hidupsehat
New Member
Helm sebagai standar keamanan pengendara sepeda motor ternyata tidak dapat melindungi Anda dari cedera kepala berat saat terjadi kecelakaan. Hal ini tidak membuat helm tidak berguna dan tidak perlu digunakan.
Ketika pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan, maka Ia berisiko mengalami cedera kepala. Dalam ilmu medis, tingkat keparahan cedera kepala dinilai dari skor Glasgow Coma Scale. Sistem penilaian ini didasari oleh tingkat kesadaran seseorang. Semakin buruk kesadaran seseorang, semakin parah tingkat cedera kepalanya.
Faktor risiko cedera kepala berat
Dalam sebuat penelitian dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Standardisasi, disampaikan bahwa terdapat setidaknya 9 parameter yang memengaruhi keparahan cedera kepala pengendara motor saat kecelakaan.
1. Penggunaan helm SNI
Faktor ini terbagi menjadi apakah pengendara motor menggunakan helm SNI atau tidak
2. Kecepatan saat kecelakaan
Faktor kecepatan dalam kecelakaan menentukan keparahan cedera kepala yang dapat terjadi. Kecepatan yang berisiko biasanya tergolong dalam kategori sedang atau tinggi.
3. Tipe kecelakaan
Tipe yang dimaksud di sini adalah tabrakan depan-depan atau bukan tabrakan depan-depan.
4. Lawan tabrakan saat kecelakaan
Lawan tabrakan roda 4 atau bukan roda 4 juga menjadi salah satu faktor yang berperan dalam keparahan cedera kepala pengendara motor.
5. Jenis kecelakaan
Jenis kecelakaan tunggal atau bukan tunggal juga bisa menentukan tingkat keparahan cedera kepala.
6. Konsumsi alkohol
Kenyataan pengendara sedang mengonsumsi alkohol juga berkaitan dengan tingkat cedera kepala saat kecelakaan.
7. Lama pertolongan
Lama pertolongan terbagi 2 menjadi di bawah atau sama dengan 1 jam dan di atas 1 jam.
8. Kondisi jalanan
Keadaan jalan sedang lurus atau tikungan juga berpengaruh. Selain itu, bila kecelakaan terjadi pada jalanan berbatu atau rusak tentu memiliki tingkat keparahan yang berbeda dibandingkan kecelakaan pada jalanan lurus atau jalan tanah.
Ketika kita mengabaikan faktor-faktor lainnya, helm baru dapat dikatakan bisa melindungi pengendara sepeda motor dari cedera kepala berat. Namun, pada kenyataannya tidak mungkin demikian.
Faktor-faktor ini membuktikan bahwa helm tidak membuat pengendara motor sepenuhnya aman dari cedera kepala yang dapat terjadi saat kecelakaan. Banyak faktor lain yang turut ambil bagian dalam meningkatkan risiko terjadinya cedera kepala berat.
Tertib lalu lintas dan berhati-hati saat mengendarai motor adalah hal yang wajib diingat dan dilakukan para pengendara motor setelah memakai helm.
Untuk apa pakai helm jika tetap ugal-ugalan?
Ketika pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan, maka Ia berisiko mengalami cedera kepala. Dalam ilmu medis, tingkat keparahan cedera kepala dinilai dari skor Glasgow Coma Scale. Sistem penilaian ini didasari oleh tingkat kesadaran seseorang. Semakin buruk kesadaran seseorang, semakin parah tingkat cedera kepalanya.
Faktor risiko cedera kepala berat
Dalam sebuat penelitian dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Standardisasi, disampaikan bahwa terdapat setidaknya 9 parameter yang memengaruhi keparahan cedera kepala pengendara motor saat kecelakaan.
1. Penggunaan helm SNI
Faktor ini terbagi menjadi apakah pengendara motor menggunakan helm SNI atau tidak
2. Kecepatan saat kecelakaan
Faktor kecepatan dalam kecelakaan menentukan keparahan cedera kepala yang dapat terjadi. Kecepatan yang berisiko biasanya tergolong dalam kategori sedang atau tinggi.
3. Tipe kecelakaan
Tipe yang dimaksud di sini adalah tabrakan depan-depan atau bukan tabrakan depan-depan.
4. Lawan tabrakan saat kecelakaan
Lawan tabrakan roda 4 atau bukan roda 4 juga menjadi salah satu faktor yang berperan dalam keparahan cedera kepala pengendara motor.
5. Jenis kecelakaan
Jenis kecelakaan tunggal atau bukan tunggal juga bisa menentukan tingkat keparahan cedera kepala.
6. Konsumsi alkohol
Kenyataan pengendara sedang mengonsumsi alkohol juga berkaitan dengan tingkat cedera kepala saat kecelakaan.
7. Lama pertolongan
Lama pertolongan terbagi 2 menjadi di bawah atau sama dengan 1 jam dan di atas 1 jam.
8. Kondisi jalanan
Keadaan jalan sedang lurus atau tikungan juga berpengaruh. Selain itu, bila kecelakaan terjadi pada jalanan berbatu atau rusak tentu memiliki tingkat keparahan yang berbeda dibandingkan kecelakaan pada jalanan lurus atau jalan tanah.
Ketika kita mengabaikan faktor-faktor lainnya, helm baru dapat dikatakan bisa melindungi pengendara sepeda motor dari cedera kepala berat. Namun, pada kenyataannya tidak mungkin demikian.
Faktor-faktor ini membuktikan bahwa helm tidak membuat pengendara motor sepenuhnya aman dari cedera kepala yang dapat terjadi saat kecelakaan. Banyak faktor lain yang turut ambil bagian dalam meningkatkan risiko terjadinya cedera kepala berat.
Tertib lalu lintas dan berhati-hati saat mengendarai motor adalah hal yang wajib diingat dan dilakukan para pengendara motor setelah memakai helm.
Untuk apa pakai helm jika tetap ugal-ugalan?
