Berkaca dari Kesuksesan Summarecon Bekasi

Status
Not open for further replies.

Lentera

blogger amatir
Agar supaya bisnis berhasil, memerlukan sebuah strategi yang jitu serta usaha yang kuat. Meskipun terkadang rintangan ada di depan mata, kepiawaian dan insting bisnis harus tetap berjalan. Ini ada kisah menarik di balik kesuksesan Kota Summarecon Bekasi yang berhasil menjual 7 klaster berisi 1.700 rumah serta 3 ruang usaha berjumlah 300 unit dalam kurun waktu 3 tahun.

Sebelumnya beberapa pengamat properti mengatakan bahwa lokasi yang dimiliki Summarecon tidak bagus di Bekasi, namun ketika digarap serius dengan hati, tetap kreatif, muncul ide yang membuat lokasi yang tidak bagus itu menjadi bagus.

Ini cuplikan wawancara Adrianto Pitoyo Adhi direktur PT Summarecon Agung Tbk. yang mengepalai proyek Summarecon Bekasi dengan majalah Swa 2013.


Anda menyebut soal jembatan layang KH Noer Ali tadi. Dari mana idenya datang?

Saya pernah berdiskusi lama dengan Hermawan Kartajaya. Summarecon Bekasi ini adalah produk sebuah brand yang bagus. Di lokasi yang sebenarnya tidak bagus. Lokasinya…, aduh.

Pertama kali saya ditugasi oleh manajemen untuk memegang Summarecon Bekasi, saya pun bingung. Mulai dari mana ini? Ha ha ha. Tapi, ketika kami garap serius dengan hati, tetap kreatif, muncul ide fly-over. Lokasi yang tidak bagus menjadi bagus.

Sebenarnya kalau mau fly-over biasa, kami bikin jembatan saja. Tapi, kami kasih ini, ini (sambil menunjukkan detail arsitektur estetik dan pencahayaan di gambar fly-over). Tambah duit. Tapi, return-nya jauh lebih tinggi.

Ketika fly-over dibuka, kami membuka Summarecon Mal Bekasi. Sekarang baru pembukaan tahap 1. Nanti ada tahap 2. Summarecon Mal Bekasi sekarang luar biasa. Para tenant juga mengatakan, bisnisnya luar biasa.

Kenapa kami memutuskan fly-over? Faktanya, ada ataupun tak ada Summarecon, fly-over itu tetap dibutuhkan masyarakat Bekasi. Karena Kota Bekasi dibagi 2 oleh rel kereta api, utara dan selatan. Bagian utara ituunderdeveloped. Yang di selatan lebih maju.

Kami di utara. Setelah kami beicara dengan pemerintah kota dan berbagai instansi terkait, kami dapat izin. Kami pun membangun fly-over. Fly-over itu panjangnya 1 kilometer. Dan menelan biaya Rp200 miliar yang dibiayai kami sendiri. Fly-over itu diserahkan kepada pemerintah kota sebagai aset. Karena itu, kami selalu menyebut fly-overitu sebagai persembahan Summarecon untuk penduduk Bekasi.

Peresmian ly-over 2013. Pembangunannya 2 tahun. Perizinannya yang rumit. Kalau cerita fly-over, seminggu tidak akan habis. Tapi, ketika kami melakukannya dengan tulus, akhirnya semua mendukung.

Sejauh apa peran pembangunan jembatan layang tersebut untuk perkuat posisi produk Summarecon Bekasi?

Kenapa fly-over itu menjadi penting bagi keberadaan kota Summarecon Bekasi? Kalau kita lihat dari sudut pemasaran, ini justru merupakan selling point. Kalau Summarecon Bekasi dikembangkan tanpa fly-over, itu omong kosong. Karena untuk mencapai Kota Summarecon Bekasi itu, kalau tidak lewat fly-over, lewat Jalan Perjuangan yang penuh perjuangan karena sangat macet. Makanya, kami memutuskan membangun fly-over yang menjadi selling point dan poin utama untuk membuat kota itu diminati orang.

Sebetulnya, ini yang membedakan Summarecon. Ketika memutuskan membangun Summarecon Bekasi, sebetulnya ada misi membangun Kota Bekasi juga. Jadi, membangun kota Bekasi menjadi modern sekaligus kami berbisnis di sana.

Bayangkan saja ketika kami membangun fly-over senilai Rp200 miliar. Pastinya kami punya perhitungan. Meski kami menghabiskan banyak dana membangun infrastruktur untuk memasuki Bekasi, bisnis di sana pasti bagus dan harga [properti] akan naik terus. Sehingga secara bisnis, pasti ada return.

Karena kami berbisnis dengan baik dan juga membangun Kota Bekasi, akhirnya return datang. Dan ketulusan kami terbayar dengan laju bisnis luar biasa.

Sumber: http://swa.co.id/headline/rahasia-kota-summarecon-bekasi-bisa-laris-manis
 
Status
Not open for further replies.
Loading...

Thread Terbaru

Top