5 Budaya Terkait Kematian Berbagai Suku Di Indonesia

Status
Not open for further replies.

ibnu sijai

New Member
Negara kita mempunyai keunikan dari ragam suku, agama, dan budaya. Saking banyaknya suku-suku di wilayah Indonesia tercinta, berbagai upacara unik di dalam kehidupan sehari-hari pun banyak bertebaran di bermacam daerah. Baik yang berupa kebiasaan unik itu seolah-olah menyebar di tiap-tiap inci kegiatan masyarakat sekitar. Baik itu kebiasaan yang berhubungan dengan unsur religi atau unsur bidaya.

a. Tahlilan

Berkaitan dengan kematian, salah satu tradisi penduduk negara Indonesia yang beragama Islam adalah mengadakan kegiatan tahlilan. Pada do’a tersebut, umat Islam kebanyakan berdo’a bersama dan membaca surat yasin di rumah mayit ataupun di masjid dekat rumah.

Oleh sebab itu, Negara kita tercatat cuma satu wilayah yang memiliki jenis jasa unik untuk menunjang acara tahlilan. Contohnya yaitu usaha cetak yasin yang umumnya dibutuhkan oleh keluarga orang yang meninggal. Pada sebahagian kota metropolitan seperti Kota Jakarta, jasa cetak yasin murah merupakan salah satu jenis usaha yang dapat menjadi sumber penghasilan warga Ibukota.

Bagi sebagian golongan umat Islam di Indonesia, membaca do’a tahlil dan surat yasin bisa diniatkan untuk orang islam yang sudah meninggal dunia. Hal tersebut memiliki tujuan agar dzikir dan do’a tersampaiakan untuk orang yang telah mayit.

b. Proses pemakaman suku Minahasa, di Provinsi Sulawesi Utara

Suku Minahasa ternyata memiliki kebiasaan pemakaman yang terbilang unik. Suku Minahasa memosisikan orang yang sudah meninggal duduk seraya memeluk kaki. Menurut sudut pandang Suku Minahasa, posisi ini melambangkan kondisi suci dan membawa bagi orang tersebut.

Selain hal itu, arah dari posisi jasad haruslah dihadapkan ke arah utara yang konon menurut ceritanya, leluhur warga Minahasa berasal dari utara. Menariknya, jasad yang dikubur dalam kuburan batu ini akan hancur jadi abu dengan tanpa sedikitpun tulang yang tersisa.

c. Upacara Adat Trunyan, Bali, Upacara Adat Trunyan di Bali

Selain upacara adat Ngaben, penduduk Bali juga mempunyai sebuah cara proses pemakaman unik lain yang dinamakan Trunyan. Proses Pemakaman tersebut dilaksanakan di Desa Trunyan, daerah Kintamani. Jasad orang yang sudah meninggal nggak dikubur, melainkan di letakkan di bawah pohon taru dan juga kemenyan lalu dipagari bambu anyam.

d. Tana Toraja, Upacara Rambu Solo

Rambu Solo yakni upacara tradisi kematian penduduk Toraja yang memiliki tujuan guna menghantarkan arwah warga yang meninggal kembali menuju keabadian bersama para nenek moyang mereka di sebuah area peristirahatan. Ritual ini memakan biaya yang tidak sedikit.

Tradisi ini sering juga dinamakan tradisi penyempurnaan kematian. Karena masyarakat yang meninggal baru diakui benar-benar meninggal setelah semua proses adat ini digenapi. Jika belum, maka mayat tersebut hanya diakui sebagai orang sakit atau lemah. Sehingga dia selamanya diperlakukan seperti orang hidup, yakni ditidurkan di tempat ia biasa tidur dan diberi makanan dan juga minum bahkan senantiasa diajak berbicara.

e. Ngaben, Bali

Wilayah yang dikenal Pulau 1001 pura tersebut termasuk nggak kalah dengan berbagai ritual yang unik. Bicara mengenai ritual pemakaman, penduduk Bali mempunyai adat tertentu yang diberi nama Ngaben. Upacara Ngaben dilaksanakan dengan cara membakar mayit di sebuah patung, biasanya berbentuk lembu.

Orang-orang di Pulau Bali yakin bahwa dengan membakar tubuh orang yang telah meninggal, jiwa dapat terbebaskan dan menuju ke kehidupan baru sesudah kematian. Tradisi Ngaben juga memakan modal yang banyak. Oleh karenanya dapat dikatakan Ngaben merupakan upacara adat pembakaran jenazah yang termegah di seluruh dunia.
 
Status
Not open for further replies.
Loading...
Top