Belajar Dari Kasus Wannacry, Kesadaran Keamanan Data Perlu Ditingkatkan

Status
Not open for further replies.

Wahyu Chanyo

New Member
Data-data di komputer atau server memiliki nilai tersendiri bagi para pengguna perorangan dan juga instansi atau perusahaan tertentu. Data-data yang tersimpan tersebut disimpan secara elektronik sehingga menjadikannya rawan terhadap serangan-serangan virus atau malware.

Meskipun serangan-serangan seperti ini sangat membahayakan data pengguna, tidak semua orang aware dengan keamanan di komputer atau server mereka. Beberapa orang masih menganggap bahwa serangan tersebut hanya akan menyerang instansi atau perusahaan besar dan tidak akan menyerang secara spesifik ke salah satu pengguna.

Namun serangan terakhir terhadap komputer atau server ini diketahui tidak hanya menyerang instansi saja, namun juga ke pengguna perorangan secara spesifik.

Ketidakpedulian orang-orang terhadap keamanan data mereka yang menjadikan para hacker dengan leluasa menyerang perangkat penyimpan data mereka. Sebelumnya diketahui instansi yang aware dengan masalah keamanan seperti ini adalah instansi yang terkait dengan masalah finansial dan perbankan. Alasannya adalah karena instansi tersebut akan merasakan efek langsung ketika serangan itu datang seperti hilangnya uang mereka dan juga kepercayaan dari para konsumen mereka akan berkurang.

Dengan alasan-alasan itulah Indonesia Security Network Security Association atau biasa disingkat IdNSA membuat seminar dengan judul Cyber Security & Risk Management yang diharapkan akan meningkat awareness masyarakat ataupun perusahaan terkait keamanan data-data mereka.


upload_2017-9-29_9-57-19.jpeg

Salah satu anggota dan juga ketua dari panitia acara, Aditya Putra mengatakan bahwa masalah keamanan data ini harus menjadi 'concern' semua orang. Ia menambahkan bahwa masalah kemanan ini harus menjadi sesuatu yang 'primer'. Ia juga mengatakan bahwa hal ini perlu ditegaskan kembali karena hanya beberapa instansi saja yang menanggapi secara serius perihal kemanan data mereka.

Aditya juga menyinggung kembali serangan-serangan semacam ini yang terjadi beberapa bulan lalu dan cukup membuat orang-orang takut untuk menyalakan komputer mereka yakni serangan Ransomware, WannaCry. Ia mengingatkan kembali bahwa serangan tersebut membuat para korbannya tidak dapat mengakses komputer dan data-data di dalamnya.

Hal ini akan berlangsung hingga sang korban bersedia membayar sejumlah uang kepada si hacker, jika tidak si hacker mengatakan bahwa akan menghapus data si korban atau setidaknya menahannya dalam waktu yang cukup lama.

Hal-hal itulah yang juga menjadi dasar mengapa acara ini diselenggarakan. Sehingga diharapkan para masyarakat akan lebih aware terkait masalah keamanan data-data mereka karena serangan tersebut juga dapat menyerang seseorang secara spesifik bukan hanya instansi tertentu saja.

Acara ini diselenggarakan Rabu, 16 Agustus 2017, di Ruang Singosari, Hotel Borobudur, Jakarta Pusat. Dalam acara ini juga hadir beberapa pembicara seperti Dr Rudi Lumanto - Chairman ID-SIRTII/CC Kemenkominfo, Prof Kalamullah Ramli - Chairman IDPro / Indonesia Data Center Provider Organization, Dr Sigit Puspito - Practitioner, M Arifin Ritonga - NRI Secure, Asako Yonezawa - AMIYA Corporation, Aizza Jundana - idNSA, Naoki Togo - AMIYA Corporation, Hudzaifah Lutfi - Cloudtech, dan dimoderatori oleh Shafique Dawood - Cyber Security Director JAPAC, yang juga turut memaparkan hal-hal terkait keamanan cyber.
https://techno.okezone.com/read/2017/08/16/207/1757445/belajar-dari-kasus-wannacry-kesadaran-keamanan-data-perlu-ditingkatkan
 
Status
Not open for further replies.
Loading...

Thread Terbaru

Top