Wali Kota Semarang Senang Pln Terima Listrik Dari Sampah Jatibarang, Ini Kesepakatan Harganya

Status
Not open for further replies.

dmile

New Member
Perusahaan Listrik Negara (PLN) akhirnya memberikan kepastian membeli listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang.
Kepastian tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Direktur Utama PLN, Sofyan Basir dengan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi di Kantor Pusat PLN, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (5/12).
PLN menyetujui membeli tenaga listrik dari pengolahan sampah di Kota Semarang seharga USD 18,77 sen atau setara Rp 2.496 per kwh untuk tegangan tinggi dan menengah.
Sementara untuk tegangan rendah PLN akan membeli seharga 22,43 sen.
Harga tersebut ditetapkan mengikuti regulasi yang diatur pada Permen ESDM Nomor 44 Tahun 2015. Kerjasama ini berlaku selama 20 tahun.
Direktur Utama PLN, Sofyan Basir mengatakan jika pemanfaatan sampah menjadi PLTSa sangat bermanfaat. Hal ini merupakan bukti kepedulian pemerintah serta PLN terhadap lingkungan.
"Persoalannya bukan listriknya, tetapi penanggulangan sampahnya," ujarnya dalam rilis yang diterima Tribun Jateng, Selasa (6/12).
Pengembangan PLTSa sendiri menggunakan thermal process atau pemanfaatan panas melalui proses thermochemical.
Sementara itu, Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, mengaku senang dengan adanya kepastian dari PLN menerima serta menyalurkan listrik yang dihasilkan PLTSa Jatibarang.
"Dengan begini berarti inovasi yang dikerjakan dapat benar-benar berguna bagi masyarakat dan lingkungan," ujarnya.
Mewujudkan PLTSa, lanjut Hendi, menjadi salah satu fokus pemerintah Kota Semarang.
Pengelolaan sampah dan penyediaan energi di Kota Semarang menjadi dua hal yang sangat penting untuk digarap. "Ini tentu saja menjadi lompatan besar bagi Kota Seamarang,"ujarnya.
Hendi mengatakan produksi sampah yang dikumpulkan di 261 TPS yang tersebar di seluruh kota Semarang mencapai 4998,65 M3 per hari, sedangkan untuk volume sampah terangkut mencapai 4349 M3 atau sekitar 87%.
"Untuk menampung produksi sampah ini, TPA Jatibarang sebenarnya sudah cukup padat. Saat ini sampah organik di TPA Jatibarang sebagian diolah menjadi granul pupuk organik selain itu pemerintah kota Semarang bekerjasama dengan Kerajaan Denmark mengolah sampah menjadi gas methana. Untuk tahap awal hasil pengolahan berupa gas methan disalurkan ke 100 rumah tangga secara gratis," ujarnya.
 
Last edited by a moderator:
Status
Not open for further replies.
Loading...

Thread Terbaru

Top