Psg Yakini Tidak Melakukan Pelanggaran Financial Fair Play

Status
Not open for further replies.

adebby12

New Member


Beberapa pekan ini klub kaya raya asal Prancis, Paris Saint-Germain selalu dikaitkan dengan pelanggaran Financial Fair Play. Akan tetapi, klub berjuluk Les Parisienstersebut meyakini bahwa mereka tidak melakukan satu pelanggaran pun terkait hal tersebut. Itu terbukti dengan terus meningkatnya pendapatan klub sepanjang musim 2017/18 bergulir.

Pada bursa transfer musim panas ini, PSG menjadi perhatian publik sepakbola dunia setelah melakukan transfer besar-besaran. Setelah memecahkan rekor transfer termahal dunia dengan memboyong Neymar dari Barcelona sebesar 222 juta euro, PSG juga mendatangkan Kylian Mbappe dari AS Monaco dengan status pinjaman yang memiliki opsi pembelian wajib pada akhir musim dengan nilai 180 juta euro.

Kegilaan aktivitas transfer PSG inilah yang kemudian membuat UEFA melakukan investigasi terhadap kebijakan transfer klub asal ibukota Prancis tersebut. UEFA hendak menyelidiki ada atau tidaknya pelanggaran Financial Fair Playdalam aktivitas transfer PSG.

Adapun demi menanggapi hal tersebut, pimpinan tertinggi PSG, Nasser Al-Khelaifi mengungkapkan kembali keyakinannya bahwa klubnya tidak melakukan pelanggaran seperti yang sudah dicurigai oleh UEFA.

"Kami telah bekerja dengan sangat keras selama enam tahun ini untuk membuat pendapatan klub meningkat. Kini pendapatan kami nyatanya sudah naik dengan penjualan tiket, sponsor, merchandise, hari pertandingan, dan hak siar TV. Pendapatan kami yang sebelumnya sebesar 90 juta euro kini telah mencapai sekitar 500 juta euro, dengan dua musim terakhir berbuah keuntungan," ujar Al-Khelaifi seperti dikutip dari M88 Indonesia.

"Sekarang kami berencana untuk terus meningkatkan pendapatan sebesar 20 sampai 40 persen," tambahnya.

Mengenai banyaknya tudingan yang mengarah ke PSG terkait pelanggaran aturan Financial Fair Play, Khaelaifi mengatakan bahwa pihaknya masih mempunyai waktu setahun untuk memenuhi kriteria dalam aturan tersebut.

"Kami punya kurang lebih satu tahun untuk memenuhi aturan dalam Financial Fair Paly. Kami masih punya waktu sampai 30 Juni 2018. Jadi, saya peringatkan kembali kepada semua pihak untuk bersantai dan pikirkan soal proyek kalian sendiri. Kami pun hendak memikirkan tentang pembangunan proyek kami sendiri," ungkap Al-Khelaifi.

Khaelaifi juga mengungkapkan meskipun investigasi UEFA akan mendapatkan tekanan dari klub-klub lain (para pesaing PSG), tetapi ia percaya bahwa UEFA tidak akan mudah terpengaruh.

"Mungkin ada tekanan dari klub-klub lain. Akan tetapi, menurut saya UEFA tidak akan mudah dipengaruhi oleh tekanan-tekanan itu karena mereka pasti bekerja secara profesional dan sangat serius. Untuk kesekian kalinya, saya katakan bahwa saya sangat yakin akan hal ini. Pihak kami menghormati semua klub dan kami mengharapkan hal serupa dari klub-klub lain. Kami selalu berusaha menghormati semua aturan dan regulasi yang berlaku," tegas Khaelaifi.

Al-Khelaifi juga sempat bercerita tentang efek yang ditimbulkan saat klubnya mendatangkan Neymar dari Barcelona dengan memecahkan rekor transfer dunia. Efek itu selain terasa di Prancis, ternyata juga terasa di Brasil dan bahkan di Amerika dan belahan dunia lain.

"Saya berbicara dengan pemilik Globo TV di Brasil. Dia berkata kepada saya: 'Coba tebak berapa banyak orang di Brasil yang menonton momen perkenalan Neymar, hanya perkenalannya, bukan pertandingan pertama!'. Saya jawab 'lima juta?', dia bilang 'bukan'. Saya jawab 'sepuluh juta?', dia bilang juga 'bukan, 85 juta!'," kata Al-Khelaifi.

"Kami punya masalah yang perlu dipecahkan. Kami tak punya persediaan jersey yang banyak! Pekan lalu saya berada di Amerika Serikat dan di sana saya melihat jersey Paris Saint-Germain di mana-mana. Tidak hanya di AS, di Asia, Amerika Latin, dan Timur Tengah juga seperti itu," ujarnya.

Sumber: pribadi. Mohon ijin share artikel milik saya yang tidak sempat dipublished di bettingtop10 :(
 
Last edited:
Status
Not open for further replies.
Loading...

Thread Terbaru

Top