Tips Menghindari Perceraian Dengan Tidak Meremehkan Pasangan

Status
Not open for further replies.

Digitalbanget

New Member

Dalam pernikahan ideal, pasangan suami istri saling menghormati serta menjaga komunikasi dengan baik. Sayangnya, kesalahan yang terlihat sepele ternyata bisa memicu perpisahan. Banyak pengacara perceraian yang mengurus kasus perpisahan akibat gaya komunikasi yang buruk, terutama ketika salah satu pihak sering meremehkan pasangannya.


Meremehkan pasangan adalah salah satu pemicu konflik yang bisa berujung pada perceraian. Pastikan Anda menghindari hal ini dan memilih cara-cara yang lebih elegan untuk menyelesaikan pertikaian.



Penyebab Pasangan Bersikap Meremehkan

Ketika seseorang meremehkan pihak lain, itu berarti mereka tidak menganggap penting pendapat pihak tersebut. Mereka bisa menggunakan gaya pasif-agresif untuk meremehkan pendapat, upaya, dan pemikiran pihak lain, atau bahkan langsung menghina. Karena pernikahan adalah kompromi antar dua orang yang berbeda, sikap meremehkan bisa berbahaya.


Ada beberapa makna di balik sikap meremehkan dalam komunikasi. Jika pasangan Anda melakukan ini, kemungkinan ada beberapa penyebab:


· Takut menantang dirinya sendiri

Seseorang kerap meremehkan pihak lain saat berdebat dengan satu tujuan, yaitu agar dia tidak perlu menyelami kemungkinan bahwa dirinya sendiri keliru. Bagi sebagian orang, berkomunikasi secara seimbang dengan orang lain sangat menakutkan, karena ada kemungkinan bahwa pemikiran mereka akan ditentang.


· Menutupi ego dan kelemahan diri

Sikap meremehkan kerap datang dari ego serta kelemahan diri sendiri. Seseorang mungkin bersikap konfrontatif dan meremehkan agar dirinya bisa “menutup perdebatan”, dan tidak perlu menghadapi kemungkinan bahwa dirinya akan ditentang.


· Memiliki idealisme atau standar kelewat tinggi

Sikap meremehkan bisa datang dari sikap menjunjung idealisme atau standar yang kelewat tinggi. Akibatnya, orang ini akan buta terhadap berbagai kemungkinan kesalahan, kekeliruan, dan kondisi orang lain.


· Hasil pengasuhan

Sikap meremehkan bisa muncul dari hasil pengasuhan yang keliru. Orang tua yang tidak pernah menghargai anak, selalu meremehkan upaya anak, atau selalu bersikap meremehkan dalam komunikasi dapat memicu sikap meremehkan yang sama dalam diri si anak setelah dewasa.


Apapun penyebabnya, sikap meremehkan akan mengacaukan pernikahan, karena membuat salah satu pihak merasa tidak dihargai.





Cara Mengatasi Sikap Meremehkan

Apakah Anda merasa memiliki sifat meremehkan? Ingin mengubah kebiasaan tersebut? Berikut beberapa hal yang bisa Anda coba dengan pasangan:


· Ubah perilaku yang tampak

Sikap meremehkan yang telah tertahan lama mungkin sulit diubah, tetapi Anda bisa mulai dengan mengubah perilaku yang jelas-jelas menunjukkan sikap tersebut. Misalnya, saat duduk dengan orang lain di meja makan, hindari memusatkan perhatian pada ponsel. Perhatikan orang yang sedang berbicara, alih-alih melihat jam atau memutar mata dengan tampang bosan. Hal ini bisa ikut mempengaruhi sikap.


· Minta pasangan untuk mengingatkan

Orang dengan sikap meremehkan kerap tidak menyadari masalah mereka, bahkan saat pasangan sudah menunjukkan tanda-tanda nonverbal seperti ekspresi marah. Jika Anda menyadari sikap tersebut, mintalah pada pasangan untuk langsung menyadarkan Anda saat sikap tersebut mulai muncul dalam percakapan.


· Belajar menutup mulut

Orang yang suka meremehkan biasanya tidak tahan untuk diam saat orang lain berbicara. Jika pasangan Anda sedang mengutarakan sesuatu yang panjang, pastikan Anda selalu menahan dorongan untuk mencetuskan kata-kata tidak penting (kepalkan tangan, rapatkan gigi, atau berhitung dalam hati untuk melewati dorongan menyeletuk).


· Sadari bahwa kehidupan tidak selalu ideal

Salah satu cara berpikir yang wajib dimiliki saat sudah dewasa adalah “Dunia tidak berputar di sekeliling Anda”. Dengan memahami bahwa standar kehidupan tidak setinggi anggapan Anda, sikap ingin meremehkan akan perlahan hilang, atau paling tidak mudah dikendalikan.


Jika Anda mengalami percekcokan, sebelum Anda memtuskan untuk mengucapkan kalimat "cerai", ada baiknya Anda mencoba cara-cara di atas untuk memperbaiki gaya komunikasi dengan pasangan Anda.

Tanpa sikap meremehkan, Anda akan lebih mudah mendengarkan pasangan dan memberi solusi tepat dari setiap ketegangan yang mungkin terjadi.

referensi: 5 Tips Yang Harus Anda Lakukan Sebelum Memilih Pengacara Perceraian
 

Ita Maulani

New Member
Keserasian terjadi jika pasangan bisa menyatukan dalam pandangan, wawasan, perasaan, dan berbagai macam hal dalam kehidupan rumah tangga. Tidak perlu ngotot harus selalu menang. Keduanya harus saling memberi dan menerima. Jika ada salah satu pihak yang ngotot ingin menguasai atau ingin dianggap yang benar, wah ini pertanda perang tanding akan terjadi. Sebab, dalam kondisi seperti itu, emosi yang lebih berperan dan akal sehat tidak berkembang. Semoga kita semua terhindar dari suasana seperti itu.
 
Status
Not open for further replies.
Loading...

Thread Terbaru

Post Terbaru

Top