Mossad: Negara-negara Arab Bersekutu Dengan Israel Untuk Lawan Iran

Status
Not open for further replies.

politik

New Member
Penganiyaan uranium Iran yang membuat banyak pihak di Timur Tengah khawatir membuka peluang perdamaian antara negara-negara Arab Sunni dengan Israel, menurut direktur Mossad Yosef ‘Yossi’ Cohen. Pada saat yang sama, Cohen memperingatkan Iran bahwa Israel tidak akan mentolerirnya mengembangkan senjata nuklir atau membangun pangkalan di Suriah, tempat serangan udara Israel dilaporkan menewaskan 10 orang pada hari Minggu (30/6). Bahaya terbesar, bagaimanapun, adalah pengembangan senjata nuklir Iran, dengan Iran telah memperkaya lebih banyak uranium daripada yang diizinkan berdasarkan kesepakatan nuklir 2015, yang hampir runtuh setelah penarikan AS dari kesepakatan tersebut oleh Presiden Trump.

Oleh: Arie Egozi (Breaking Defense)

Sekalipun ketegangan di Timur Tengah meningkat, dengan serangan baru Israel ke Suriah pada akhir pekan dan Iran melampaui batas internasional pada uranium yang diperkaya, direktur Mossad melihat peluang bersejarah untuk perdamaian. Mengapa? Karena agresi Iran yang semakin meningkat―terutama serangan terhadap kehidupan ekonomi tetangganya, ekspor minyak―telah mendorong kaum monarki Arab Sunni, yang sejak lama memusuhi kaum revolusioner Persia Syiah, menuju aliansi de facto dengan Israel.

“Mossad telah mengidentifikasi kesempatan langka―mungkin yang pertama dalam sejarah Timur Tengah―untuk mencapai pemahaman daerah yang akan memicu perjanjian perdamaian regional inklusif,” kata kepala mata-mata Yosef “Yossi” Cohen. “Kepentingan bersama, perang melawan saingan seperti Iran dan terorisme Jihad, hubungan dekat dengan Gedung Putih, dan saluran komunikasi dengan Kremlin semuanya bergabung untuk menciptakan apa yang mungkin menjadi peluang yang sangat langka.”

MENINGKATNYA KEKERASAN
Pada saat yang sama, Cohen memperingatkan Iran bahwa Israel tidak akan mentolerirnya mengembangkan senjata nuklir atau membangun pangkalan di Suriah, tempat serangan udara Israel dilaporkan menewaskan 10 orang pada hari Minggu (30/6). Dalam sambutannya di konferensi tahunan IDC Herzliya, dia menjadi pejabat Mossad pertama yang secara terbuka menyatakan bahwa Korps Garda Revolusi Iran telah melakukan serangan baru-baru ini terhadap kapal tanker minyak dan infrastruktur di Teluk, dengan persetujuan dari pejabat tingkat tertinggi di pemerintah Iran.

“Saya katakan dengan pasti bahwa Iran berada di balik serangan-serangan ini: Serangan-serangan tersebut disetujui oleh kepemimpinan Iran dan dilakukan oleh Garda Revolusi Iran,” kata Cohen. Garda Revolusi Iran dan intelijen Iran juga telah melakukan serangan mematikan di Eropa dan membangun jaringan 300 agen di Afrika, katanya, serta membangun pangkalan logistik dan operasional di Suriah untuk dirinya sendiri dan proksi Lebanonnya, Hizbullah.

Baca Artikel Selengkapnya di sini
 
Status
Not open for further replies.
Loading...

Thread Terbaru

Post Terbaru

Top