HOPTION
New Member
Dengan membaiknya data kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS), membuat mata uang Negeri Paman Sam tersebut menekan sejumlah mata uang lainnya dalam perdagangan pada hari Jumat (20/4) pekan lalu.
Selain itu, dolar AS juga mendapat dukungan akibat meredanya kekhawatiran akan adanya perang dagang dengan China, dan meredanya konflik AS dengan Rusia di Suriah, sehingga investor berbondong-bondong memindahkan asetnya dari safe haven ke aset yang berisiko.
Untuk pasangan mata uang EUR/USD, melemah sebesar 0,46 persen ke level 1,2288 dalam perdagangan Jumat lalu.
Analis Global Kapital Investama Berjangka Alwy Assegaff mengatakan bahwa terdapat beberapa sentimen positif yang mampu menutupi sentimen negatif dari ketidakpastian arah kebijakan Presiden Donald Trump terkait Suriah dan pajak impor.
Sementara itu, euro mendapat banyak tekanan karena sinyal pengurangan stimulus dari European Central Bank (ECB) meredup. Namun, saat ini para pelaku pasar sedang menunggu hasil rapat dari ECB, jika tidak ada indikasi pengurangan stimulus, maka diperkirakan mata uang euro akan semakin melemah.
Di sisi lain, tingkat inflasi tahunan di Uni Eropa hanya 1,3% dari 1,1%. Semula inflasi diprediksi akan mencapai 1,4%. Hal ini mengurangi harapan pasar, karena ECB akan mengambil kebijakan moneter lebih hawkish. Pasalnya para pelaku pasar bertaruh jika ECB akan menaikkan suku bunga acuan pada akhir kuartal II (paling cepat).
By: Hashtag Option
Selain itu, dolar AS juga mendapat dukungan akibat meredanya kekhawatiran akan adanya perang dagang dengan China, dan meredanya konflik AS dengan Rusia di Suriah, sehingga investor berbondong-bondong memindahkan asetnya dari safe haven ke aset yang berisiko.
Untuk pasangan mata uang EUR/USD, melemah sebesar 0,46 persen ke level 1,2288 dalam perdagangan Jumat lalu.
Analis Global Kapital Investama Berjangka Alwy Assegaff mengatakan bahwa terdapat beberapa sentimen positif yang mampu menutupi sentimen negatif dari ketidakpastian arah kebijakan Presiden Donald Trump terkait Suriah dan pajak impor.
Sementara itu, euro mendapat banyak tekanan karena sinyal pengurangan stimulus dari European Central Bank (ECB) meredup. Namun, saat ini para pelaku pasar sedang menunggu hasil rapat dari ECB, jika tidak ada indikasi pengurangan stimulus, maka diperkirakan mata uang euro akan semakin melemah.
Di sisi lain, tingkat inflasi tahunan di Uni Eropa hanya 1,3% dari 1,1%. Semula inflasi diprediksi akan mencapai 1,4%. Hal ini mengurangi harapan pasar, karena ECB akan mengambil kebijakan moneter lebih hawkish. Pasalnya para pelaku pasar bertaruh jika ECB akan menaikkan suku bunga acuan pada akhir kuartal II (paling cepat).
By: Hashtag Option
