Perbedaan Physical Exfoliator dan Chemical Exfoliator

Status
Not open for further replies.

Jon E8

New Member
Exfoliating amat mutlak dikerjakan secara rutin, tujuannya supaya wajah terlihat cerah, glowing dan termasuk untuk menjauhi breakout. Tetapi tak jarang penentuan Exfoliator yang keliru justru malah membuat wajah jadi iritasi, dan lebih-lebih breakout. Exfoliator sendiri terdiri dari physical (fisik) dan chemical (kimia).

Lantas apa perbedaan dari physical Exfoliator dan chemical Exfoliator ini? Manakah yang lebih cocok untukmu? Yuk cari sadar jawabannya selanjutnya ini.

Perbedaan Physical Exfoliator
Physical exfoliator adalah yang paling banyak digunakan karena pertama kali terlihat di dalam dunia kecantikan. Sehingga, tak jarang jikalau tetap banyak orang yang menggunakannya untuk mengangkat sel kulit mati di wajah mereka.

Bisa dikatakan, physical exfoliator ini dapat terlihat sadar wujud dan tekturnya. Jenisnya diantaranya adalah scrub atau butiran halus lainnya, masker dan sikat halus yang dikhususkan untu digunakan terhadap wajah. Selain itu, biasanya physical exfoliator ini dipasarkan di dalam wujud scrub wajah atau badan dan termasuk pore brush.

Berbeda bersama chemical exfoliator yang biasanya adalah turunan dari acid, atau asam baik itu AHA atau BHA. Bentuk biasanya berbentuk toner, tapi karena merupakan senyawa kimia, maka anda tidak dapat lihat wujud asli dari acid tersebut. Saat ini chemical exfoliating ini tengah naik daun karena efeknya yang dirasa lebih lembut dibandingkan bersama physical exfoliator.

Mencari Tahu Lebih Jauh Mengenai Physical Exfoliator
Scrub atau butiran yang digunakan di dalam physical exfoliator kadangkala dapat amat keras bagi kulit, khususnya kulit sensitif. Hal ini karena tetap banyak yang bahannya mengfungsikan sejenis plastik microbreads. Selain itu, tak hanya tidak cukup bagi kulit, tapi termasuk bagi lingkungan.

Namun, kala ini banyak termasuk physical exfoliator yang butiran scrubnya terbuat dari biji bua-buahan atau kulit kacang. Dan tentu saja, hal ini dibikin karena dirasa lebih aman dan juga alami bagi kulit maupun lingkungan.

Tetapi sayangnya, bukan artinya semua physical exfoliator tidak baik untuk kulit. Untuk anda yang mempunyai kulit cukup tebal, lebih-lebih punya masalah bersama penebalan kulit dan hiperpigmentasi, physcical exfoliator ini dapat jadi pilihan yang tepat. Pilihlah yang mengfungsikan bahan alami dan lembut, selanjutnya mengfungsikan sebanyak 1-2 kali seminggu untuk menghaluskan dan mencerahkan wajah.Chemical Exfoliating 2 l Eva Mulia Clinic.jpg

Seperti yang sudah disebutkan pada mulanya bahwa chemical exfoliator ini adalah bahan kimia yang digunakan untuk bersihkan sel kulit mati. Umumnya, bahan yang digunakan adalah acid yang mempunyai kebolehan untuk menunjang meregenerasi sel kulit secara cepat. Sehingga kulit jadi lebih halus dan glowing.

AHA (Alpha Hydroxy Acids) and BHA (Beta Hydroxy Acids) biasanya adalah tipe acid yang digunakan. AHA tidak dapat larud dan juga bersihkan sampai kedalam pori-pori, tapi dapat menghancurkan sel kulit mati, supaya kulitmu jadi lebih halus.

Sedangkan BHA dapat larut di dalam minyak, supaya dapat bersihkan sampai jauh kedalam pori-pori. Selain itu, BHA termasuk mempunyai cii-ciri anti peradangan dan antibakteri, supaya dapat amat baik untuk anda yang mempunyai persoalan bersama blackheads dan jerawat.

Selain AHA dan BHA, chemical exfoliator termasuk berasal dari enzim buah-buahan layaknya PHA (Polyhydroxy Acids) yang lebih lembut dan aman dibandingkan AHA dan BHA. Jika kulimtu amat sensitif, maka anda dapat mencoba tipe chemical exfoliator yang satu ini.

Dari pembahasan diatas, tentu saja kamu telah memperoleh sedikit bayangan berkenaan mana style exfoliator yang cocok untukmu. Beberapa hal yang wajib kamu perhatikan kala pilih exfoliator adalah masalah kulit yang kamu miliki. Jika kulitmu sensitif, maka chemical exfoliator lebih-lebih AHA dapat menjadi pilihan yang aman.

Sumber : Klinik Kecantikan Eva Mulia
 
Last edited:
Status
Not open for further replies.
Loading...

Thread Terbaru

Top