Xi Jinping: Bencana Akan Terjadi Jika Suatu Bangsa Paksakan Kehendaknya

Status
Not open for further replies.

politik

New Member
Presiden China Xi Jinping memperingatkan bahwa tindakan memaksakan kehendak suatu bangsa pada bangsa lain merupakan tindakan yang “bodoh” dan dapat menyebabkan “bencana”. Pernyataan Xi tersebut, disampaikan pada Konferensi Dialog Peradaban Asia, di mana China menunjukkan kekuatan lunaknya. Ia tidak secara langsung menyebut AS, tetapi itu telah dianggap sebagai tanggapan tingkat tertinggi terhadap retorika keras dari AS.

Oleh: Liu Zhen dan Teddy Ng (South China Morning Post)

Di tengah konflik AS-China yang semakin memanas, Presiden China Xi Jinping memperingatkan bahwa tindakan memaksakan kehendak suatu bangsa pada bangsa lain merupakan tindakan yang “bodoh” dan dapat menyebabkan “bencana”.

Pernyataan Xi tersebut, disampaikan pada Konferensi Dialog Peradaban Asia, di mana China menunjukkan kekuatan lunaknya. Ia tidak secara langsung menyebut AS, tetapi itu telah dianggap sebagai tanggapan tingkat tertinggi terhadap retorika keras dari AS.

Para analis mengatakan konfrontasi akan mendorong China untuk mempromosikan inisiatifnya dengan lebih kuat, yang akan mendorong AS ke arah sikap yang lebih konfrontatif dan dapat merusak hubungan bilateral.

Pidato Xi berlangsung dua minggu setelah direktur perencanaan kebijakan Kementerian Luar Negeri AS, Kiron Skinner, menyebut konflik AS-China sebagai “pertarungan dengan peradaban yang sangat berbeda dan ideologi yang berbeda”. Skinner mengatakan ini adalah pertama kalinya AS menghadapi “pesaing kekuatan besar yang bukan dari bangsa Kaukasia”.

Pejabat China mengecam pernyataan Skinner tersebut, dan dalam pidatonya, Xi tampaknya memperluas tema tersebut, mengatakan adanya perbedaan budaya tidak berarti suatu budaya lebih baik atau lebih buruk daripada budaya lain.

“Jika seseorang berpikir ras dan peradaban mereka sendiri lebih unggul dan bersikeras membentuk kembali atau mengganti peradaban lain, itu akan menjadi ide yang bodoh dan dapat menyebabkan bencana,” kata Xi.

“Kita harus menjunjung tinggi kesetaraan dan rasa hormat, meninggalkan kesombongan dan prasangka, memperdalam pengetahuan kita tentang perbedaan antara peradaban kita sendiri dan peradaban lain, dan mempromosikan dialog yang harmonis dan koeksistensi antar peradaban.”

Baca Artikel Selengkapnya di sini
 
Status
Not open for further replies.
Loading...

Thread Terbaru

Post Terbaru

Top