Mengapa Negara-negara Islam Berhenti Bela Muslim Uighur

Status
Not open for further replies.

politik

New Member
Negara-negara Islam sebelumnya menyuarakan dukungan mereka untuk Muslim Uighur dan mengecam China, namun kemudian mereka berhenti melakukannya. Ini diduga karena ancaman China terhadap negara-negara Islam jika mereka menyuarakan pertentangan terhadap China. Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang sebelumnya mengecam China pun berbalik memujinya atas perlindungan China terhadap Uighur. Ini mengingat banyak anggota OKI yang terlibat dalam proyek infrastruktur Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) China.

Oleh: Alexandra Ma (Business Insider)

China telah memata-matai dan menahan setidaknya satu juta etnis minoritas Muslim Uighur. China juga telah berupaya mencegah negara-negara Muslim dalam membela Uighur, dan strateginya sejauh ini berhasil. Selama beberapa bulan terakhir, banyak negara di dunia Islam telah mengkritik China, lalu tiba-tiba menarik komentar mereka. Para pakar mengatakan bahwa ini merupakan dampak ancaman China terhadap negara-negara tersebut jika mereka angkat bicara.

China sedang melakukan kampanye global melawan Uighur—etnis Muslim minoritas yang terkonsentrasi di perbatasan barat Xinjiang. Dalam dua tahun terakhir, China telah memerintahkan perusahaan teknologi untuk memata-matai ponsel Uighur, melarang praktik ibadah Muslim seperti memanjangkan jenggot atau menunaikan salat, dan menahan setidaknya satu juta Muslim Uighur di pusat-pusat penahanan yang menyerupai penjara.

Para aktivis dan politisi di Amerika Serikat (AS) dan PBB secara teratur mengecam China atas tindakan keras tersebut. China terus-menerus mengabaikan para kritikus di Barat, dan mencegah dukungan dari negara-negara Muslim yang berupaya membela Uighur.

Strategi China tampaknya berhasil. Beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim tampaknya semakin membisu mengenai kebijakan China di Xinjiang akibat kekhawatiran akan memicu amarah China.

ANGKAT BICARA MENDUKUNG UIGHUR LALU MENARIK KEMBALI KECAMAN TERHADAP CHINA
Pada Desember 2018, Organisasi Kerjasama Islam (OKI)—konsorsium 57 negara yang menyebut diri mereka sebagai “suara kolektif dunia Muslim”—mengakui adanya berbagai “laporan yang mengganggu” tentang tindakan keras pemerintah China terhadap Muslim Uighur dalam serangkaian tweet.

Meskipun frase tersebut diciptakan oleh komisi hak asasi manusia independen OKI—bukan OKI sendiri—namun para aktivis menyambut deklarasi tersebut sebagai suara Muslim yang dapat berperan penting dalam menentang kebijakan China di Xinjiang.

Banyak negara berpenduduk mayoritas Muslim yang menjadi anggota OKI terlibat dalam proyek infrastruktur Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) China—proyek perdagangan besar-besaran yang bertujuan untuk menghubungkan China dengan puluhan negara di dunia.

Fakta bahwa OKI mengakui penderitaan orang-orang Uighur “tentu saja menunjukkan tingkat kepedulian bersama,” tutur Sophie Richardson, Direktur Human Rights Watch China, dilansir dari Business Insider, pada Senin (8/4).

Semua dukungan itu tampaknya berubah pada Maret 2019, ketika OKI mengeluarkan laporan yang mengatakan bahwa mereka “memuji upaya Republik Rakyat China dalam memberikan pelayanan kepada warga Muslimnya, dan berharap untuk kerja sama lebih lanjut antara OKI dan Republik Rakyat China.”

Pihak-pihak yang awalnya merayakan komentar komisi independen OKI tentang Xinjiang terkejut dengan pernyataan baru itu. Mereka mempertanyakan apakah OKI memberikan kesetiannya pada Muslim di seluruh dunia atau pada pemerintah China.

“Ini adalah pengkhianatan mengejutkan dari nilai-nilai yang diklaim dijunjung tinggi oleh OKI,” ujar Richardson.

Mengingat bahwa OKI secara teratur mengecam Myanmar karena persekusi terhadap etnis minoritas Rohingya, Richardson menambahkan, “Fakta bahwa OKI tampaknya bukan hanya tidak peduli, tetapi juga antusias tentang penahanan sewenang-wenang terhadap jutaan Muslim Uighur oleh rezim China yang sangat kejam, benar-benar memicu pertanyaan tentang standar mereka.”

Baca Artikel Selengkapnya di sini
 
Status
Not open for further replies.
Loading...

Thread Terbaru

Top