mereka sendiri sebagai pembla sistem yang berlandaskan aturan, bahkan termasuk dalam aliran bebas perdagangan. Namun gagasan masyarakat liberal yang telah selalu menemani aturan itu sama sekali absen dari visi mereka.

Putin telah menyatakan secara sangat jelas dalam wawancara panjang dengan Editor Financial Times Lionel Barber menjelang KTT G20. Keseluruhan wawancara itu layak dibaca—sang pemimpin Rusia berbicara secara cerdas dan meyakinkan. Namun secara alami, perhatian akan terfokus pada momen-momen mendekati akhir wawancara, ketika Putin menjabarkan akhir dari liberalisme, merangkul, tanpa bahkan setitik pun ironi, pandangan anti-imigran yang rasis dari sejoli ideologinya, Donald Trump.

Titik Pusat Otorianisme secara menggelisahkan terpampang pada hari Jumat di Osaka, ketika Trump bertemu dengan Putin untuk pertemuan bilateral, yang pertama kalinya sejak pertemuan mereka di Helsinki. Seiring para wartawan memasuki ruangan, Trump dan Putin bisa terdengar berbincang akrab tentang kebencian mereka pada pers bebas.

“Singkirkan mereka. Berita palsu adalah istilah yang hebat, bukan? Anda tidak memiliki masalah ini di Rusia tapi kami punya,” ujar Trump pada saudara seperjuangannya itu.

Baca Artikel Selengkapnya di sini
 
Status
Not open for further replies.
Loading...
Top