Tips Mengenalkan Makanan Pendamping Asi Pada Bayi

Status
Not open for further replies.

hersam

New Member


Bayi memerlukan nutrisi dan asupan-asupan bergizi agar tumbuh kembang mereka menjadi maksimal. Memberikan ASI pada bayi adalah nutrisi paling penting yang harus mereka dapatkan pada awal kehidupannya. Namun seiring berjalannya waktu, bayi memerlukan lebih banyak energi dan nutrisi yang tidak dicukupi hanya dengan ASI saja. Nutrisi tambahan ini dapat dicukupi dengan makanan pendamping ASI.

Makanan pendamping ASI atau biasa dikenal sebagai MPASI adalah makanan tambahan yang biasanya berupa makanan padat dan sangat baik untuk perkembangan otak dan tubuh anak. MPASI mulai dapat diperkenalkan saat si Kecil menginjak usia 6 bulan karena pada usia ini, sistem pencernaannya sudah siap untuk mencerna berbagai makanan padat. Sesuai dengan namanya, MPASI tidak menggantikan fungsi ASI. ASI eksklusif harus tetap diberikan kurang lebih hingga si Kecil berusia 2 tahun agar sistem kekebalan tubuhnya semakin baik.

Mengenalkan MPASI pada anak, terutama oleh ibu muda, terkadang merupakan momen yang sering sekali membingungkan. Para ibu muda seringkali takut apabila MPASI yang diberikan tidak cocok untuk si Kecil atau bagaimana cara mencukupi kebutuhan nutrisi bayi. Agar tidak salah langkah dalam mengenalkan MPASI pada bayi, yuk simak tips berikut ini!


Kenali apakah si Kecil sudah siap

Sebelum mulai memakan makanan padat pertamanya, si Kecil akan menunjukkan tanda-tanda bahwa ia siap. Struktur tubuhnya yang semakin bertumbuh juga seiring waktu juga membantunya agar ia bisa mencerna dan memakan makanan padat selain ASI.

Pada usia 6 bulan ini, pastikan si Kecil sudah dapat duduk di kursi tinggi dan menopang kepalanya sendiri tanpa bantuan orang lain. Lidahnya juga tidak lagi mengeluarkan refleks yang mendorong keluar makanan dari mulutnya. Selain itu, tangan si Kecil mulai dapat menggenggam apapun barang yang ada di sekitarnya dan memasukkannya ke dalam mulut.

Perhatikan pula saat Bunda atau Ayah sedang makan dan si Kecil menunjukkan rasa tertarik pada makanan yang sedang dimakan dan meniru cara memakan dan mengunyahnya.

Membuat MPASI sendiri

Apabila memungkinkan, cobalah untuk membuat MPASI sendiri. MPASI yang homemade, meskipun terkadang tidak praktis dan sering tidak bertahan lama, dapat membantu Bunda dan Ayah mengenali gejala alergi pada anak. Selain itu, beberapa makanan instan seringkali mengandung kandungan gula yang tinggi, yang belum cocok untuk bayi usia 6 bulan.

Pilih bahan makanan yang kaya nutrisi

Saat membuat MPASI sendiri di rumah, mulailah dengan memilih bahan makanan yang kayak akan zat besi dan protein, misalnya daging. Selain itu, pilihlah juga sereal untuk bayi yang diperkaya dengan zat besi, puree sayur-sayuran dan buah-buahan seperti brokoli dan pisang, dan cemilan-cemilan yang sesuai dengan usianya. Bahan-bahan makanan ini sangat berfungsi untuk perkembangan tubuhnya.

Sajikan MPASI dengan tekstur yang tepat

Tekstur MPASI yang diberikan pada bayi haruslah tepat, agar kandungan nutrisinya tetap terjaga dan memudahkan si Kecil untuk menelannya. Tekstur MPASI yang tepat yang disarankan oleh banyak ahli adalah tidak terlalu kental dan tidak terlalu cair.

Saat membuat puree dari buah-buahan, Bunda dan Ayah dapat menggunakan ASI, susu formula bayi, atau susu sapi untuk membantu menghaluskan puree. Pemberian ASI di puree juga dapat membuat bayi menjadi familiar dengan rasa puree. Hindari menambahkan garam, gula atau madu ke makanan.

Teruslah mencoba

Saat memberikan MPASI pertama kali pada bayi, si Kecil kemungkinan besar akan menolak makanan padat ini atau memiliki masalah saat mencoba memakannya. Hal ini adalah hal yang wajar dialami. Bunda dan Ayah terkadang membutuhkan kesabaran yang ekstra saat memberi bayi MPASI.

Cobalah memberi MPASI saat si Kecil belum menerima ASI. Makanan padat akan dapat ia makan ketika dalam keadaan perutnya belum terisi kenyang. Tambahkan pula ASI pada sereal bayi atau puree buah dan sayurannya agar MPASI menjadi sedikit cair dan lebih mudah untuk dimakan bayi. Lama kelamaan bayi akan terbiasa dengan rutinitas barunya ini dalam memakan makanan padat.
 
Status
Not open for further replies.
Loading...
Top