csinfoindo1
New Member
Tak beberapa lama datanglah seorang penumpang lain yang duduk di bagian pinggir dekat lorong dan menaruh seekor anjing Labrador Retriever hitam di kursi tengah di sebelah pria itu.
Pemuda pertama itu tampak sangat bingung pada anjing itu, lantas ia bertanya mengapa bisa anjing tersebut diizinkan naik ke pesawat.
Orang kedua menjawabnya dan menjelaskan bahwa dia bertugas di Badan Narkotika Nasional (BNN) dan anjing yang saya bawa itu adalah ‘anjing pelacak’.
“Namanya Sniffer, anjing ini adalah anjing yang terbaik di tempat kami. Akan saya tunjukkan pada Anda kehebatan anjing ini setelah kita mengudara, saya akan menyuruhnya bekerja.”
Tak lama kemudian pesawat itu pun lepas landas, setelah pesawat itu melaju dan mengudara. Petugas BNN itu pun berkata, perhatikan ini.
Dia memerintahkan kepada Sniffer untuk ‘mencari’.
Sniffer pun melompat ke bawah, berjalan di sepanjang lorong, dan akhirnya duduk dengan sengaja di samping seorang wanita cantik selama beberapa detik.
Sniffer kemudian kembali ke tempat duduknya dan menaruh satu kaki di lengan polisi itu.
Patugas berkata, “Anjing baik”, dan dia berpaling kepada majikannya itu dan berkata, “Wanita itu memiliki narkoba jenis marijuana, saya mencatat nomor tempat duduknya dan pihak berwenang akan menangkapnya ketika kita mendarat.”
Pujian kepada anjingnya
“Wah, itu benar-benar menakjubkan,” jawab pria pertama.
Sekali lagi, petugas itu memerintah Sniffer untuk mencari di lorong. Anjing itu mengendus-ngendus, duduk di samping seorang pria bertubuh tinggi dan kurus.
Selama beberapa detik anjing itu pun kembali ke tempat duduknya, dan kali ini dia meletakkan dua cakar di lengan tuannya itu.
Petugas berkata, “Pria itu membawa narkoba jenis kokain, jadi sekali lagi saya mencatat nomor kursinya untuk polisi.”
“Saya sangat kagum kepada anjing itu!” kata teman duduknya.
Petugas kemudian memberi tahu Sniffer untuk bertugas melacak lagi. Sniffer berjalan mondar mandir sebentar di lorong, lalu duduk sejenak dan kemudian berlari kembali menuju tempat duduk tuannya.
Anjing itu melompat ke kursi tengah yang berada di antara pemuda pertama dan tuannya, kemudia dia mulai mengeluarkan kotorannya.
Orang pertama benar-benar jijik dan tidak suka dengan perilaku ini. Ia tidak tahu bagaimana atau mengapa anjing yang terlatih dengan pinter dan baik akan berperilaku seperti itu, jadi dia bertanya kepada tuannya , “Ada apa dengan Anjingnya, apa yang terjadi, kenapa bisa seperti itu?”
Petugas itu dengan pucat dan gugup disertai keringat dingin menjawab, “Dia baru saja menemukan bom.”