Memanfaatkan media sosial di dalam kehidupan sehari-hari memanglah tak aneh kembali bagi seluruh individu. Jumlah pengguna media sosial yang kian bertumbuh memungkinkan para pengguna dapat saling berhubungan satu sama lainnya meskipun tinggal jarak yang berkilo-kilometer.
Pengguna sosial media sekarang ini terhitung bermacam dan mempunyai|punya|memiliki} kepentingan yang bermacam pula. Bahkan banyak orang yang keterlaluan menggunakan sosial media untuk berbagai kepentingan dan gaya hidup menggunakan beberapa akun di beberapa website jejaring sosial. Beberapa orang menggunakan sosial media untuk [keperluan|kinerja|kepentingan} bisnis, dengan cara mengiklankan dan berdagang hingga bertransaksi di sosial media.
Sebagian orang lagi menggunakan untuk tujuan personal, bagi-bagi info, baik foto, video, artikel dan lokasi dimana orang selanjutnya bisa diketahui keberadaannya. [Tetapi|Namun} dengan pertumbuhan jumlah user sosial media sekarang ini, tidak jarang kami menemukan dan dulu mengalami sendiri efek positif dan negatif sosial media di kehidupan pribadi dan sekitar kita.
Waktu longgar yang kebanyakan bisa dimanfaatkan untuk berdiskusi dengan anggota keluarga ataupun kawan malah secara santainya kami habiskan untuk menyibukkan diri dengan teman yang tidak benar-benar kami kenal yang terdapat di banyak akun sosial media kita.
Sekarang ini berbagai user sosial media yang belum memahami dan sadar bagaimana cara {memakai|menggunakan] sosial media yang benar dan tepat. Jarang ada pembinaan kepada para user sosial media menyebabkan banyak orang yang akhirnya kudu berhadapan dengan penegak Hukum. Padahal mereka yang musti bertanggung jawab.
Banyak yang tanpa sengaja dan tanpa mengerti dari apa yang mereka sebarkan di akun sosial media miliknya. Tidak menutup kemungkinan, tiap-tiap perkembangan dan kemajuan teknologi senantiasa mempunyai dampak buruk. Pemakai sosial media dihimbau baiknya lebih cerdas untuk mengakibatkan tulisan di akun sosial media yang dipunyai tidak merugikan diri dan orang lainnya.
Lalu bagaimanakah teknik menggunakan sosial media dengan baik sehingga tidak merugikan bagi diri sendiri dan user lain?
1. Jangan gampang mempercayai foto yang terdapat pada akun sosial media yang tidak anda kenal. Karena terkadang ada pengguna sosial media dengan sengaja menggunakan nama dan foto aspal.
2. Jangan men-share atau menyebarkan berita palsu yang belum jelas muasalnya (HOAX) dan tidak pula men-share foto pornoaksi dan pornografi. Karena hal ini dapat membahayakan bagi anak-anak. Bahkan sekarang nama bayi menjadi salah satu yang di perhatikan di negara-negara tertentu, karena dianggap nama teroris.
3. Pastikan anda memahami secara jelas dengan siapakah berkomunikasi menggunakan sosial media, jangan terlalu gampang yakin dengan pancingan orang lain yang baru anda kenal.
4.Media sosial seperti Twitter, Facebook, Path, dan Lainnya bisa dimanfaatkan untuk berdiskusi banyak hal, tetapi manfaatkanlah secara bijak, batasi kala membukanya sehingga anda senantiasa produktif.
5. Pastikan kata-kata yang akan anda upload di dalam sosial media tidak mengungkit tentang SARA, dikarenakan jika perihal ini cukup sensitif dan bila tersedia yang kurang sepakat dan tersinggung dengan kata-kata tersebut, maka dengan gampang mereka melaporkan anda ke pihak berwajib.
6. Jangan lupa mencantumkan referensi postingan ketika kamu mengunggah postingan, perhatikanlah terkait hak cipta waktu meng-copy atau mengunggah postingan, video atau gambar berasal dari situs lain supaya tidak ada masalah di waktu mendatang dan mampu dipertanggung jawabkan.
7. Jangan memberikan\menyerahkan identitas diri Anda bersama dengan mudah di sosial media, pastikan cukuplah informasi diri secara general saja yang kamu tampilkan di akun sosial sarana kepunyaan anda. Karena data diri bisa saja direkayasa pihak lain.
8. Meski tidak berdekatan atau tidak saling kenal, tetap memakai etika yang terpuji, dikarenakan semua yang kami tampakkan di sosial sarana bisa dilihat oleh semua orang. Bahasa tulis tak mirip halnya bhs lisan, sehingga gunakanlah tata bhs yang sopan dan tidak memunculkan keliru pengertian dari pihak lain.
