Devita
New Member
Selamat malam para memberik Formax dimanapun berada, pada kesempatan kali ini saya akan mencoba membuat thread mengenai komputer mini yang cocok sekali digunakan untuk server. apabila agan - agan mengenal Raspberry Pi, agan agan pastinya sudah bisa membayangkan komputer Onion Omega2 ini.
Onion Omega 2 sendiri memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan Raspberry Pi. Sejatinya, Omega2 adalah server yang tidak menggunakan sistem operasi windows akan tetapi menggunakan linux dengan ukuran komputer paling kecil di dunia. PC ini dibekali konektivitas WiFi build–in, didesain untuk mempermudah para kreator dan heker dalam berkreasi menciptakan perangkat-perangkat Internet of Things. Harga komputer mini ini dibanderol cuma US$5 atau sekitar Rp65.000.
Omega2 adalah penerus dari Omega yang diluncurkan tahun lalu. Menurut Onion, ukuran Raspberry Pi tidak cukup kecil, lalu proses setup-nya juga sangat rumit. Kekurangan itulah yang menjadi fokus utama dari Omega2. Dimensi komputer ini cuma seperempat dari Raspberry Pi, dengan proses setup yang lebih mudah.
Dilansir dari The Verge, dengan harga semurah itu. Omega2 dilengkapi CPU berkecepatan 580 MHz, dengan RAM 64MB dan ruang penyimpanan 16MB. Onion juga menyediakan versi Plus yang mempunyai RAM dan ruang penyimpanan 2 kali lebih besar.
Jika dibandingkan dengan Raspberry Pi Zero, spesifikasinya jauh tertinggal. Dengan harga sama, Pi Zero dilengkapi CPU 1 GHz dengan RAM 512 MB. Namun Omega2 punya keunggulannya sendiri, seperti WiFi yang sudah terintegrasi. Dengan adanya sambungan Wi-Fi dan flash memory on–board, perangkat dapat langsung bekerja begitu kamu mengaktifkannya. Tanpa perlu repot-repot menambahkan modul koneksi atau menginstal sistem operasi ke SD card eksternal.
Penggunaan Omega2 tidak jauh berbeda dari PC desktop. Sistem beroperasi di versi full Linux, dilengkapi berbagai app intuitif sehingga kamu bisa langsung memanfaatkannya (mampu menjalankan Apache). Linux memang mendukung bermacam-macam bahasa pemrograman. Onion juga tak lupa menyiapkan App Store dan kamu dipersilakan menciptakan aplikasi sendiri berbekal SDK, yang kemudian membagikannya di sana.
Meski tak dilengkapi port HDMI seperti Pi Zero, Onion melengkapi Omega2 dengan fitur Onion Cloud. Memungkinkan kamu mengendalikan perangkat dari mana pun lewat Web UI atau RESTful API. Kamu bisa mengakses status Omega2 secara real–time dan mendistribusikan update ketika perangkat sedang beroperasi. Uniknya lagi, Omega2 mengusung desain modular plug–and–play, sehingga kamu dapat melakukan ekspansi dan menambahkan kemampuan baru.
Harga adalah salah satu faktor andalan Onion Omega2. Di situs crowdfunding Kickstarter, kamu bisa membelinya dengan harga mulai dari US$5 atau sekitar Rp65.000 dan varian Omega2 Plus US$9 atau Rp118.000 sampai 23 Agustus mendatang. Pengirimannya sendiri direncanakan akan dimulai pada bulan November, apakah kamu tertarik?
Sumber : Jalan Tikus
Onion Omega 2 sendiri memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan Raspberry Pi. Sejatinya, Omega2 adalah server yang tidak menggunakan sistem operasi windows akan tetapi menggunakan linux dengan ukuran komputer paling kecil di dunia. PC ini dibekali konektivitas WiFi build–in, didesain untuk mempermudah para kreator dan heker dalam berkreasi menciptakan perangkat-perangkat Internet of Things. Harga komputer mini ini dibanderol cuma US$5 atau sekitar Rp65.000.
Omega2 adalah penerus dari Omega yang diluncurkan tahun lalu. Menurut Onion, ukuran Raspberry Pi tidak cukup kecil, lalu proses setup-nya juga sangat rumit. Kekurangan itulah yang menjadi fokus utama dari Omega2. Dimensi komputer ini cuma seperempat dari Raspberry Pi, dengan proses setup yang lebih mudah.
Dilansir dari The Verge, dengan harga semurah itu. Omega2 dilengkapi CPU berkecepatan 580 MHz, dengan RAM 64MB dan ruang penyimpanan 16MB. Onion juga menyediakan versi Plus yang mempunyai RAM dan ruang penyimpanan 2 kali lebih besar.
Jika dibandingkan dengan Raspberry Pi Zero, spesifikasinya jauh tertinggal. Dengan harga sama, Pi Zero dilengkapi CPU 1 GHz dengan RAM 512 MB. Namun Omega2 punya keunggulannya sendiri, seperti WiFi yang sudah terintegrasi. Dengan adanya sambungan Wi-Fi dan flash memory on–board, perangkat dapat langsung bekerja begitu kamu mengaktifkannya. Tanpa perlu repot-repot menambahkan modul koneksi atau menginstal sistem operasi ke SD card eksternal.
Penggunaan Omega2 tidak jauh berbeda dari PC desktop. Sistem beroperasi di versi full Linux, dilengkapi berbagai app intuitif sehingga kamu bisa langsung memanfaatkannya (mampu menjalankan Apache). Linux memang mendukung bermacam-macam bahasa pemrograman. Onion juga tak lupa menyiapkan App Store dan kamu dipersilakan menciptakan aplikasi sendiri berbekal SDK, yang kemudian membagikannya di sana.
Meski tak dilengkapi port HDMI seperti Pi Zero, Onion melengkapi Omega2 dengan fitur Onion Cloud. Memungkinkan kamu mengendalikan perangkat dari mana pun lewat Web UI atau RESTful API. Kamu bisa mengakses status Omega2 secara real–time dan mendistribusikan update ketika perangkat sedang beroperasi. Uniknya lagi, Omega2 mengusung desain modular plug–and–play, sehingga kamu dapat melakukan ekspansi dan menambahkan kemampuan baru.
Harga adalah salah satu faktor andalan Onion Omega2. Di situs crowdfunding Kickstarter, kamu bisa membelinya dengan harga mulai dari US$5 atau sekitar Rp65.000 dan varian Omega2 Plus US$9 atau Rp118.000 sampai 23 Agustus mendatang. Pengirimannya sendiri direncanakan akan dimulai pada bulan November, apakah kamu tertarik?
Sumber : Jalan Tikus
