politik
New Member
Jaringan kereta bawah tanah baru Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta telah menjadi awal bagi transformasi selama dua dekade dari salah satu kota Asia dengan lalu lintas paling padat dan tata kota yang cukup buruk. Di bidang politik, keputusan Jokowi untuk mewujudkan MRT telah mengantarkan era baru dari apa yang disebut para analis sebagai politik “yang digerakkan oleh permintaan” di Indonesia. Gubernur dan walikota di seluruh negeri telah memperhatikan dan berupaya meniru langkah Jokowi yang naik ke tampuk kepresidenan dengan rekam jejak layanan dan infrastruktur lokal.
Oleh: Angus Grigg (The Australian Financial Review)
Sebelas tahun yang lalu, ekonom terkenal Jim Walker terjebak dalam kemacetan lalu lintas di Jakarta selama sembilan jam. Seperti ribuan orang lainnya, Walker menempuh perjalanan ke bandara di tengah musim hujan di Indonesia yang menimbulkan banjir dan kekacauan di jalanan Jakarta.
Ketika amarah membuatnya putus asa, Walker mengirimkan pesan kepada kliennya, yang tidak hanya akan mempermalukan Indonesia tetapi juga membentuk persepsi tentang sebuah negara yang hampir tidak bergerak maju. “Kemacetan lalu lintas merupakan metafora yang tepat bagi Indonesia, duduk menunggu lama menunggu kemacetan terurai,” tulisnya, “Negara ini terjebak dalam kepemimpinan yang buruk, institusi yang lemah, dan pertumbuhan yang terhambat.”
Baca Artikel Selengkapnya di sini
Oleh: Angus Grigg (The Australian Financial Review)
Sebelas tahun yang lalu, ekonom terkenal Jim Walker terjebak dalam kemacetan lalu lintas di Jakarta selama sembilan jam. Seperti ribuan orang lainnya, Walker menempuh perjalanan ke bandara di tengah musim hujan di Indonesia yang menimbulkan banjir dan kekacauan di jalanan Jakarta.
Ketika amarah membuatnya putus asa, Walker mengirimkan pesan kepada kliennya, yang tidak hanya akan mempermalukan Indonesia tetapi juga membentuk persepsi tentang sebuah negara yang hampir tidak bergerak maju. “Kemacetan lalu lintas merupakan metafora yang tepat bagi Indonesia, duduk menunggu lama menunggu kemacetan terurai,” tulisnya, “Negara ini terjebak dalam kepemimpinan yang buruk, institusi yang lemah, dan pertumbuhan yang terhambat.”
Baca Artikel Selengkapnya di sini