Sekolah Desa Di Gunung Kelud Ini Bentuk Ssb

Status
Not open for further replies.

Lentera

blogger amatir
Sadar akan bencana yang bisa datang setiap saat, Desa Sempu di bawah Gunung Kelud ini membentuk Sekolah Siaga Bencana (SSB). Desa Sempu di Kecamatan Ngancar, Kediri hanya berjarak 8 kilometer dari Gunung Kelud.

Posisi desa itu membuatnya masuk radius ring 3 atau kawasan rawan bencana 1. Untuk itu secara swadaya warga membangun sebuah sistem pendidikan yang berorientasi pada manajemen bencana, yaitu Sekolah Siaga Bencana.

Apalagi wilayah Kabupaten Kediri sebut dia, berada pada kawasan rawan bencana. Wilayahnya berada pada himpitan 2 gunung yakni Gunung Wilis di sebelah barat dan Gunung Kelud di sebelah timur.Itu menyebabkan Kediri cukup berpotensi terjadi kerawanan bencana mulai dari gunung meletus, banjir bandang, hingga longsor.

Kepala Desa Sempu, Eko Soeroso mengungkapkan, sekolah itu hampir mirip dengan Desa Tangguh namun basisnya adalah warga sekolah. Di sekolah itu termasuk diajarkan bagaimana usaha kreatif guru menyisipkan materi kebencanaan dalam kurikulum pelajaran.

Operasional sekolah itu saat ini masih nebeng di gedung kelas milik SDN Sempu 1 dan jadwal pembelajarannya berlangsung tiap kali usai kelas reguler berlangsung paginya.

Sementara tenaga pengajarnya berasal dari elemen-elemen yang konsen di bidang kebencanaan seperti Jangkar Kelud dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Selain basis warga sekolah, kata Eko, pihak desa juga melibatkan warga lingkungan sekitar sekolah agar konsepnya meluas dan dapat diterima semua kalangan.

"Nanti pertemuan ke tiga sampai ke enam, seluruh elemen masyarakat akan dilibatkan. Termasuk pas gladi lapang," ujar Eko Soeroso.

Sekolah Siaga Bencana itu merupakan program berkelanjutan dari program-program yang telah digelar sebelumnya.

Menurut Eko, Desa Sempu sejak tahun 2010 secara swadaya telah membentuk tim siaga bencana. Kemudian pasca-Kelud meletus tahun 2014 dan didukung dengan lahirnya BPBD saat itu, kegiatan desa itu mulai diakomodasi oleh Pemkab setempat.

Ide manajemen bencana itu kemudian berupaya disebar luaskan dengan cara bekerjasama antar desa lainnya maupun dengan BPBD. Hingga kemudian terbentuk Desa Tangguh Bencana di kawasan sekitar Gunung Kelud dan turunan kegiatannya.

"Dari rentetan kronologis itu salah satu kebutuhannya adalah menyiapkan generasi muda yang juga paham dan mengerti pengurangan risiko bencana akhirnya muncul kebutuhan sekolah siaga bencana itu," ungkap kades yang sejak awal aktif di bidang kebencanaan ini.

Sementara itu dalam kesempatan yang berbeda, Kepala BPBD Kabupaten Kediri Rendy Agatha mengatakan, pihaknya terus mendorong kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada pengurangan resiko bencana.

Selama ini menurut dia, ada hal yang perlu dievaluasi dalam hal penanganan bencana, yakni para pihak gaduh hanya pada saat suatu bencana terjadi.

"Padahal yang tidak kalah penting adalah kesadaran dan kesiap-siagaan dalam menghadapi bencana itu sendiri," ujarnya.

sumber
 
Status
Not open for further replies.
Loading...

Thread Terbaru

Top