Liberman Jegal Netanyahu, Pemerintahan Israel Gagal Terbentuk

Status
Not open for further replies.

politik

New Member
Posisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berada dalam bahaya. Ia telah gagal membentuk pemerintahan baru, karena masih belum bisa menarik mantan sekutunya, Avigdor Liberman ke dalam koalisi. Hal ini bisa membuat Israel terpaksa melakukan pemilu ulang, dan perlindungan Netanyahu atas tuntutan pidana yang membayanginya bisa hilang.

Oleh: Loveday Morris (The Washington Post)

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memiliki reputasi sebagai negosiator politik yang apik, tetapi hanya satu hari dari tenggat waktu untuk membentuk pemerintahan baru, terdapat peningkatan prospek pemilu ulang.

Sosok yang menjadi ‘biang kerok’ baginya adalah Avigdor Liberman, mantan Menteri Pertahanannya yang memiliki sejarah bergejolak dengan Netanyahu.

Netanyahu membutuhkan Liberman—yang partainya memiliki lima kursi di parlemen 120 kursi, yang dikenal sebagai Knesset—untuk membentuk mayoritas setelah menang pada pemilihan umum tanggal 9 April di Israel. Tanpa lima kursi itu, koalisi partai sayap kanan dan religius hanya memiliki 60 kursi.

Tetapi pada saat ini, keduanya berselisih karena Netanyahu menghadapi tantangan untuk menyeimbangkan tuntutan partai-partai ultrareligius, yang ia butuhkan sebagai mitra dan yang meningkatkan jumlah kursi mereka dalam pemilu, dengan tuntutan dari kelompok yang sangat sekuler seperti Liberman. Liberman bersikeras pada pengesahan undang-undang untuk menarik ultra-Ortodoks ke dalam militer.

Walau negosiasi koalisi sebelumnya telah berakhir, namun para analis mengatakan bahwa kali ini berbeda, di mana tidak ada perjanjian koalisi yang diselesaikan, dan para mitra berusaha untuk memanfaatkan kelemahan Netanyahu seiring ia mencoba untuk membentuk pemerintahan yang akan melindunginya dari tuntutan pidana yang menjulang. Sidang pra-dakwaan Netanyahu atas tuduhan korupsi, pelanggaran kepercayaan, dan penyuapan, dijadwalkan pada bulan Oktober mendatang.

Di bawah hukum Israel, jika Netanyahu tidak dapat membentuk pemerintahan, Presiden Israel Reuven Rivlin ditugaskan menunjuk calon lain untuk melakukannya. Namun, skenario itu akan membuat Netanyahu tidak dapat melindungi dirinya dari penuntutan, kata para analis. Jadi sebagai gantinya, partai Likud-nya telah mengajukan RUU untuk membubarkan Knesset, yang membuka jalan bagi pemilu ulang jika Netanyahu tidak dapat membentuk pemerintahan pada Rabu (29/5).

Baca Artikel Selengkapnya di sini
 
Status
Not open for further replies.
Loading...

Thread Terbaru

Top