Sinusitis Bisa Menyerang Anak Dan Dewasa

Status
Not open for further replies.

Achmad Try

New Member
Penyebab utama sinusitis adalah infeksi virus dan bakteri yang membuat sinus yang salurannya sampai ke hidung meradang. Lantas bagaimana virus atau bakteri bisa berkembang biak di sinus? Tentu ada faktor yang memudahkan terjadinya itu.

Setiap orang memiliki sinus yang ada di tulang wajah di sekitar hidung, atau disebut sebagai sinus paranasal. Sinus paranasal adalah empat pasang ruang atau rongga dengan dinding tulang dan berisi udara yang mengelilingi rongga hidung. Ruang sinus dilapisi oleh lapisan mukosa (selaput lendir) yang menghasilkan lendir seperti rongga hidung, keempat pasang sinus secara teratur mengeringkan lendir ke dalam rongga hidung melalui lubang kecil yang disebut ostia.

Kita tidak merasakan arusnya, karena lendir yang dihasilkan sangat sedikit, hanya bertujuan untuk melumasi dan membersihkannya.

Penyebab

Bila selaput lendir sinus atau ostia lumpuh, sinusitis berkembang. Dalam kamus medis, "itis" berarti meradang, jadi sinusitis berarti sinus yang meradang.

Awalnya, peradangan paling sering disebabkan oleh infeksi virus, seperti flu. Tapi seiring proses peradangan berlanjut, berikut ini akan terjadi :

  • Selaput lendir membengkak, menghalangi aliran atau drainase cairan dari sinus ke rongga hidung.
  • Lendir dan cairan menumpuk di sinus, menyebabkan tekanan dan rasa sakit.
  • Bakteri lebih cenderung tumbuh di sinus yang tidak bisa mengalir dengan baik. Infeksi bakteri pada sinus sering menyebabkan lebih banyak peradangan dan nyeri.
Pasien akan mengobati rasa sakit dan tekanan di sekitar hidung dan dahi sesuai dengan sinus yang meradang, kadang disertai lendir berwarna, dan hidung tersumbat.

Jika gejala sinusitis dialami selama 4 minggu atau kurang, maka disebut sinusitis akut. Jika berlanjut selama maksimal 8 minggu, itu disebut sinusitis subakut. Sisanya disebut sebagai sinusitis kronis yang bahkan bisa bertahan bertahun-tahun.

Risiko Penyebab Sinusitis Akut dan Kronis

Faktor risiko terbesar untuk sinusitis bakteri akut adalah infeksi saluran pernafasan bagian atas (seperti pilek) yang disebabkan oleh virus. Selain itu, alergi, infeksi telinga, dan kelenjar adenoid bengkak juga membuat seseorang berisiko. Sedangkan pada orang yang merokok atau menjalani operasi sinus sebelumnya lebih mungkin terkena sinusitis kronis.

Faktor Risiko Menyebabkan Sinusitis Akut

Faktor risiko tunggal dan terbesar untuk sinusitis bakteri akut adalah infeksi saluran pernafasan bagian atas, seperti flu biasa. Insidensinya sampai 2 persen orang dewasa dan 13 persen anak-anak. Pada anak-anak, risiko ini meningkat pada mereka yang sering berinteraksi dengan teman sebaya, seperti pada daycares.

Faktor penyebab lainnya yang meningkatkan risiko sinusitis akut antara lain :

  • Alergi bersifat musiman atau sepanjang tahun.
  • Adanya polip atau hal lain yang membuat penyumbatan hidung.
  • Infeksi telinga atau tenggorokan.
  • Iritasi karena udara kering atau asap rokok.
  • Terkena iritan klorin di kolam renang.
  • Kerusakan pada sistem di hidung yang membuay hilang zat organ cystic fibrosis atau primary ciliary dyskinesia.
  • Jadi pengguna atau pecandu kokain.
  • Imunitas melemah seperti HIV atau AIDS, diabetes, anemia, dan menjalani transplantasi organ.
  • Mengalami perubahan tekanan udara seperti saat berada di pesawat terbang.
  • Faktor lain yang menyebabkan drainase sinus.
Faktor Risiko Yang Menyebabkan Sinusitis Kronis

Meski peneliti tidak mengetahui penyebab pasti sinusitis kronis, mereka tahu beberapa hal dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena sinusitis. Beberapa di antaranya mirip dengan faktor risiko sinusitis akut, termasuk :

  • Alergi. Sinusitis lebih sering terjadi pada orang dengan alergi, seperti rhinitis alergi.
  • Sistem kekebalan tubuh melemah.
  • Kerusakan pada sistem di dalam hidung yang bertugas menghilangkan zat berbahaya.
Faktor risiko lain untuk sinusitis kronis meliputi :

  • Terkena asma.
  • Sensitif terhadap obat anti-inflamasi atau (NSAID).
  • Terkena rhinitis non alergi.
  • Miliki infeksi sinus bakteri, virus, atau jamur.
  • Mengalami kondisi GERD.
  • Wegener, churg-Strauss vasculitis, dan sarkoidosis.
Perhatian! Orang yang merokok juga berisiko tinggi terkena sinusitis kronis.

Selain hal diatas, sinusitis juga bisa disebabkan oleh penyebaran infeksi dari gigi terutama untuk geraham atas karena lokasinya berdekatan dengan sinus maksila. Itulah sebabnya gigi yang membusuk atau mungkin terinfeksi harus segera diobati.

Apa perbedaan faktor risiko sinusitis pada anak-anak dan orang dewasa?

Sinusitis pada anak-anak

Sebelum sistem kekebalan tubuh matang, semua bayi rentan terhadap infeksi pernafasan, jadi jangan heran jika frekuensi pilek atau flu biasa lebih sering sampai setiap 1 – 2 bulan. Dengan demikian, mereka lebih rentan terhadap flu dan bisa diserang 8-12 kali setiap tahunnya.

Hidung dan sinus anak kecil sangat rentang infeksi sehingga anak-anak sangat berisiko terkena sinusitis daripada orang dewasa. Tapi berbeda dengan anak yang di bawah 9 tahun, karena anak yang di bawah 9 tahun jarang terkena sinusitis.

Sinusitis pada orang dewasa

Pada orang dewasa, ternyata sinusitis sangat berisiko tinggi menyerang lansia karena bagian dalam hidungnya cenderung mengering seiring bertambahnya usia. Selain itu juga, tulang rawan yang ada pada hidung sudah lemah, maka menyebabkan aluran udara berubah.

Selain itu, penurunan refleks batuk dan muntah dan penurunan sistem kekebalan tubuh, menempatkannya pada risiko infeksi saluran pernapasan yang lebih serius daripada orang dewasa muda dan setengah baya.

Demikianlah pembahasan mengenai penyebab sinusitis pada anak dan dewasa. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk anda.

Sumber : plazaherbal.id
 
Status
Not open for further replies.
Loading...

Thread Terbaru

Top