politik
New Member
Dua orang warga negara Indonesia yang menjadi sandera teroris Abu Sayyaf berhasil melarikan diri. Namun, satu orang tewas tenggelam saat kabur berenang di laut. Para sandera ini telah diculik oleh kelompok teroris Filipina yang berafiliasi dengan ISIS ini tahun lalu.
Oleh: Samuel Osborne (Independent)
Heri Ardiansyah, seorang WNI yang disandera oleh sebuah kelompok teroris Abu Sayyaf yang berafiliasi dengan ISIS di Filipina, berhasil menyelinap keluar dari para penculiknya dan berenang kabur ke laut. Heri melarikan diri ketika pasukan marinir Filipina berusaha menyelamatkan tawanan dengan bertempur dengan anggota kelompok teror tersebut di pulau Simusa di provinsi Sulu selatan. Dia kemudian dibantu naik ke atas kapal perang oleh marinir Filipina.
Satu WNI lainnya, Hariadin, bernasib malang. Setelah melarikan diri dari kelompok teroris itu secara terpisah, ia tenggelam, juru bicara militer regional Letnan Kolonel Gerry Besana mengatakan.
Seorang warga negara Malaysia, yang diidentifikasi sebagai Jari bin Abudullah, tertembak oleh militan ketika dia melarikan diri. Dia diterbangkan ke Kota Zamboanga, dan sekarang dalam kondisi kritis di rumah sakit, kata salah satu pejabat militer.
Pasukan marinir menembak mati tiga orang penculik Abu Sayyaf yang berusaha mengejar dua orang WNI ke arah laut, kata para pejabat militer.
Para sandera tersebut diculik dari negara bagian Sabah Malaysia di pulau Kalimantan pada Desember tahun lalu dan dibawa dengan speedboat ke Sulu, provinsi yang berpenduduk mayoritas Muslim dan miskin di mana beberapa ratus anggota kelompok Abu Sayyaf bertahan di hutan meskipun militer Filipina sering menyerang daerah tersebut.
Setidaknya tiga sandera masih ditahan oleh kelompok tersebut, yang masuk di dalam daftar hitam AS dan Filipina sebagai organisasi teroris.
Baca Artikel Selengkapnya di sini
Oleh: Samuel Osborne (Independent)
Heri Ardiansyah, seorang WNI yang disandera oleh sebuah kelompok teroris Abu Sayyaf yang berafiliasi dengan ISIS di Filipina, berhasil menyelinap keluar dari para penculiknya dan berenang kabur ke laut. Heri melarikan diri ketika pasukan marinir Filipina berusaha menyelamatkan tawanan dengan bertempur dengan anggota kelompok teror tersebut di pulau Simusa di provinsi Sulu selatan. Dia kemudian dibantu naik ke atas kapal perang oleh marinir Filipina.
Satu WNI lainnya, Hariadin, bernasib malang. Setelah melarikan diri dari kelompok teroris itu secara terpisah, ia tenggelam, juru bicara militer regional Letnan Kolonel Gerry Besana mengatakan.
Seorang warga negara Malaysia, yang diidentifikasi sebagai Jari bin Abudullah, tertembak oleh militan ketika dia melarikan diri. Dia diterbangkan ke Kota Zamboanga, dan sekarang dalam kondisi kritis di rumah sakit, kata salah satu pejabat militer.
Pasukan marinir menembak mati tiga orang penculik Abu Sayyaf yang berusaha mengejar dua orang WNI ke arah laut, kata para pejabat militer.
Para sandera tersebut diculik dari negara bagian Sabah Malaysia di pulau Kalimantan pada Desember tahun lalu dan dibawa dengan speedboat ke Sulu, provinsi yang berpenduduk mayoritas Muslim dan miskin di mana beberapa ratus anggota kelompok Abu Sayyaf bertahan di hutan meskipun militer Filipina sering menyerang daerah tersebut.
Setidaknya tiga sandera masih ditahan oleh kelompok tersebut, yang masuk di dalam daftar hitam AS dan Filipina sebagai organisasi teroris.
Baca Artikel Selengkapnya di sini
