Penanganan Tepat Secara Medis Atasi Serangan Asma

Status
Not open for further replies.

Achmad Try

New Member
Penyakit asma merupakan penyakit pernapasan yang dimana saluran pernapasan menjadi menyempit sehingga membuat penderitanya menjadi tidak bisa bernafas/sesak/atau kesulitan bernafas. Sampai sekarang penyebab asma masih belum bisa diketahui secara pasti, tapi penderita asma bisa langsung terkena serangan gejala asma sesak nafas jika dipicu oleh hal berikut ini :

  • Asap rokok.
  • Debu.
  • Bulu binatang.
  • Aktivitas fisik.
  • Udara dingin.
  • Infeksi virus.
  • Terpapar zat kimia.
Selain belum diketahui mengenai penyebab asma, ternyata penyakit asma ini masih merupakan penyakit genetik yang diturunkan ke anak cucu kita.

Apabila anda mendapati serangan asma, maka segera keluarkan inhaler dan isap sebanyak 1-2 kali. Setelah itu anda duduk dengan tenang, coba bernapas secara perlahan sampai stabil. Jika masih belum membaik, maka gunakan inhaler sebanyak 2 sampai 10 kali apabila diperlukan.

Tapi jika cara tersebut ternyata masih belum membuat serangan asma reda, sebaiknya segera panggil ambulan atau suruh orang di dekat anda untuk mengantar anda ke rumah sakit. Selama perjalanan ke rumah sakit, lakukan terus menghisap inhaler sebanyak 2-qo kali.

Selain menggunakan inhaler untuk menangani asma, beberapa obat bisa anda gunakan dan obat tersebut diantaranya adalah :

Steroid oral

Tablet steroid didapat dari resep dokter apabila asma yang anda derita masih belum bisa dikendalikan. Pengobatan ini harus dipandu oleh dokter spesialis paru yang mampu menangani penderita asma karena jika digunakan dalam jangka panjang misalnya selama 3 bulan lebih, maka bisa berisiko menyebabkan efek samping tertentu, seperti hipertensi, kenaikan berat badan, otot melemah, pengeroposan tulang, kulit menipis dan mudah memar. Efek samping terburuk dari penggunaan obat ini adalah katarak dan glaukoma. Oleh sebab itu, pengobatan steroid dianjurkan untuk anda yang tidak berhasil setelah melakukan beberapa pengobatan medis lainnya.

Tablet theophylline.

Obat yang bisa difungsikan sebagai obat pencegah gejala asma ini bekerja dengan cara membantu melebarkan saluran napas dengan melemaskan otot-otot di sekelilingnya. Pada sebagian orang, tablet theophylline diketahui menyebabkan efek samping, seperti mual, sakit kepala, muntah, insomnia,dangangguan perut. Namun hal ini biasanya dapat dihindari dengan penyesuaian dosis.

Tablet leukotriene receptor antagonist (montelukast)

Obat ini bekerja dengan cara menghambat bagian dari reaksi kimia yang menyebabkan radang di dalam saluran pernapasan. Sama seperti theophylline, obat ini digunakan untuk mencegah gejala asma. Leukotriene receptor antagonist dapat menimbulkan efek samping berupa sakit kepala dan gangguan perut.

Ipratropium

Meski lebih banyak diresepkan pada kasus bronkitis kronis dan emfisema, ipratropium juga bisa digunakan untuk menanggulangi serangan asma. Obat ini mampu memperlancar aliran pernapasan dengan cara melemaskan otot-otot saluran pernapasan yang mengencang ketika gejala asma kambuh.

Omalizumab

Obat ini mampu menurunkan risiko terjadinya peradangan saluran pernapasan dengan cara mengikat salah satu protein yang terlibat di dalam respons imun dan mengurangi kadarnya pada darah. Umumnya, omalizumab direkomendasikan bagi penderita yang menderita asma karena alergi dan sering mengalami serangan asma. Sebagai obat yang biasanya hanya diresepkan oleh dokter spesialis, omalizumab diberikan dengan cara disuntikkan tiap 2-4 minggu sekali. Penggunaan omalizumab harus dihentikan jika obat ini tidak berhasil mengendalikan asma dalam kurun waktu enam belas minggu.

Bronchial thermoplasty

Ini merupakan prosedur pengobatan asma baru yang masih terus diteliti dan belum tersedia di Indonesia. Dalam beberapa kasus, prosedur ini digunakan untuk mengobati asma parah dengan cara merusak otot-otot sekitar saluran napas yang dapat mengurangi penyempitan pada saluran pernapasan. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa prosedur ini dapat mengurangi serangan asma dan memperbaiki kualitas hidup penderita asma parah. Kendati begitu, keuntungan maupun kerugian secara jangka panjangnya belum sepenuhnya diketahui.

Jadi itulah beberapa pengobatan cara medis dalam menangani serangan asma.
 
Status
Not open for further replies.
Loading...
Top