Bercinta di ranjang bukan sekadar masalah 's3kzual' semata. Ada beberapa hal yang memengaruhi kegiatan 's3kzual' ini, termasuk konsumsi alkohol. Lalu Apakah Alkohol Dapat Mempengaruhi Tahan Lama di Ranjang? Untuk mengetahui jawabannya, sebaiknya mari Kita simak dalam pembahasan berikut ini !
Apakah Alkohol Dapat Mempengaruhi Tahan Lama di Ranjang?
Banyak orang yang percaya bahwa konsumsi alkohol dapat meningkatkan gairah 's3kzual'. Padahal, konsumsi alkohol berlebih sering menyebabkan disfungsi '3reks1' pada pria. Semakin banyak konsumsi alkohol, akan semakin banyak kandungan alkohol dalam darah yang berakhir mengendap di otak. Alkohol dapat menurunkan kadar testosteron, di mana testosteron yang rendah sering dikaitkan dengan kurangnya hasrat 's3kzual', karena otak kesulitan menanggapi rangsangan 's3kzual'.
Alkohol juga memengaruhi kemampuan 'p3n1s' untuk '3reks1', dengan memblokir kerja sistem saraf pusat dalam otak yang bertanggung jawab memproduksi gairah dan orgasme, termasuk mengatur pernapasan dan peredaran darah. Efek lain dari alkohol pada tubuh adalah vasodilatasi (melebarkan pembuluh darah). Pelebaran pembuluh darah ini seharusnya memungkinkan lebih banyak volume darah bisa masuk membanjiri 'p3n1s' agar menegang. Tapi sayangnya, di saat yang sama justru alkohol merusak pembuluh darah di 'p3n1s' sehingga menurunkan volume darah yang dipompa, dan malah meningkatkan produksi hormon pemicu disfungsi '3reks1' (angiotensin).
Alkohol juga menguras cairan tubuh. Kombinasi gangguan sistemik metabolisme ini membuat tubuh berjuang keras untuk bisa memamerkan kinerja seksualnya yang paling optimal. Singkatnya, 'p3n1s' Anda akan tetap lembek tak peduli seberapa intens rangsangan 's3kzual' yang Anda terimanya. Jika Anda cukup beruntung mendapatkan '3reks1', belum tentu Anda mudah mendapatkan orgasme. Ini berarti 'p3n1s' membutuhkan setidaknya 30 menit atau lebih untuk bisa berejakulasi, tidak peduli seberapa terangsangnya Anda. Beberapa pria bahkan tidak bisa berejakulasi sama sekali.
Sementara dampak alkohol dalam tubuh wanita dengan perubahan performa seksnya di ranjang tercermin dalam cara yang hampir sama seperti apa yang terjadi pada pria. Respon wanita terhadap stimulasi 's3kzual' akan semakin turun seiring dengan semakin banyaknya mengonsumsi alkohol.
Normalnya, ketika klitoris disentuh, otak akan menerjemahkan sentuhan tersebut menjadi sebuah peningkatan gairah 's3kzual'. Namun, mengonsumsi alkohol berdampak menumpulkan kemampuan otak sehingga alat kelamin jadi kurang sensitif terhadap rangsangan, yang pada akhirnya membunuh gairah s3ks pada wanita. Itu karena alkohol menekan sistem saraf pusat, yang bertanggung jawab memproduksi gairah dan orgasme, termasuk mengatur pernapasan dan peredaran darah. Jadi, hal-hal yang biasanya bisa merangsang orgasme, mungkin tidak akan terasa sebagai rangsangan yang menyenangkan saat berada di bawah pengaruh alkohol.
Konsumsi alkohol juga mengganggu reaksi fisik m1ss v saat terangsang. Alkohol bisa menyebabkan pembuluh darah rusak dan aliran darah melesu. Pembuluh darah yang seharusnya membesar, bisa memasok lebih banyak volume darah ke m1ss v agar bisa membengkak demi mempersiapkan diri menghadapi penetrasi. Namun efek konsumsi alkohol membuat pembuluh darah tersebut rusak.
Konsumsi alkohol juga menguras cairan dalam tubuh wanita. Kurangnya aliran darah dan cairan pada tubuh wanita membuat m1ss v tidak bisa membengkak dan melumasi dirinya agar siap menghadapi penetrasi. Kurangnya pelumasan m1ss v akan mengakibatkan hubungan 's3kzual' terasa menyakitkan. Selain itu, dehidrasi yang disebabkan konsumsi alkohol berlebih juga terkait erat dengan kelelahan dan sakit kepala yang membuat hubungan 's3kzual' makin tidak nyaman. Beragam penelitian juga menunjukkan, orang-orang yang menghindari konsumsi alkohol melaporkan kehidupan seksualnya lebih baik.
Sumber: Apakah Alkohol Dapat Mempengaruhi Tahan Lama di Ranjang?
