Pentingnya Membuat Cv Yang Bagus

Status
Not open for further replies.

wafaluthfan

New Member
Segi utama pertama saat melamar pekerjaan merupakan curriculum vitae (CV) yang menarik serta ‘menjual’. CV bukan sekedar memberi ikhtisar info serta kwalifikasi diri pelamar, namun harus juga menonjolkankelebihan dari si pelamar, apa yang membuatnya ‘harus dipilih’ dari demikian banyak pelamar lain. Dahulu, saat lamaran pekerjaan masih tetap di kirim lewat pos, CV umumnya diciptakan dengan kertas berkwalitas bagus, sampul yang menarik, atau di kirim lewat FedEx hingga segera hingga ke meja HRD karna ‘terasa utama’. Di jaman digital, CV di kirim lewat e-mail, atau bahkan juga cuma ‘sekedar’ isi formulir on-line untuk basic screening, yang jadikan pelamar mesti bebrapa pandai membuat CV yang tailor-made untuk pekerjaan yang khusus.

Ya, ini yang kadang-kadang dilupakan pelamar kerja. Mereka condong bikin serta kirim CV yang sama ke beragam type perusahaan (atau posisi pekerjaan) untuk efisiensi, walau sebenarnya CV yang ‘standing out’, yang tidak sama, yang khusus, tersebut yang di cari. Karenanya CV yang bagus sebaiknya tailor-made, sesuai dengan perusahaan yang bakal dilamar, lebih khusus lagi, posisi yang dikehendaki. Digital screening yang dikerjakan sebagai step awal umumnya memasukkan kalimat kunci yang terkait dengan bagian kerja yang disebut, umpamanya apabila yang dikehendaki merupakan process engineer, jadi gambaran ketrampilan atau pengalaman sebaiknya memasukkan kalimat seperti piping, instrumentation analysis, process development, process and equipment design, risk analysis, dsb.

Hard-skills (ketrampilan tehnis, pengalaman kerja/magang) utama untuk tercantum selekasnya sehabis info pribadi (nama, alamat, dll) hingga pembaca CV dapat segera tahu kekuatan si pelamar. Cantumkan dengan cara ringkas dibarengi dengan sertifikasi profesional, apabila ada ; serta specialties (spesialisasi), umpamanya walau saya kuliah di jurusan tehnik kimia, spesialisasi saya merupakan water and wastewater treatment. Untuk soft-skills (yang terkait dengan kepribadian), jauhi mencantumkan ringkasan yang sangat umum seperti “having excellent presentation skills, willing to work in a team”. Terkecuali kurang khusus serta sangat banyak tercantum oleh pelamar kerja hingga daya tariknya jadi menyusut, kalimat karakter seperti “excellent” juga begitu subjektif serta susah untuk dibanding (excellent di banding dengan dengan siapa? dengan Steve Jobs?).

Dasarnya, kwalifikasi yang susah dikuantifikasi umumnya turunkan interest dari perusahaan yang buka lowongan pekerjaan, karna tak ada standard yang dapat mereka aplikasikan. Prestasi atau pengalaman berorganisasi penting juga, tetapi buat “sebaru” mungkin saja. Jadi siswa teladan di SMA sudah pasti akan tidak punya pengaruh banyak apabila si pelamar melamar pekerjaan sehabis lulus S2. Sama seperti saat seseorang doktor melamar untuk posisi post-doctoral fellow, publikasi yang tercantum sebaiknya yang terbaru, umumnya hingga 5 th. ke belakang. Kian lebih itu, signifikansinya jadi menyusut. Bila melamar ke perusahaan multinasional (multinational corporation/MNC), pastinya kekuatan berbahasa Inggris (atau bhs lain yang diiinginkan) tentunya utama. Luangkan untuk mengambil official foreign languge test seperti TOEFL atau IELTS, serta bukanlah yang institutional.

Apa bedanya? Institutional testing merupakan tes yang diselenggaran satu tubuh/institusi bhs untuk tahu level bhs Inggris (umpamanya), lebih mirip practice test. Tiap-tiap institusi atau tempat pelatihan bhs dapat mengadakan tes ini, serta akhirnya mungkin saja dapat digunakan di sebagian tempat. Official test merupakan tes yang dengan cara resmi diadakan oleh tubuh yang disadari dengan cara internasional untuk keluarkan sertifikasi bhs (untuk TOEFL KILLER : ETS, untuk IELTS : British Council-IDP-Cambridge ESOL). Hasil sertifikasi ini terbatas ‘masa berlakunya’, umpamanya IELTS cuma dapat dipakai tidak kian lebih 2 th. mulai sejak tanggal tes. Buat persiapan diri (serta duit) untuk dapat meraih score yang bagus hingga tak perlu mengulang.

Empat th. lantas saat saya melamar pekerjaan ke satu MNC yang beroperasi di sektor daya, regional manager yang wawancarai saya dengan blak-blakan menyampaikan hal pertama yang membuatnya jadikan saya short-list candicate merupakan score official IELTS saya yang diatas 7, terlepas dari keadaan saya yang waktu itu betul-betul fresh-graduate, bahkan juga belum wisuda. CV yang bagus saja memanglah tidak menanggung kita memperoleh pekerjaan. Namun CV yg tidak bagus mungkin menyebabkan kita kehilangan peluang untuk maju ke step selanjutnya.
 
Status
Not open for further replies.
Loading...
Top