yogi azwan
New Member
Pilihan pengobatan saat ini untuk pasien kanker ovarium dan pankreas sangat terbatas dan biasanya memerlukan gabungan dari pembedahan, radiasi dan kemoterapi.
Para peneliti di Stanford University School of Medicine menciptakan sarung tangan pada skala mikroskopik. Mereka mengembangkan sebuah reseptor - dengan bentuk setengah lingkaran seperti sarung tangan bisbol - yang menarik molekul penyebab utama dari kanker yang disebut Gas6 dan membawanya keluar, memperlambat perkembangan kanker pankreas dan kanker indung rahim pada tikus.
Ketika digunakan sendiri atau bersamaan dengan kemoterapi pada tikus, "umpan reseptor" mereka menunjukkan kemampuan yang lebih tinggi untuk mengurangi atau menghentikan pertumbuhan kanker daripada yang dilakukan oleh pengobatan lain.
Pada tikus, ketika peneliti menghambat Gas6 untuk mengikatnya pada reseptor asli, Axl, sel-sel kanker mulai melepaskan molekul DNA yang merusak, menyebabkan sel-sel mati. Hal ini menunjukkan metode yang potensi untuk meningkatkan pendekatan terapi saat ini.
Rencananya Studi ini akan dipublikasikan secara online pada 28 November di The Journal of Clinical Investigation. Profesor bidang onkologi radiasi dan penulis utama studi tersebut bernama Amato Giaccia, PhD mengatakan "Model pra-klinis pada tikus yang cukup kuat seperti yang kita telah tunjukkan dalam sejumlah keadaan tumor yang berbeda bukan hanya yang menyerang hewan saja tapi kita harus harus menguji ini pada kanker manusia."
Ketika digunakan sendiri atau bersamaan dengan kemoterapi pada tikus, "umpan reseptor" mereka menunjukkan kemampuan yang lebih tinggi untuk mengurangi atau menghentikan pertumbuhan kanker daripada yang dilakukan oleh pengobatan lain.
Pada tikus, ketika peneliti menghambat Gas6 untuk mengikatnya pada reseptor asli, Axl, sel-sel kanker mulai melepaskan molekul DNA yang merusak, menyebabkan sel-sel mati. Hal ini menunjukkan metode yang potensi untuk meningkatkan pendekatan terapi saat ini.
Rencananya Studi ini akan dipublikasikan secara online pada 28 November di The Journal of Clinical Investigation. Profesor bidang onkologi radiasi dan penulis utama studi tersebut bernama Amato Giaccia, PhD mengatakan "Model pra-klinis pada tikus yang cukup kuat seperti yang kita telah tunjukkan dalam sejumlah keadaan tumor yang berbeda bukan hanya yang menyerang hewan saja tapi kita harus harus menguji ini pada kanker manusia."
