Ternyata Medali Olimpiade Tokyo Terbuat dari Sampah Elektronik Daur Ulang, Keren!

Status
Not open for further replies.

Harhype

New Member
[IMG]

Sumber gambar : Kompas.com​

Medali merupakan simbol yang menggambarkan keberhasilan seorang dalam menaklukan suatu kompetisi. Begitu pula yang terjadi pada Olimpiade Tokyo 2020, para atlet yang berhasil keluar menjadi juara akan naik ke podium kehormatan dengan seremoni pengalungan medali.

Menariknya, acara olahraga terbesar di dunia itu menampilkan medali yang bersumber dari sampah gadget elektronik seperti smartphone dan laptop. Semua perangkat itu dikumpulkan dari seluruh warga di Jepang sebagai bagian dari kampanye nasional.

“Kampanye tersebut meminta masyarakat untuk menyumbangkan perangkat elektronik usang untuk proyek tersebut. Kami berterima kasih atas kerja sama semua orang,” kata Juru Bicara Olimpiade Tokyo 2020 Hitomi Kamizawa dikutip dari Waste Management World, Senin (26/7/2021).

Baca : Atlet Olimpiade Tokyo Menguji Kekuatan Kasur Kardus

Proyek tersebut memanfaatkan fakta bahwa sebagian besar limbah elektronik itu mengandung sekitar 60 persen bahan baku penting mulai dari kobalt dan tembaga hingga logam tanah mulia seperti emas dan perak.

Setidaknya 90 persen warga di Jepang berpartisipasi dalam penggalangan donasi logam seperti ponsel dan laptop untuk proyek tersebut. Hampir 79.000 ton perangkat elektronik berhasil dikumpulkan yang di antaranya terdiri dari 6,21 juta ponsel. Dari jumlah tersebut, 32 kg emas, 3.500 kg perak dan 2.200 kg perunggu berhasil diekstraksi.

Prosesnya, setelah sampah elektronik dikumpulkan, perangkat listriknya dibuang. Kontraktor kemudian memurnikan logam yang diekstraksi dan membentuknya kembali menjadi medali.

Semua medali tersebut dibuat sesuai dengan rencana oleh desainer Jepang Junichi Kawanashi yang mengalahkan 400 konsep lainnya dalam sayembara yang diadakan oleh panitia Olimpiade Tokyo 2020. Upaya nasional selama dua tahun sejak tahun 2019 itu pun berbuah manis dengan menghasilkan kurang lebih 5.000 medali emas, perak, dan perunggu.

Salah satu perusahaan yang terlibat dalam upaya tersebut adalah Renet Japan Group, sebuah perusahaan di Jepang yang sering terlibat dalam bisnis daur ulang yang mengadopsi keberlanjutan sebagai filosofi bisnisnya.

“Kami mengembangkan gerakan pengelolaan sampah untuk proyek medali dengan kerja sama dari banyak pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah Jepang hingga masyarakat lokal,” kata Direktur Renet Japan Toshio Kamakura.

Sementara itu, konsep memproduksi medali daur ulang sebenarnya bukanlah hal baru. Sebelumnya, 30 persen perak murni yang digunakan untuk membuat medali emas dan perak dalam Olimpiade Rio 2016 berasal dari suku cadang mobil bekas dan permukaan cermin.

Hal tersebut diharapkan dapat juga diterapkan pada Olimpiade Paris 2024 mendatang yang akan mengadopsi proyek medali dari bahan daur ulang yang berkelanjutan.

Sumber : Hypeabis.id
 
Status
Not open for further replies.
Loading...

Thread Terbaru

Post Terbaru

Top